PSK Mendengarkan Pengarahan Dari Wakapolres Kompol Indrianto Dian Purnomo |
Blora,- Wakil Kepala
Kepolisian Resor Blora Kompol Indriyanto Dian Purnomo, S.H. saat melakukan
kunjungan kerja ke Mapolsek Todanan Res Blora, kemarin, memberikan penyuluhan
kepada puluhan Pekerja Seks Komersial (PSK) dan para mucikari yang mangkal di
lokalisasi “Mbah Ngasim” Desa Tinapan Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora yang
dikumpulkan di Aula Polsek Todanan. (02/05/2017)
Para
PSK tersebut sebelum terjaring dalam operasi "pekat" (penyakit
masyarakat) yang akan digelar Kepolisian menjelang bulan suci Ramadhan tahun
ini, mendapatkan pembekalan
penyuluhan/pembinaan agar tidak kembali menjajakan diri tetapi kembali ke
masyarakat dengan bekal keterampilan yang akan di usulkan dari pihak Kepolisian
kepada Dinas Sosial Kabupaten Blora untuk memberikan pembekalan ketrampilan
kepada para PSK.
“Inilah
upaya dari Kepolisian Polres Blora dalam upaya mengurangi jumlah praktek
prostitusi illegal dan sebagai langkah preventif untuk menciptakan situasi
kamtibmas yang kondusif,” ujar Kompol Indriyanto Dian Purnomo, S.H.
Langkah
pendekatan emosional dan sepiritual inilah yang akan dikedepankan Polres Blora
sebagai upaya mengurangi praktek prostitusi yang lama-lama semakin meluas.
“program
sentuhan hati inilah yang akan saya kedepankan untuk memberikan penyuluhan baik
untuk mencegah kenakalan remaja, premanisme dan praktek prostitusi serta
sebagai upaya menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif diwilayah Kabupaten
Blora,” tandas Kompol Indriyanto Dian Purnomo, S.H.
PSK
yang mengikuti pembinaan dari Wakapolres Blora tersebut, menurut Kapolsek
Todanan AKP Sutrisno, S.H, seluruhnya berjumlah 20 orang plus mucikari. Upaya
pembinaan ini, katanya, sebagai salah satu bentuk kepedulian untuk menekan
jumlah PSK di Kabupaten Blora, agar mereka insaf dan taubat, sehingga dapat kembali
ke masyarakat dan menjalani profesi yang lebih layak dan tidak melanggar hukum.
"Kami
sangat mendukung program pembinaan oleh Wakapolres Blora, sebelumnya kami sudah
sering melakukan pembinaan yang sama seperti ini, akan tetapi seperti halnya
rumput setelah dicabut pasti tumbuh lagi. Mereka kembali menjajakan diri,
dengan berbagai alasan terutama masalah
ekonomi dan masalah keluarga,” ungkap Kapolsek Todanan AKP Sutrisno.
Dalam
proses pembinaan Wakapolres Blora memberikan materi, antara lain tentang
bimbingan rohani Ketuhanan yang Maha Esa, penegakan aturan dan hukum terhadap
tindak asusila, serta aturan bermasyarakat saat mereka telah kembali pulang ke
daerah asal. Kompol Indriyanto Dian Purnomo berharap, para PSK setelah
mengikuti kegiatan pembinaan sosial ini akan segera insyaf dan taubat tidak
mengulangi perbuatannya.
Salah
seorang peserta penyuluhan sebut saja namanya Bunga, menyatakan bahwa setelah mendengarkan materi pembinaan dan
bimbingan rohani dari Wakapolres Blora, sebetulnya dirinya tidak ingin menjadi
PSK, akan tetapi kebutuhan ekonomi ditambah dirinya seorang janda yang mengurus
2 anak membuat dirinya berprofesi menjadi PSK, karena keterbatasan pendidikan,
ketrampilan dan lapangan pekerjaan. Dirinya berjanji tidak akan kembali sebagai
PSK. Dia akan serius mengikuti pembekalan ketrampilan dari Dinas Sosial
Kabupaten Blora.
"Saya
sudah capek kerja seperti ini pak, sudah 3 tahun, sebetulnya saya punya rencana
akan berwiraswasta apabila sudah punya modal cukup. Karena saya tidak ingin terus
hidup menjadi PSK,” katanya sambil tersendu. (adi sanrico).
0 comments:
Post a Comment