Dropping Air Kemarau Tahun Lalu |
Blora,- Meskipun masih dijumpai hujan, namun intensitasnya sudah
jauh berkurang. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Blora mulai bersiaga guna meminimalisir dampak kekeringan. Oleh karena musim
kemarau 2017 mulai datang di akhir bulan Mei ini.
Ketika ditemui Jumat pagi
(26/05/2017), Kepala Pelaksana BPBD Blora Sri Rahayu menghimbau agar warga
masyarakat Kabupaten Blora mulai menghemat penggunaan air bersih dan mewaspadai
potensi kebakaran di lahan kering.
“Mengingat tingginya potensi
kekeringan di Kabupaten Blora ketika kemarau tiba. Kami ingin mengajak seluruh
warga untuk siaga, membudayakan pengurangan resiko bencana kekeringan melalui
beberapa langkah pencegahan,” ujar Sri Rahayu.
Menurutnya, warga bisa
memanfaatkan sumber air secara lebih efisien dan efektif. Selain itu ia
mengajak agar melakukan penanaman pohon dan perdu sebanyak-banyaknya pada
setiap jengkal lahan yang ada di sekitar kita.
“Perbanyak resapan air dengan
tidak menutup semua permukaan tanah dengan paving, cor atau keramik. Lantas
lakukan gerakan hemat air dan pembangunan sumur pompa. Pembangunan penampungan
air atau embung juga bisa mengurangi dampak kekeringan,” lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa untuk musim
kemarau tahun ini diperkirakan akan berlangsung maksimal selama 19 dasarian
atau 190 hari. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD, wilayah yang
diperkirakan mengalami kemarau paling panjang adalah di Kunduran, Banjarejo,
Jiken, Sambong, Cepu, sebagian Kedungtuban, Ngawen, Jepon serta Blora.
“Kemarau tahun ini hampir merata
di seluruh wilayah Kabupaten Blora. Namun untuk resiko kekeringan yang paling
rendah ada di Kecamatan Todanan, Kradenan dan Kedungtuban,” jelasnya.
Pihaknya tidak lama lagi juga
akan melaksanakan rapat koordinasi dengan beberapa pihak terkait guna
menyelaraskan program bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami
kekeringan.
“Sesuai mekanisme, jika ada
desa-desa yang mengalami kekeringan, saya minta Kepala Desanya untuk lapor ke
Camat agar diteruskan ke BPBD. Berdasarkan laporan itu, kami akan buatkan SK
tentang status kekeringan yang nantinya digunakan sebagai dasar pemberian
bantuan air bersih,” tandasnya.
Begitu juga dengan perusahaan atau komunitas lain
yang ingin menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa, diminta untuk lapor
guna koordinasi dengan BPBD beralamatkan di Jalan Raya Blora-Cepu, Seso, Jepon,
Kabupaten Blora, Jawa Tengah 58261. Telepon (0296) 532599 agar tidak tumpang
tindih dalam penyaluran bantuan air bersih yang akan disalurkan kepada
masyarakat.
“Sehingga harapannya semua bantuan bisa sesuai
sasaran dan merata,” pungkasnya. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment