Bupati Blora Menyampaikan Rencana Pembangunan Blora |
Blora,- Tak sia-sia usaha
Bupati Blora Djoko Nugroho dan Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si bersama
Rombongan dalam memaparkan program perencanaan pembangunan Kabupaten Blora di
Gedung Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) yang digelar oleh Ikatan Lulusan SMA
Negeri Blora (ILUSA), sebab tak hanya bertemu dengan Sekretaris Jendral
(Sekjen) Kementerian PUPR Ir.Taufik Widjoyono, tetapi juga langsung bertemu
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat DR.Ir Mochamad Basuki Hadimuljono
M.Sc dikediaman rumah dinas, Sabtu (23/04/2016).
Saat bertemu dan
berdialog dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat , Bupati Blora
Djoko Nugroho menyampaikan 4 rencana pembangunan yang memang membutuhkan
dukungan dari pemerintah pusat.
Pemaparan yang
pertama adalah Rencana pembangunan jembatan Bengawan Solo di Blora Selatan
tepatnya Desa Medalem Kecamatan Kradenan dengan Kecamatan Ngraho Kabupaten
Bojonegoro. Maksud dari rencana pembangunan Jembatan itu adalah untuk
mempercepat laju perekonomian wilayah Kecamatan Kradenan dan kecamatan
Kedungtuban termasuk Kecamatan Randublatung, khusunya untuk mempercepat
pendistribusian maupun penjualan hasil pertanian yang notabene daerah tersebut
adalah lumbung padi terbesar di Kabupaten Blora.
Tak hanya itu jika
dilihat dari segi biaya lebih murah sebab di kecamatan Ngraho Bojonegoro
terdapat pasar besar, dan jika ada jembatan penghubung maka pendistribusian
hasil pertanian akan semakin dekat tentunya petani akan diuntungkan.
"Blora selatan merupakan lumbung pangan. Hasil pertanian sebagian besar dijual ke Jawa Timur, paling dekat di pasar Ngraho Bojonegoro. Namun tidak adanya jembatan untuk menuju pasar Ngraho Bojonegoro membuat petani harus memutar sejauh 46 km melalui Cepu. Dengan adanya jembatan maka diharapkan kedepan Blora selatan lebih terbuka akses transportasinya," paparnya.
"Blora selatan merupakan lumbung pangan. Hasil pertanian sebagian besar dijual ke Jawa Timur, paling dekat di pasar Ngraho Bojonegoro. Namun tidak adanya jembatan untuk menuju pasar Ngraho Bojonegoro membuat petani harus memutar sejauh 46 km melalui Cepu. Dengan adanya jembatan maka diharapkan kedepan Blora selatan lebih terbuka akses transportasinya," paparnya.
Rencana Pembangunan Jembatan |
Kedua pemaparan
Proyek pemanfaatan air Bengawan Solo untuk irigasi pertanian Blora Selatan
khususnya wilayah Kecamatan Kradenan, Randublatung, dan Jati. Pendistribusian
air bengawan solo ini akan menggunakan sistim piompanisasi yang akan di alirkan
ke embung-embung besar yang ada di wilayah tersebut. Mengingat pertanian di
Blora Selatan banyak yang tadah hujan, selalu mengalami kekeringan ketika
kemarau tiba.
Ketiga mengajukan
bantuan anggaran DAK untuk membantu perbaikan jalan desa hutan yang berada di
wilayah Perhutani. Diketahui bersama 49% wilayah Blora berupa hutan jati,
banyak pedesaan di dalam hutan yang jalannya rusak. Bupati ingin memperbaiki
jalan tersebut dengan pinjam pakai lahan Perhutani. Juga akan dibangun jalan
tembus Kabupaten Blora menuju Kabupaten Ngawi dengan jarak 16 kilometer melalui
Kecamatan Randublatung, Desa Bodeh, Desa Tlogotuwung, Desa Getas. Saat ini
pembangunan jalan baru sekitar 5 kilometer dan masih membutuhkan pembangunan
jalan 11 kilometer.
Selain itu juga akan
dibangun jalan dari Desa Getas menuju Desa Bangkleyan sejauh 15 kilometer, yang
saat ini pembangunan jalan masih sekitar 5 kilometer. Untuk pembangunan jalan
dari Desa Getas menuju Desa Nglebak sepanjang 7 kilometer, dan jalan yang sudah
dibangun sekitar 3 kilometer.
Keempat permohonan
percepatan pembangunan jalan nasional Rembang-Blora-Cepu sepanjang 64
kilometer, khususnya jalur Blora-Cepu yang banyak mengalami kerusakan. Tak
hanya itu, pembangunan jalan juga menarik minat para investor untuk menanamkan
modal di Kabupaten Blora.
Menteri PU PR DR.Ir
Mochamad Basuki Hadimuljono M.Sc menanggapi positif semua usulan yang di
paparkan oleh Bupati Blora Djoko Nugroho. Terkait usulan perbaikan jalan
penghubung desa di wilayah hutan yang merupakan jalan Perhutani, Menteri
menyarankan agar segera mengkoordinasikannya dengan Kementerian Kehutanan dan
Lingkungan Hidup (Kemenhut LH) serta jajaran Dirut Perhutani dan permohonan
percepatan perbaikan jalan nasional Blora-Cepu dan pembangunan jembatan Medalem
Pemkab disarankan untuk kembali mengajukan proposal anggaran.
Sedangkan usulan
pemanfaatan air Bengawan Solo untuk irigasi pertanian ketika musim kemarau di
Blora Selatan juga disetujuinya. Menurut Menteri PUPR, Pemkab Blora tidak perlu
mengajukan pembangunan saluran air yang baru dari Bengawan Solo, Pemkab hanya
diminta mendesaign ulang pembangunan Bendung Karangnongko yang ada di
perbatasan Blora-Ngawi-Bojonegoro agar cakupan wilayah irigasi untuk Blora bisa
diperluas.
Ikut dalam rombongan
Asisten II Sekda Kabupaten Blora Ir. Bondan Sukarno, Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Blora Ir.Samgautama Karnajaya MT, Kepala
Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Dan Keluarga Berencana (BPMPKB)
Kabupaten Blora Winarno S.Sos, dan Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan
dan Perikanan Ir. Reni Miharti, serta pimpinan ILUSA yakni Ketua Umum Langgeng
dan Sekjen Dandung.
(adi sanrico)
(adi sanrico)