Rakor Ekuinda Jelang Ramadhan Dan Lebaran Tahun 2017 |
Blora,- Pemerintah Kabupaten
Blora bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Blora dan seluruh
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada Rabu 17 Mei 2017 melaksanakan rapat
koordinasi (Rakor) ekonomi keuangan industri dan perdagangan (Ekuinda) dalam
rangka menghadapi datangnya bulan Ramadhan dan Lebaran 1438 H.
Rakor dipimpin langsung oleh Bupati Blora H.
Djoko Nugroho dan Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si, di ruang pertemuan Setda
Kabupaten Blora. Turut hadir dalam rapat tersebut Wakapolres Blora Kompol
Indriyanto Dian Purnomo, S.H, Kasdim 0721/Blora Mayor Kav Hyasintus Waleng, P,
ST dan Sekda Drs. Bondan Sukarno MM.
Bupati Blora Djoko Nugroho menyampaikan tujuan
rakor ini untuk mengetahui kesiapan masing-masing OPD terkait tentang kondisi
ketersediaan pangan, harga sembako dan energi menjelang Ramadhan dan Idul
Fitri. Disamping itu untuk koordinasi lintas sektoral dan meningkatkan
sinergisitas dengan OPD demi terciptanya suasana masyarakat yang kondusif.
“Setiap mendekati hari besar keagamaan bisa
dipastikan akan terjadi lonjakan harga pangan. Kami tidak melarang pedagang
ambil keuntungan, namun “mbokyao” yang wajar saja sehingga sama-sama untung
antara penjual dan pembeli. Untuk itu saya ingin tahu sejauh mana ketersediaan
bahan pangan dan stabilitas harga kebutuhan pokok saat ini,” ujar Djoko
Nugroho.
Menanggapi pernyataan Bupati Blora, Kepala Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Ir. Reni Miharti M.Agr.Bus menerangkan
bahwa posisi stok beras hingga bulan Mei sudah surplus.
“Stok beras di gudang Bulog hingga Mei ini sudah
mencapai 12.493 ton dimana 10.597 ton berasal dari serapan beras petani. Ini
sudah bisa mencukupi kebutuhan pangan hingga lebaran. Untuk harganya kualitas
premium mencapai 10 ribu per kilogram, sedangkan beras biasa masih di kisaran
8500 rupiah per kg,” jelas Reni Miharti.
Begitu juga dengan gula, menurutnya dengan
dimulainya musim giling tebu di pabrik gula Blora GMM-Bulog sejak 01 Mei
kemarin bisa menopang ketersediaan komoditas gula di Kabupaten Blora.
“Hingga april kemarin stok gula masih 16.740 ton.
Sedangkan kebutuhan kita 9.069 ton, sehingga masih surplus 7.671 ton,” ungkap
Reni Miharti.
Sedangkan untuk komoditas telur, bawang merah,
cabai, tepung terigu dan minyak goreng masih harus mendatangkan dari
kabupaten/kota lain karena produksi di Blora masih rendah. Namun untuk harganya
masih relatif stabil.
Selanjutnya, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi
dan UKM Kabupaten Blora Ir. Maskur MM menyatakan bahwa harga sembako memang
mengalami kenaikan namun hal itu masih dalam batas toleransi.
“Telur saat ini masih Rp 20.500 per kg. Sedangkan
daging sapi kualitas premium Rp 105.000 sampai Rp 110.000 per kg. Sedangkan
untuk gula kita sepakat harga tidak boleh melebihi Rp 12.500 per kg. Lantas
untuk minyak goreng curah berada di harga Rp 10.500 hingga Rp 11.000 per kg,”
terang Maskur.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Blora meminta kepada seluruh Camat untuk terus melakukan pengawasan
pasar di masing-masing wilayah. Jika ada kelangkaan dan kenaikan harga sembako,
untuk dilaporkan ke dinasnya agar bisa segera diatasi dengan operasi pasar.
Sedangkan untuk energi, khususnya elpiji 3 kg
akan ada penambahan kuota sekitar 5 persen dari Hiswana Migas. Pihaknya juga
siap menggelar operasi pasar jika ada laporan kelangkaan elpiji melon.
“HET Kabupaten Blora 18 ribu rupiah per tabung.
Meskipun begitu, khusus untuk PNS kami himbau untuk menggunakan bright gas 5 kg
yang kini sudah ada di pasaran bahkan sudah disediakan di Koperasi Karya
Sejahtera,” lanjutnya.
Mendengar seluruh penjelasan OPD tersebut, Bupati
meminta agar terus dilakukan pengawasan terhadap pola distribusi sembako di
Kabupaten Blora. Karena menurut Bupati meskipun komoditasnya ada, tidak
menjamin harganya stabil. Bisa saja terjadi penimbunan oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggungjawab.
“Lakukan sidak secara berkala untuk mengontrol
harga sembako dan ketersediaannya. Saya mengapresiasi Polres Blora yang telah
membentuk satgas mafia pangan. Hal itu akan sangat membantu Pemkab dalam
pengendalian distribusi dan harga komoditas pangan jelang Ramadhan dan
Lebaran,” tegas H. Djoko Nugroho. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment