Semburan Lumpur Di Tempat Wisata Kesongo Blora Terus Diselidiki

BLORA - Pasca semburan lumpur bercampur gas di oro oro kesongo, desa Gabusan, Keacamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, terus melakukan penelitian terjadinya semburan tersebut.

Petugas juga  masih selalu mengingatkan kepada warga setempat, agar tetap berhati hati dan waspada. Karena dilokasi tersebut masih dikawatirkan terjadi semburan susulan.

"Sampai dengan saat ini kami, terus memantau perkembangan lumpur, bersama TNI-Polri terus menghimbau kepada warga setempat untuk tetap berhati - hati dan waspada," ucap Hadi Praseno Kepala Pelaksana BPBD Blora saat ditemui dilokasi.

Pantauan awak media ini, hingga saat ini kondisi di oro - oro kesongo masih ramai didatangi warga dari berbagai daerah.

Baik dari blora sendiri maupun dari daerah lain sekitar blora, seperti Grobogan, Pati dan Rembang. mereka penasaran ingin menyaksikan dari dekat peristiwa yang lagi viral di media sosial maupun media online.

Menurut Hadi Praseno, BPBD Blora bersama petugas lainya sudah memasang berbagai himbauan, agar masyarakat jangan mendekat ke lokasi bekas semburan. Himbauan berupa Banner, Spanduk dan police line, karena gasnya masih berbahaya.

"Kami bersama petugas lain, berupaya menghimbau agar warga, jangan mendekat dulu, karena gasnya masih berbahaya," imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga masih mengadakan penelitian dengan tim geologi tentang penyebab terjadinya semburan, yang nantinya akan dikirim ke Bandung untuk dijadikan rekomendasi didaerah.

"Kita masih selidiki bersama tim Geologi dari Kementrian ESDM Bandung, agar hasilnya nanti, bisa dikirim sebagai rekomendasi Pemkab Blora," paparnya

Ia menambahkan, warga yang nekat mendekat ke lokasi semburan bukan orang dari desa setempat, melainkan dari luar desa. (ADY/Red)
Share:

Sinergi TNI Polri Sosialisasi Inpres 06 Tahun 2020 Di Tempat Wisata Blora

BLORA - Untuk mewujudkan kegiatan masyarakat yang aman dan bebas dari Covid-19, Polres Blora Polda Jawa Tengah berkomitmen untuk mengawal
Inpres No.06 Tahun 2020 serta Perbup No.55 Tahun 2020 Tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Covid - 19. Kapolres AKBP Ferry Irawan,SIK telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan sosialisasi secara masif.

Seluruh lini masyarakat menjadi sasaran sosialisasi, terutama tempat tempat berkumpulnya masyarakat.

Namun demikian tempat wisata menjadi atensi khusus dari petugas Kepolisian. Setiap hari petugas Polres Blora di 16 Kecamatan melakukan patroli ketempat wisata untuk memastikan penerapan protokol kesehatan.

"Sosialisasi secara masif terus dilakukan, masyarakat wajib tahu dan tentunya harus punya kesadaran untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan, yang paling sederhana adalah disiplin 3M," ucap Kapolres Blora, Senin, (31/08/2020).

Kapolres menambahkan bahwa Polres Blora akan selalu bersinergi dengan Kodim 0721 serta Pemkab Blora untuk mewujudkan kabupaten Blora yang sehat.

"Kita akan terus bekerja sama dengan instansi terkait, tujuan utamanya adalah untuk mewujudkan kegiatan masyarakat yang aman dari Covid - 19," tandas Kapolres.

Kapolres menceritakan tempat wisata menjadi penting untuk dipatroli karena pada lokasi tersebut ramai dikunjungi masyarakat, apalagi saat hari libur, dimana warga telah bosan oleh pandemi corona dan untuk mencari hiburan warga mencurahkan dengan berkunjung ke tempat wisata.

"Wisata mulai berjalan lancar, tentunya perekonomian wargapun sudah mulai bergeliat, untuk itu mari kita jaga agar kegiatan ekonomi bisa terus berjalan namun aman dari Covid-19," pungkas Kapolres. (ADY/Red)
Share:

Ini Para Juaranya! Mural Festival Pengkoljagong 2020

BLORA - Perhelatan Pengkoljagong Mural Festival 2020 ditutup hari ini, Senin (31/08/2020) siang di balaidesa Pengkoljagong Kecamatan Jati Kabupaten Blora. Dalam festival seni yang berlangsung selama sepuluh hari tersebut, terpilih beberapa karya mural terbaik.

Dalam festival ini, para seniman mural diharuskan menyelesaikan mural hingga batas waktu yang telah ditentukan, yakni 29 Agustus 2020. Dewan juri dalam acara ini terdiri atas 2 praktisi seni rupa dan 1 orang dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora kemarin, Minggu (30/08/2020).

Berikut ini para juara dalam Pengkoljagong Mural Festival 2020;

Juara 1 Andika dan tim (Cepu)

Juara 2 Mei Candra dan tim (Doplang)

Juara 3 Agus Suryanto dan tim (Blora)

Juara harapan 1 Iswahyudi (Malang)

Juara harapan 2 Drs. Joko dan tim (Blora)

Juara harapan 3 Usye (Blora)

Dalam festival ini, pemural asal Rengasdengklok Karawang bernama Agus Mulyana alias Ghaust Sedenk berhasil melukis pada 8 panel mural dan dinyatakan sebagai pemenang kompetisi mural terbanyak.

Sedangkan pemural asal Kota Magelang atas nama Subki berhasil melukis pada langit-langit bangunan. Panel tersebut merupakan langit-langit gedung BUMDes Jaya Abadi dan langit-langit kantor Kades Pengkoljagong. Atas pencapaian ini, Subki memenangkan kompetisi mural tersulit.

Festival Mural Berlangsung Sukses, Kades Pengkoljagong Panen Pujian

Dalam penutupan Pengkoljagong Mural Festival 2020 pagi tadi, Kades Pengkoljagong Sugiyono mengaku sangat bergembira dengan suksesnya perhelatan ini. Pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para seniman lukis dan pemural yang telah memeriahkan festival seni ini.

"Ada lebih dari 70 panel mural yang berhasil diselesaikan. Mungkin ini merupakan jumlah panel terbanyak yang berhasil diselesaikan dalam kompetisi mural. Namun demikian, kita tidak boleh berpuas diri dan jumawa. Semoga ke depan, kegiatan ini dapat menjadi even tahunan di desa kami," harapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Blora H Arief Rohman yang hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kegiatan yang mengumpulkan lebih dari 40 perupa se-Jawa dan DIY tersebut. Menurut Wabup, Kades Pengkoljagong terbilang nekat namun dalam konteks yang positif.

"Bisa dibilang, mas Kades Sugiyono ini Kades Bonek alias Bondo Nekat. Bikin acara semeriah ini tanpa meminta bantuan Pemkab. Hanya pemberiahuan, gitu. Kita apresiasi ini. Apalagi, mengusung tema pelestarian lingkungan. Semoga ke depan, Desa Pengkoljagong menjadi Desa Wisata, Desa Sapta Pesona," ucap Wabup.

Usai prosesi penutupan, Wabup Arief yang didampingi pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora Hj Aini Arief Rohman dan Kades Pengkoljagong juga berkesempatan meninjau sejumlah spot mural karya para seniman. Wabup berharap dengan banyaknya spot mural yang ada, dapat menjadi daya tarik bagi penikmat seni atau wisatawan untuk berkunjung ke desa ini.

"Ada lebih dari 70 spot selfie yang bisa menarik perhatian teman-teman muda dan masyarakat seni. Ini luar biasa. Justru ini lebih terasa seninya, karena dibuat oleh seniman-seniman ternama," pungkas Wabup.

Pujian atas kesuksesan Pengkoljagong Mural Festival 2020 juga disampaikan oleh para seniman yang ikut ambil bagian dalam acara ini. Menurut mereka, acara ini telah sukses karena menjadi ajang reuni bagi para pelaku seni.

"Terima kasih kepada Pak Kades dan warga Pengkoljagong atas keramahannya. Saya sengaja tidak menandatangani karya mural saya, karena tanda tangan saya ada di hati warga Pengkoljagong," ucap peserta Pengkoljagong Mural Festival 2020, Ghaust Sedenk, asal Rengasdengklok Karawang. (ADY/Red)
Share:

Polres Blora Bersama Komunitas Sepeda, Sosialisasi Inpres No. 06 Tahun 2020 Di Wisata Puncak Mundri

BLORA - Polres Blora Polda Jawa Tengah melalui Subbag Humasnya, bersama PWI setempat dan Komunitas Gowes Guyub Rukun (Go GR)  Blora Mustika melaksanakan sosialisasi Inpres Nomor 06 Tahun 2020 serta Perbup No. 55 Tahun 2020 Tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 di wisata Puncak Mundri atau puncak pembaretan Yonif 410/Alugoro Blora, Minggu, (30/08/2020).

Puncak Mundri atau yang lebih dikenal dengan puncak Alugoro adalah salah satu wisata alam yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Blora dengan Kabupaten Rembang.

Dari atas puncak mundri, pengunjung akan dimanjakan dengan sebuah panorama alam yang indah, pemandangan sabana luas disertai dengan hangatnya sinar mentari pagi yang dibarengi sejuknya semilir angin, seolah oleh membuat kita terlena sejenak oleh hiruk pikuk dunia luar.

Puncak Mundri ramai dikunjungi wisatawan baik lokal Blora maupun pengunjung dari luar Blora seperti dari Kabupaten Rembang, Purwodadi bahkan tak jarang pengunjung dari kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban Jawa Timurpun datang kesini.

Menyikapi situasi ramai dipuncak itulah Humas Polres Blora berkolaborasi dengan PWI dan Komunitas Sepeda Go GR Blora Mustika melakukan Sosialisasi Inpres dan Perbup untuk antisipasi Covid-19.

Sosialisasi tersebut digelar dengan cara bersepeda bersama, sambil membagikan masker gratis dan pemflet 3M kepada warga sekitar puncak dan pengunjung dipuncak mundri.

Kasubbag Humas Polres Blora AKP H. Soeparlan, SH mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah salah satu tindak lanjut dari perintah Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan, SIK untuk melakukan sosialisasi Inpres Nomor 06 Tahun 2020 dan Perbup Nomor 55 Tahun 2020 secara masif di Blora, dengan tujuan untuk pencegahan Covid-19.

"Kita gandeng PWI dan Komunitas Sepeda, untuk membagikan Pamflet 3M, yang berisi ajakan untuk membiasakan 3 Hal, yaitu mencuci tangan, menjaga jarak serta memakai masker," ucap H. Soeparlan.

Lebih lanjut AKP H.Soeparlan menguraikan bahwa penegakkan disiplin protokol kesehatan perlu dilakukan agar kegiatan masyarakat bisa terus berjalan namun aman dari Covid-19.

"Kita ajak warga membiasakan diri dalam 3 M, sehingga kegiatan perekonomian bisa terus jalan, namun aman dari Covid-19," pungkas H.Soeparlan.

Mitha, salah satu pengunjung wisata puncak mundri mengaku senang dengan pembagian masker gratis dan imbauan yang dilakukan oleh Polres Blora dan Goweser, dirinya menyadari bahwa masih ada warga yang kadang lupa tidak memakai masker.

"Tentunya senang dengan adanya sosialisasi ini, dan alhamdulilah dapat masker gratis, harapannya semoga Corona segera sirna," ungkap remaja yang masih duduk dibangku sekolah di SMKN 2 Blora tersebut. (ADY/Red)
Share:

KUPA-PPAS APBD Perubahan 2020 Disepakati Bupati Dan DPRD

BLORA - Bupati H. Djoko Nugroho didampingi Sekda Blora, melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan dengan DPRD tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) APBD Perubahan Anggaran 2020 dalam Rapat Paripurna DPRD petang tadi, Sabtu (29/08/2020).

Dalam rapat paripurna tersebut, juga dihadiri jajaran Forkopimda dan disaksikan seluruh anggota DPRD Kabupaten Blora serta para Kepala OPD/Dinas serta Camat se-Kabupaten Blora.

Dalam sambutannya, Bupati mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh unsur pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Blora yang telah lancar melaksanakan pembahasan KUPA-PPAS APBD Perubahan Tahun Anggaran 2020 ini.

“Kami mewakili Pemerintah dan masyarakat Blora mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya. Kami berharap KUPA-PPAS ini bisa segera ditindaklanjuti untuk kemudian ditetapkan sebagai Perda APBD Perubahan 2020 sehingga penyesuaian anggaran bisa segera dilakukan,” ucap Bupati.

Apalagi menurut Bupati akibat pandemi Covid-19 ini banyak rapat-rapat yang kita ikuti bersama Pemerintah Pusat tentang pendoman-pedoman penyelamatan ekonomi sehingga mengharuskan adanya refocusing anggaran.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan adanya pertanyaan dari masyarakat tentang anggaran sebesar Rp 17 miliar untuk PAUD se-Kabupaten Blora dalam KUPA-PPAS APBD perubahan 2020.

Menurut Bupati anggaran tersebut bukan bersumber dari APBD murni Kabupaten Blora, melainkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBN  yang diberikan mirip atau semacam dengan BOS untuk operasional PAUD.

“Itu bukan dana dari kita, itu dana dari APBN yang ditujukan semacam BOS yang 3-4 tahun ini Blora mendapatkan dan seluruh wilayah Indonesia mendapatkan sesuai Perpres dan Permendikbud. Dana itu diberikan dari APBN kepada daerah melalui Dinas Pendidikan. Jadi itu bukan dana dari kita yang dibagi-bagi untuk PAUD untuk muatan politis, itu DAK non-fisik seperti BOS yang ditransfer dari pusat ke daerah kemudian dibagikan ke PAUD,” tambah Bupati.

Dengan telah ditandatanganinya Nota Kesepakatan KUPA dan PPAS Perubahan APBD Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2020 ini maka akan segera dapat melanjutkan proses

penyusunan Perubahan APBD tahap berikutnya, yaitu penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2020.

Ketua DPRD Blora, HM Dasum, SE, MMA sebagai pimpinan rapat paripurna menyatakan bahwa pihaknya akan segera menyusun Rancangan Perda APBD Perubahan 2020.

"Kita akan segera menyusun Rancangan Perda APBD Perubahannya," pungkas Ketua DPRD Blora. (ADY/Red)
Share:

Situs Peninggalan Bekas Pembangunan Masjid Agung Demak di Todanan Butuh Perhatian Pemerintah

BLORA - Tapak tilas situs peninggalan sejarah, yang konon ceritanya bekas peninggalan pembangunan Masjid Agung Demak yang gagal dibangun oleh para Wali Songo di Putat Kunden Dukuh Soronini, Desa Sonokulon, Todanan, Kabupaten Blora.

Lokasi yang terletak kurang lebih 40 km dari pusat kota Kabupaten Blora tersebut kini sudah ada pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sonokulon walaupun masih tahap skala kecil.

Bahkan dengan adanya pembangunan tersebut, peninggalan - peninggalan bersejarah berupa Umpak dan Batu Bata yang dulunya berada dirumah warga sekitar kini sudah mulai diserahkan ke Pemdes untuk dikumpulkan menjadi satu.

"Alhamdulillah, setelah ada pembangunan ini warga mulai sadar dan menyerahkan barang temuan mereka untuk dikumpulkan menjadi satu," kata Wahyudi Kades Sonokulon, sembari menunjukkan Batu Bata bermotif ukiran khas jaman dulu.

"Dulunya disini hanya ada  Umpak saja, dan ini baru diserahkan beberapa waktu lalu. Saat ini sudah ada sekitar 13 yang diantaranya Umpak dan Batu Bata berukuran 20×40 cm," bebernya.

Sementara itu, untuk lokasinya masjid Demak sendiri tidak jauh dari Putat, yang kemungkinan berjarak sekitar 300an meter. Dan dikenal dengan Sawah Boto karena sebelum menjadi persawahan, dulunya merupakan tumpukan Batu Bata yang menyerupai bangunan.

"Itu disana yang ada pohon jatinya, yang namanya Sawah Boto," kata pria yang kerap disapa Mas Sirin itu, sambil menunjukkan lokasi Sawah Boto disebelah Barat Putat.

Selain Sawah Boto, tidak jauh dari Putat juga terdapat Sendang Pengkol dan bendungan air  “Sambong Wali” yang saat ini berada ditengah sungai. Walaupun demikian, menurut kesaksian warga, posisi bendungan Sambong Wali dari dulu sampai saat ini masih tetap sama walaupun diterjang banjir besar sekalipun.

"Mungkin Sambong Wali itu, sudah didoakan para Wali, sehingga masih ada   sampai sekarang," ujarnya.

Kemudian, Wahyudi Kades Sonokulon menceritakan, bawasanya dulunya itu, para Wali Songo akan membangun masjid Demak di lokasi tersebut (red-Sawah Boto). Yang kemungkinan segala sarana dan prasarana pendukung sudah dilengkapi, baik itu sumber air (Sendang Pengkol) dan juga bendungan sungai (Sambong Wali) itu ada, yang kemungkinan untuk itu, prosesi pembangunan.

Dan ketika, para Wali bersabda (Sabdo Wali) pembangunan masjid tersebut dilakukan malam hari, jangan sampai ada suara Lesung dan suara Ayam berkoko, yang mempertandakan, Malam menjelang Pagi telah tiba.

Pas tibanya waktu pembangunan mulai, para Perempuan yang ada di dukuh ini (red-Soronini) , membunyikan Lesung yang disusul suara Ayam berkokok. Lalu para Wali marah, karena belum waktunya Pagi sudah membunyikan Lesung. Dan pembangunan masjid pun gagal.

Lalu, sebagain umpak - umpak masjid dibuang kemana-mana, dan salah satu di Putat itu, yang lainya tersebar, kemana-mana ada  yang di gua terletak di tengah hutan dan sebagainya.

“Ini menurut cerita dari para leluhur terdahulu. Untuk detilnya saya kurang tau karena perlu dilakukan penelitian lebih lanjut,” ungkapnya.

“Saya berharap, agar Pemerintah Daerah untuk peduli dengan peninggalan situs bersejarah ini untuk dilestarikan. Dan jangan menghilangkan nilai-nilai keasliannya. Karena kita, bangsa indonesia tidak lepas dari sejarah, jangan sampai anak cucu kita buta akan sejarah,” harapnya.

"Dan juga saya berharap nanti bisa menjadi tempat wisata religi," timpal Wahyudi. Jum'at (28/08/2020). (ADY/Red)
Share:

Wakapolres Berikan Bantuan Paket Sembako Kepada Pelajar Papua di Blora

BLORA - Pelajar asal Papua yang sehari harinya bertempat tinggal di Asrama Putri Pancasila di Komplek SMK Katholik Wijaya Kusuma Jalan A.Yani Blora mendapatkan bantuan sosial berupa paket sembako dari Kepolisian Resor (Polres)  Blora, Jumat, (28/08/2020).

Wakapolres Blora Kompol Drs.Joko Watoro memimpin langsung kegiatan bakti sosial tersebut didampingi oleh Kasat Intelkam AKP Sutamto,SH beserta Wakapolsek Blora Iptu Azhari beserta anggota. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari bakti sosial serentak yang digelar oleh Polres Blora.

Wakapolres Kompol Joko Watoro mengungkapkan bahwa selain bakti sosial, dalam kegiatan tersebut dirinya beserta rombongan juga melakukan sosialisasi Inpres Nomor 06 Tahun 2020
Tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19.

"Kami ajak kepada seluruh masyarakat Blora pada umumnya, serta para penghuni asrama putri Pancasila pada khususnya, untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk antisipasi Covid-19," tegas  Wakapolres Blora.

Adapun paket sembako yang diberikan kepada pelajar papua adalah berupa 100 Kg Beras, 2 kardus mie instan serta 10 Kg telur. Untuk diketahui hari ini serentak Polres Blora telah membagikan 590 paket sembako diseluruh wilayah Polsek Jajaran.

"Intinya kita ajak warga disiplin kesehatan, dimulai dari 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak," ucap Wakapolres.

Pada kesempatan yang sama, Ketua pengurus asrama Pancasila Darwanto, mengaku senang dan mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diserahkan kepada anak asuhnya.

"Kami ucapkan terimakasih kepada Polres Blora, tentunya imbauannya akan kami patuhi dan dilaksanakan untuk kesehatan bersama," pungkas Darwanto. (ADY/Red)
Share:

Kasus Capai 285, Masyarakat Diminta Perketat Protokol Kesehatan


BLORA - Ditegaskan oleh Kapolres Blora, AKBP Ferry Irawan, SIK, selaku Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, yang diwakili oleh Wakapolres Kompol Drs. Joko Watoro, pada Kamis siang menyampaikan perkembangan persebaran Covid-19 per 27 Agustus 2020 melalui konferensi pers.

Dengan didampingi Kabid Pelayanan RSUD dr. R. Soetijono Blora, dan Kabid Perhubungan Dinas Rumkimhub, Kompol Drs. Joko Watoro menyampaikan bahwa kondisi saat ini per 27 Agustus 2020 jumlah kasus di Kabupaten Blora mencapai 285. Yang mana hari ini ada penambahan 8 kasus baru, dari sebelumnya kemarin 277 kasus.

“Dari 285 kasus ini, 181 diantaranya sudah dinyatakan sembuh, kemudian 6 dirawat di rumah sakit, dan 86 menjalani isolasi mandiri di rumah, dan yang meninggal 18. Hingga kini Dinas Kesehatan juga telah melaksanakan pengambilan swab sebanyak 2098,” ucap Kompol Drs. Joko Watoro.
Atas data tersebut, pihaknya mengajak seluruh masyarakat agar patuh protokol kesehatan Covid-19 dengan melaksanakan 3M.

“Memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan (jaga jarak),” ucapnya.

Menurut Wakapolres, menyikapi perkembangan Covid-19 ini,  Presiden telah mengeluarkan Inpres No.06 Tahun 2020 dan diperkuat dengan Peraturan Bupati Blora No.55 Tahun 2020 Tentang Penerapan Disiplin dan Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. 
“Dalam hal itu telah diatur sanksi baik perorangan atau pun badan usaha. Agar benar-benar ditaati protokoler pencegahan Covid-19,” ujarnya.

Sanksi untuk perorangan, tambahnya, yaitu teguran lisan, tertulis, mencegah masuk lokasi yang dituju, dan denda administrasi  sebesar Rp100.000,00 atau diganti dengan kegiatan sosial.
“Begitu juga dengan badan usaha, harus mentaati protokoler kesehatan pencegahan Covid-19,” lanjutnya.

Sanksinya untuk badan usaha, yaitu teguran lisan, tertulis, pembubaran dan penutupan kegiatan sementara atau pencabutan izin usaha dan denda maksimal Rp1.000.000,00.
Dengan pendisiplinan yang dilakukan oleh aparat kepolisian, Sat Pol PP dan TNI, diharapkan dalam waktu dekat ini kabupaten Blora bisa segera memasuki zona hijau.
“Dan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” pungkas Wakapolres.

Sementara itu, Kabid Pelayanan RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. M Jamil Muhlisin, MM, mengatakan bahwa adanya peningkatan kasus yang semakin menyebar di seluruh wilayah Kabupaten Blora harus dijadikan sebagai pertimbangan peningkatan kewaspadaan.

“Protokol kesehatan harus tetap terus dilakukan. Apalagi banyak kegiatan yang dilakukan masyarakat melibatkan banyak orang tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat masih kurang. Jangan sampai potensi penularan semakin besar karena kekurangsadaran masyarakat,” ucap dr. Jamil.

Khusus di RSUD dr. R. Soetijono Blora menurutnya hingga saat ini ada 5 pasien yang dirawat di ruang isolasi Covid-19. 

Sedangkan di Klinik Rujukan Covid-19 Bakti Padma ada 3 pasien yang dirawat.
Terakhir, Kabid Perhubungan, Drs. Bambang Soegiyanto, MM, menyampaikan bahwa pihaknya telah memasang announcer di sejumlah persimpangan traffic light baik di Blora, maupun Cepu dan lainnya untuk mengedukasi masyarakat pengguna jalan agar tetap memakai masker ketika berkendara.

“Cara ini kami rasa lumayan efektif, yang ditandai semakin meningkatnya jumlah pengguna jalan yang memakai masker. Kami juga akan mengunjungi unit-unit terminal untuk terua mengajak masyarakat yang hendak bepergian bisa mematuhi protokol kesehatan. Hal yang sama juga kami berlakukan dalam pelayanan uji KIR kendaraan,” ungkapnya. (ADY/Red)
Share:

Puluhan Mural Karya Perupa Kondang Hiasi Desa Pengkoljagong

BLORA - Puluhan mural, atau lukisan dinding karya sejumlah perupa kondang menghiasi sejumlah lokasi di Desa Pengkoljagong Kecamatan Jati Kabupaten Blora. Para seniman kenamaan tersebut ikut ambil bagian dalam Pengkoljagong Mural Festival 2020 yang telah dimulai sejak 20 Agustus lalu.

Sejumlah perupa kondang yang ikut ambil bagian dalam acara ini diantaranya Setyo Utomo (Sanggar Lukis Nyala Rupa Semarang / 75 tahun), Subki (Juara mural di berbagai even, perupa asal Magelang), Wahyudi (Malang), dan sejumlah seniman kondang lainnya.

Perupa lokal Blora juga tak mau kalah, tidak sedikit dari seniman putra daerah itu menggoreskan karya terbaik mereka dalam acara yang akan berlangsung hingga 31 Agustus tersebut.

"Kita ikut acara ini karena ini semacam ajang reuni. Selain itu, saya sebagai putra daerah merasa punya kewajiban menyukseskan acara ini," kata Usye (60), perupa asal Blora yang saat ini berdomisili di Surabaya, Kamis (27/08/2020).

Tak hanya mengerjakan satu bidang mural, sebagian besar peserta dalam acara ini mengerjakan beberapa bidang. Setyo Utomo misalnya, perupa berusia 75 tahun tersebut melukis di 3 bidang mural. Tak hanya indah, goresan kuas perupa senior lekat mengangkat nuansa Blora yang kental.

Dalam 3 spot, Mbah Tomo (sapaan Setyo Utomo) menggoreskan lukisan tentang hutan jati di musim kemarau, pentas barongan, dan pagelaran tayub. Seluruhnya dilukis dengan detil yang mengundang decak kagum.

Sebelumnya, selama pelaksanaan Pengkoljagong Mural Festival 2020, digelar pula berbagai kegiatan selingan untuk membuat acara semakin meriah. Diantaranya, workshop sablon cukil oleh Komunitas Akar Merdeka, workshop Kolase Seni Sampah Plastik, Perpustakaan jalanan.

Dalam acara seniman malam hari ditampilkan aksi band musik pop dan karawitan oleh para seniman dan anak-anak muda Desa Pengkoljagong. Berbagai acara selingan tersebut ditampilkan agar para seniman tak merasa jenuh selama bermural di desa ini.

"Kegiatan selingan itu juga sekaligus sebagai hiburan untuk masyarakat dalam rangka memperingati HUT RI Ke- 75. Alhamdulillah, sampai hari ini, Festival masih berjalan lancar," ucap Kades Pengkoljagong, Sugiyono.

Tak hanya memural, para seniman yang hadir dalam acara ini juga diajak berkeliling desa untuk menyaksikan berbagai potensi wisata yang ada. Diantaranya, sumur artesis dengan nyala api, Sendang Plumpit, Kedungdowo, dan sejumlah lokasi lain.

"Ini tonggak awal kita menuju Pengkoljagong sebagai Desa Wisata. Meski masih harus menjalani berbagai tahapan lagi, kita optimis Mural Festival 2020 ini menjadi batu pijak menuju pencapaian kita selanjutnya," pungkas Sugiyono.

Sebagai informasi, batas akhir penyelesaian mural adalah tanggal 29 Agustus. Sehari kemudian akan berlangsung penilaian oleh Dewan Juri. Pengumuman hasil penilaian, penyerahan hadiah dan prosesi penutupan akan berlangsung pada 31 Agustus mendatang. (ADY/Red)
Share:

Wakapolres Blora Sampaikan Perkembangan Covid-19

Kompol Drs. Joko Watoro
BLORA - Wakapolres Blora Polda Jawa Tengah Kompol Drs. Joko Watoro mewakili Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan,SIK menyampaikan perkembangan Covid-19 di Blora dalam konferensi pers di media center posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora. Kamis (27/8/2020).

Disampaikannya, berdasarkan update terakhir monitoring data perkembangan Covid-19 Kabupaten Blora hingga pukul 11.17 WIB, Kamis (27/8/2020), jumlah pemeriksaan swab yang telah dilakukan sebanyak 2.098.
Kasus positif sebanyak  285 atau bertambah delapan kasus dari sebelumnya. Kemudian sembuh 181 orang atau bertambah dua orang dari sebelumnya.

Sedangkan yan meninggal dunia 18 orang. “Positif dirawat di rumah sakit sebanyak 6 orang atau 6,98 persen. Positif dirawat isolasi mandiri 80 orang atau 93.02 persen,” jelasnya.

Berdasarkan dari data tersebut pihaknya akan terus menyampaikan imbauan kepada warga masyarakat supaya patuh protokol kesehatan Covid-19 dengan melaksanakan 3M.

“Memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan,” ucapnya.

Menurut Wakapolres Blora, menyikapi perkembangan Covid-19,  Presiden telah mengeluarkan Inpres No.06 Tahun 2020 dan diperkuat dengan Peraturan Bupati Blora No.55 Tahun 2020 Tentang Penerapan Disiplin dan Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

“Dalam hal itu telah diatur sanksi baik perorangan atau pun badan usaha. Agar benar-benar ditaati protokoler pencegahan Covid-19,” ujarnya.

Sanksi untuk perorangan, tambahnya, yaitu teguran lisan, tertulis, mencegah masuk lokasi yang dituju, dan denda administrasi  sebesar Rp100.000,00 atau diganti dengan kegiatan sosial.

“Begitu juga dengan badan usaha, harus mentaati protokoler kesehatan pencegahan Covid-19,” lanjutnya.

Sanksinya untuk badan usaha, yaitu teguran lisan, tertulis, pembubaran dan penutupan kegiatan sementara atau pencabutan izin usaha dan denda maksimal Rp1.000.000,00.
Dengan pendisiplinan yang dilakukan oleh aparat kepolisian, Sat Pol PP dan TNI, diharapkan dalam waktu dekat ini kabupaten Blora bisa segera memasuki zona hijau. “Dan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Wakapolres.

Hadir mendampingi Wakapolres Blora dalam konferensi pers, Kepala Bidang Perhubungan Dinrumkimhub Blora, Drs Bambang Soegiyanto, MM dan Kabid Pelayanan RSUD dr R Soetijono Blora, dr M Jamil Muhlisin, MM. (ADY/Red)
Share:

Bupati Berharap Padat Karya Di Bandara Ngloram Serap Tenaga Lokal

BLORA - Bupati Djoko Nugroho yang diwakili oleh Kepala Dinrumkimhub, Pratikto Nugroho, S.Sos, M.M, pada Rabu siang (26/8/2020) menghadiri  pembukaan Program Padat Karrya 2020 yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan RI.

Dengan mengangkat tema “Peran Serta Ditjen Perhubungan Udara Dalam Rangka Peningkatan Perekonomian Masyarakat Melalui Kegiatan Padat Karya", program ini diharapkan Bupati bisa menyerap tenaga kerja lokal yang ada di sekitar lokasi kawasan Bandara Ngloram.

"Pertama-tama, kami mewakili bapak Bupati menyampaikan permohonan maaf dikarenakan beliau ada acara yang tidak bisa diwakilkan dan berubah jadwalnya sehingga beliau belum bisa hadir, semoga ini tidak mengurangi atensi Bapak Bupati demi segera terwujudnya mimpi wong Mbloro (orang Blora) tentang Bandara Ngloram.” Ucap Pratikto.

Menurut Pratikto, Bupati ingin agar mimpi segera beroperasinya Bandara Ngloram bisa agar segera terwujud.

“Membangun itu gampang, yang susah itu mendatangkan pesawatnya dan kami sampaikan banyak terimakasih semoga kegiatan ini memotivasi masyarakat sekitar untuk merasa ikut memiliki Bandara Ngloram. Tentunya ini sebagai salah satu potensi kebanggaan masyarakat Blora.” tambah Pratikto.

Sehubungan dengan Program padat karya di Bandara Ngloram ini diharapkan dapat menggandeng tenaga kerja lokal sehingga dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat Blora.

”Kami harap program ini tidak hanya ketika pada masa pandemi covid-19, melainkan di luar itu tetap memperhatikan tenaga kerja lokal. Harapannya tenaga kerja lokal ini diberdayakan,” harap Bupati melalui Pratikto.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, Ir. Sudjadi yang hadir secara daring, mengapresiasi program padat karya di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub. Disebutkan, program padat karya sudah biasa dilakukan. Seperti pemeliharaan bandara dengan klasifikasi yang tidak memerlukan kompetensi khusus sejak lama menggunakan tenaga kerja lokal

"Semoga program pembinaan masyarakat ini bisa bermanfaat. Dan Bandara Ngloram dapat beroperasi tahun ini juga", jelasnya.

Sudjadi juga menyampaikan dukungan penuh terkait dengan Bandara Ngloram karena mempunyai prospek yang bagus untuk pertumbuhan ekonomi di wilayah Blora dan sekitarnya.

“Saya melihat bahwa Bandara Ngloram ini mempunyai prospek yang sangat baik jika dibandingkan dengan Cilacap dan Dewandaru, sehingga saya sangat mendukung pembangunan Bandara Ngloram ini agar segera terwujud untuk kebanggaan Blora dan Jawa Tengah,” lanjut Sudjadi.

Pada akhir sambutannya Sudjadi menyampaikan keinginannya bahwa tahun ini Bandara Ngloram dapat segera beroperasi.

Sementara itu, dalam laporannya, Kepala Kantor UPBU Kelas III Dewadaru-Karimunjawa, Ariadi Widiawan, selaku penanggung jawab pembangunan Bandara Ngloram, menyampaikan terimakasih kepada Ir. Sudjadi Anggota Komisi V DPR RI yang telah hadir secara daring, Kepala Bandara Djuanda dan Bupati Blora yang telah mendukung secara penuh kegiatan ini demi segera terwujudnya bandara Ngloram.

“Kami berterima kasih kepada bapak Sudjadi selaku Anggota Komisis V DPR RI yang berkenan mengikuti acara ini meskipun secara daring serta kepada Bupati Blora Bapak Djoko Nugroho, meskipun beliau belum berkesempatan hadir langsung karena ada acara yang tidak bisa digeser sehingga di wakilkan kepada Kepala Dinrumkimhub, tetapi kontribusi, semangat dan keinginan beliau untuk memajukan bandara Ngloram tidak perlu diragukan lagi.” jelasnya.

Menurutnya, Program Padat Karya merupakan salah satu wujud nyata bentuk kepedulian Kementrian Perhubungan melalui Direktorat Jendral Perhubungan Udara untuk memulihkan perekonomian di masa pandemi Covid 19 ini serta demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Kita melihat wujud nyata kepedulian Kementrian Perhubungan di masa pandemi Covid 19 ini dengan melaksanakan secara serentak di 12 lokasi bandar udara. Kegiatan Program Padat Karya ini salah satunya di Bandara Ngloram dan Bandara Dewandaru,” lanjutnya.

Program Padat Karya ini sebelum dilelang telah direncanakan bahwa tenaga kerja yang digunakan terutama pekerjaan konstruksi adalah wajib mayoritas tenaga kerja lokal yaitu kurang lebih sebanyak 70%.

“Kami telah menyampaikan kepada Bapak Bupati bahwa program Padat Karya ini kurang lebih 70% adalah tenaga yang bekerja di Bandara Ngloram terutama pekerjaan konstruksi kerja lokal Blora yang terdiri dari pekerjaan drainase sebanyak 40 orang, pekerjaan perpanjangan runway 10 orang, pekerjaan rekonstruksi appron 10 orang dan pekerjaan pagar bandara sebanyak 15 orang, dimana tenaga kerja lokal Blora sebanyak 55 orang.” terangnya.

Sementara itu membacakan sambutan dari Dirjen Perhubungan Udara, Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Djuanda Surabaya, DR. Ir. Fadrinsyah Anwar, MBA, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan  untuk menciptakan lapangan kerja dan memulihkan perekonomian yang terdampak dengan adanya pandemik covid 19 ini dengan cepat.

“Program Padat Karya merupakan salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat sekitar untuk  segera memulihkan perekonomian di masa pandemi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Blora. “ ujarnya.

Menurutnya, saat ini Ditjen Perhubungan Udara menargetkan pelaksaan program Padat Karya ini di 29 Provinsi serta 149 desa dan Kabupaten dan diharapkan bisa menyerap kurang lebih 4.000 tenaga kerja di seluruh Indonesia.

“Lebih lanjut, saat ini Ditjen Perhubungan Udara menargetkan pelaksaan program Padat Karya ini di 29 Provinsi serta 149 desa dan Kabupaten dengan anggaran sebesar Rp. 19,5 Milyar dan diharapkan bisa menyerap kurang lebih 4.000 tenaga kerja di seluruh Indonesia,” sambungnya.

Pada sesi tanya jawab Kepala Kantor UPBU Kelas III Dewadaru-Karimunjawa, Ariadi Widiawan menyampaikan bahwa pihak Pemkab Blora telah menyerahkan aset tanah seluas 3,2 Ha kepada Kementrian Perhubungan yang akan digunakan untuk pembangunan Apron dan Taxiway serta RESA Threshold Runway sehingga percepatan pembangunannya dapat segera terlaksana, dimana pekerjaan ini merupakan pekerjaan multiyears yang rencananya selama 2 (dua) tahun.

Acara ini dihadiri juga oleh Forkopimcam Kecamatan Cepu, Kepala desa Kapuan serta Kepala Desa Ngloram dan ditutup dengan peninjauan pelaksanaan program padat karya Bandara Ngloram yang sedang dikerjakan tenaga lokal, salah satunya pembuatan parit saluran air di kawasan Bandara. (ADY/Red)
Share:

Polres Blora Gelar Rakor dan Kesepakatan Damai Bersama Perguruan Silat

BLORA - Polres Blora Polda Jawa Tengah menggelar Rapat Koordinasi Kesepakatan Damai Bersama Perguruan Silat se Kabupaten Blora, Kamis, (27/08/2020) di Aula Arya Guna Polres Blora.

Hadir dalam Rapat Koordinasi tersebut Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan,SIK, Dandim 0721/Blora Letkol Inf Ali Mahmudi,SE, Bupati Blora yang diwakili oleh Asisten 2 Drs. Suryanto, M.Si, Ketua IPSI Blora H.M.Dasum, Wakapolres Kompol Drs.Joko Watoro, Pejabat Utama Polres Blora, Para Kapolsek Jajaran dan Ketua Perguruan Silat di Kabupaten Blora beserta dua pengurus masing masing.

Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan,SIK mengungkapkan bahwa tujuan utama digelarnya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan situasi kamtibmas yang aman, damai dan kondusif di Wilayah Kabupaten Blora terutama menjelang Pilkada 2020. "Kita disini menyamakan persepsi, untuk bersama menjaga situasi agar tetap aman, damai dan sejuk terutama menjelang Pilkada Kabupaten Blora," ucap AKBP Ferry.

AKBP Ferry mengaku bangga dimana di kabupaten Blora banyak perguruan silat, dan tentunya dengan banyaknya pemuda yang mempunyai modal ilmu silat dan kanuragan harus bisa menciptakan Blora yang handal melalui IPSI Kabupaten Blora. Menyikapi maraknya pengesahan warga baru dibeberapa perguruan silat saat bulan Suro, Kapolres menekankan agar pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan dengan tertib dan menaati aturan, serta tidak arogan dan tentunya menerapkan protokol kesehatan, untuk antisipasi Covid - 19. "Sesuai dengan Inpres No 6 Tahun 2020 serta Perbup No.55 Tahun 2020, setiap kegiatan harus menerapkan disiplin kesehatan sehingga aman dari Covid - 19, " tandas Kapolres.

Sementara itu Dandim 0721/Blora Letkol Inf Ali Mahmudi,SE menyampaikan komitmennya untuk mendukung Polres Blora dan tentunya bersama sama dengan Pemkab Blora untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Blora, salah satunya adalah berawal dari Rakor dan Kesepakatan Damai Bersama Perguruan Silat ini, "Mari kita bangun komitmen bersama untuk menjalin silaturahmi yang baik, terutama antar perguruan silat, manfaatkan kelebihan ilmu beladiri untuk kebaikan," urai Dandim 0721/Blora.

Dalam kegiatan tersebut Ketua IPSI Blora H.M.Dasum membacakan ikrar kesepakatan damai dalam rangka menciptakan situasi yang aman, damai dan kondusif di wilayah Kabupaten Blora yang diikuti oleh
Ketua Perguruan Silat yang hadir.

Yaitu Ketua PSHT Cabang Blora pusat Jakarta, Ketua PSHT Cabang Blora Pusat Madiun, Ketua PSHT Cabang Cepu Pusat Madiun serta Ketua Pagar Nusa Blora dan Ketua SH Winongo Tunas Muda Blora serta Ketua IKSPI Blora.

Seusai pembacaan ikrar dilanjutkan dengan penandatangan deklarasi damai oleh seluruh perguruan silat yang hadir dan disaksikan oleh Kapolres, Dandim dan Bupati Blora yang diwakili oleh Asisten 2 Bapak Suryanto.

Adapun isi dari deklarasi damai tersebut meliputi :

1. Sanggup untuk menjaga ketertiban umum dan situasi kamtibmas yang aman serta kondusif di wilayah Kabupaten Blora.
2. Tidak akan mencampuri maupun menganggu jalannya kegiatan pengesahan warga baru yang dilaksanakan perguruan silat lain.
3. Sanggup untuk mengendalikan anggota/warga dari perguruan masing masing, supaya tidak melaksanakan konvoi maupun kegiatan lain yang dapat menganggu ketertiban umum dan jalannya pengesahan warga baru PSHT maupun perguruan lain.
4. Apabila terjadi perselisihan/permasalahan, maka sanggup untuk menyelesaikan secara kekeluargaan dan apabila menemui jalan buntu, maka akan diselesaikan secara hukum. (ADY/Red)
Share:

Bupati Ikuti Vicon ANPK Dengan Presiden Dan KPK RI

BLORA - Hari ini, Rabu (26/08/2020) sekira pukul 09.30 WIB, Bupati Djoko Nugroho dengan didampingi Inspektur Daerah dan OPD terkait mengikuti video conference dengan Presiden Joko Widodo, Ketua KPK, dan pejabat Lembaga Negara lainnya tentang Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK).

Bertempat di ruang Rapat Bupati, hadirin mendengarkan arahan Presiden dan Ketua KPK tentang Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK). Sasaran aksi ini, menurut Ketua KPK Firli Bahuri mencakup 2 (dua) hal.

“Satu, peneguhan kembali komitmen semua pemangku-kepentingan, baik pemerintah pusat maupun daerah, untuk menyelesaikan tiap elemen indikator yang termuat dalam Stranas PK. Kedua, penyampaian apresiasi kepada instansi pusat dan pemerintah daerah yang telah berhasil menjalankan beberapa dimensi dari Stranas PK,” ucap Firli.

Terkait sasaran pertama, peneguhan komitmen pemangku-kepentingan, aksi ini akan menampilkan sejumlah rangkaian gelar wicara (talk show), yang disampaikan oleh Kepala Kementerian/Lembaga, Direksi BUMN, Gubernur, Bupati, Walikota, dan Kepala Desa. Mereka adalah para pimpinan yang sukses menerapkan praktik pencegahan korupsi di institusi atau daerahnya masing-masing.

Harapan dari gelar wicara adalah membangun ulang pemahaman, dan signifikansi pembacaan yang tepat, dari para peserta ANPK mengenai aspek-aspek pencegahan korupsi dalam Stranas PK, serta bagaimana cara melaksanakannya.

Terkait sasaran kedua, penyampaian apresiasi kepada instansi yang berhasil menjalankan Stranas PK, aksi ini akan menyerahkan tanda penghargaan kepada beberapa Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah. Mereka dinilai telah melakukan praktik baik (good practice) dalam aksi-aksi pencegahan korupsi di lingkup kerjanya. Praktik ini diharapkan dapat ditiru atau direplikasi oleh instansi dan pemerintah daerah lainnya.

Ada 4 (empat) ukuran penilaian praktik baik (good practice). Satu, telah dilaksanakan dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir, dan masyarakat merasakan dampaknya. Dua, ada perbaikan berkesinambungan. Tiga, mendapatkan penghargaan pemerintah dan lembaga non-pemerintah. Empat, telah ada pihak yang menirunya.

Presiden Joko Widodo dalam arahannya menyampaikan tiga agenda besar dalam upaya pencegahan korupsi, yakni, pertama, pembenahan regulasi nasional seperti regulasi tumpang tindih, regulasi yang tidak memberikan kepastian hukum, regulasi yang memberikan prosedur berbelit, hingga regulasi yang membuat pejabat dan birokrasi tidak berani melakukan eksekusi dan inovasi.

Kedua, melakukan reformasi birokrasi dan penyederhanaan birokrasi. Dan, ketiga, menggalakkan budaya antikorupsi di masyarakat.

“Pelaksanaan tiga agenda besar yang saya sampaikan marilah bersama-sama kita laksanakan, samakan visi dan selaraskan langkah untuk membangun pemerintahan yang efektif, efisien dan inovatif sekaligus bebas dari korupsi,” ujar Presiden.

Terpisah, Bupati Djoko Nugroho mengaku sepakat dengan arahan Presiden. Menurut Bupati, saat ini banyak regulasi yang tumpang tindih sehingga menghambat pelaksanaan pembangunan dan rentan terjadinya penyimpangan.

“Kami siap menindaklanjuti arahan Bapak Presiden agar kedepan Blora bisa turut menyukseskan ANPK dan pembangunan nasional,” ucapnya singkat. (ADY/Red)
Share:

Polwan Cantik Polres Blora Di Razia, Jelang HUT Polwan Ke-72

Polwan Polres Blora Di Periksa Propam
BLORA - Seusai apel pagi anggota Polres Blora, Rabu, (26/08/2020) di halaman belakang Mapolres Blora. Seluruh Polwan yang ikut apel pagi, langsung dibariskan tersendiri oleh Wakapolres Kompol Drs.Joko Watoro.

Sebanyak 41 Polisi Wanita (Polwan) Polres Blora di razia oleh Sie Propam Polres Blora. Satu demi satu Polwan diperiksa oleh Sie Propam Polres Blora. Tim Penegakan Disiplin (Gaktiblin) Sie Propam Polres Blora yang dipimpin oleh Kasi Propam, Iptu Sukarjiyo benar-benar tak pandang bulu.

Seluruh anggota Polwan, baik Bintara maupun Perwira menjadi sasaran pemeriksaan Tim Propram. Bahkan, istri sendiri juga tidak luput dari pemeriksaan yang dilakukan secara mendadak.

Adalah Aiptu Sariyo Widodo Baur Provost Polres Blora memeriksa Aipda Rubiyati anggota Sat Tahti Polres Blora, yang notabene istrinya sendiri. Tidak hanya basa-basi, Aipda Sariyo Widodo benar - benar teliti dan tegas. Ketika dalam pengecekan surat identitas diri, diketahui Kartu NPWB milik Aipda Rubi ketinggalan di ruangan, Aiptu Sariyo pun dengan tegas memerintahkan untuk segera mengambilnya. Dengan tergopoh - gopoh Aipda Rubi pun mengambil surat NPWB yang ketinggalan didalam ruangan kerjanya.

Wakapolres Blora mengungkapkan bahwa gaktiblin khusus Polwan hari ini adalah dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Polwan ke-72 yang akan jatuh pada 01 September 2020.

"Gaktiblin ini dalam rangka HUT Polwan ke 72, Alhamdulilah semuanya tertib, baik sikap tampang maupun dalam penggunaan seragam kedinasan," ucap Wakapolres.

Dikemukakannya, dengan usia yang sudah 72 tahun Polwan harus bisa mengambil peranan baik dalam pelaksanaan tugas negara maupun sebagai seorang istri atau ibu ketika dalam rumah tangga.

"Polwan harus bisa mawas diri, laksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan peranan masing  masing," tandas Kompol Joko Watoro.

Lebih lanjut Perwira Polisi yang gemar olahraga sepeda ini menjelaskan bahwa menyikapi perkembangan Covid - 19 , dimana Presiden telah mengeluarkan Inpres No.06 Tahun 2020 dan diperkuat dengan Peraturan Bupati Blora No.55 Tahun 2020 Tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Covid. Polwan harus mengambil peran, yaitu dengan aktif melakukan sosialisasi 3 M, yakni mencuci tangan rutin setiap selesai kegiatan, menjaga jarak, serta memakai masker saat keluar rumah.

"Polwan harus bisa memberi contoh dalam penerapan disiplin kesehatan, salah satunya adalah penerapan 3 M, baik saat dinas maupun saat di lingkungan rumah," pungkas Wakapolres.

Pemeriksaan hari ini meliputi sikap tampang kepribadian, kelengkapan seragam kepolisian (gampol) serta kelengkapan surat menyurat (kartu tanda anggota, SIM, surat tanda nomor kendaraan, KTP dan surat kelengkapan diri lainnya.

Dalam pemeriksaan tersebut tidak ditemukan pelanggaran yang berarti, Itu mencerminkan bahwa anggota Polwan Polres Blora siap dalam pelaksanaan tugas melayani masyarakat. Wakapolres menekankan kepada Polwan agar jangan pernah mencoba coba untuk melakukan pelanggaran, karena pasti akan ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku. (ADY/Red)
Share:

Naas Diduga Kram, Seorang Warga Blora Tenggelam di Bengawan Solo

BLORA – Seorang Warga Balun, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah diduga kram sehingga tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Rabu (26/08/2020) pukul 16.00 WIB.

Korban diketahui bernama Wahyudi alias Ngedi (40th) alamat RT.005 RW.010 Kandangdoro, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.

Awalnya korban kumpul - kumpul bersama - sama teman - temannya dipinggir Sungai Bengawan Solo, lalu Ngedi mandi dan berenang di  Sungai Bengawan Solo dari Balun, Kecamatan Cepu menuju Desa Ngoken, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur dengan berenang. Karena Sungai Bengawan Solo merupakan perbatasan dua Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurut Kasi Trantib Kecamatan Cepu Listyo Winarno, dugaan sementara, korban tenggelam akibat kram dan kelelahan.

“Korban bernama Wahyudi selesai ngumpul bersama teman temannya, lalu dia bergegas lari ke Bengawan Solo untuk berenang,” terang Listyo Winarno.

Hingga saat ini kata Listyono Winarno, Ngedi masih dalam pencarian oleh pihak Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora bersama masyarakat dan juga dibantu oleh BPBD Bojonegora, Jatim.

“Ini masih dicari oleh tim BPBD Blora, pihak kami juga minta bantuan BPBD Bojonegoro, tapi belum sampai lokasi,” Kata Winarno.

Sementara itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung Tri ketika dikonfirmasi lewat WhatsApp menyampaikan bahwa korban dari Jawa Tengah diduga akan menyebrang ke Jawa Timur dengan berenang, akan tetapi kondisi Ngedi tidak kuat, akhirnya tenggelam.

Hingga berita ini diturunkan, Tim masih berusaha menyisir guna mencari korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo. (ADY/Red)
Share:

Pastikan Tidak Ada Pungli, Kapolres Blora Sidak Pelayanan SKCK

Kapolres Blora
BLORA - Sebagai komitmen untuk menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) Dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, (WBBM) di lingkungan Polres Blora Polda Jawa Tengah.

Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan,SIK didampingi oleh Kasat Intelkam AKP Sutamto,SH melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah tempat pelayanan di Mapolres Blora, Senin, (24/08/2020).

Salah satu lokasi yang disidak adalah tempat pelayanan pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang berada di ruangan Sat Intelkam Mapolres Blora.

Kapolres Blora mengatakan, sidak kali ini untuk memastikan pelayanan publik di lingkungan Polres Blora berjalan sesuai prosedur dan aturan yang ada.

Kepada masyarakat pemohon SKCK, Kapolres mengimbau agar mengurus SKCK sendiri, tanpa melalui calo.

"Silahkan urus SKCK sendiri tidak usah melalui calo ataupun makelar, karena prosesnya mudah dan cepat" kata Kapolres.

Dalam pengurusan SKCK adapun biayanya adalah sebesar Rp 30 ribu.
Kepada masyarakat Kapolres menekankan jika di temukan pungutan liar (pungli) dari petugas kepolisian, terutama dalam pelayanan SKCK agar melaporkan kepada Kapolres untuk ditindak lanjuti.

"Biaya pengurusan SKCK sesuai PNBP. Tiga puluh ribu rupiah, Laporkan kepada saya kalau ada anggota saya yang memungut biaya lebih dari itu," tandas Kapolres.

Dimas Setya Putra, salah satu pemohon SKCK di Sat Intelkam Polres Blora mengapresiasi proses pengurusan SKCK di Polres Blora.

"Pengurusan SKCK di Polres Blora mudah dan cepat, ruangannyapun nyaman dan menerapkan protokol kesehatan," kata Dimas. (ADY/Red)
Share:

Petugas Gencar Lakukan Sosialisasi Protokol Kesehatan


BLORA - Presiden Republik Indonesia Ir. H.Joko Widodo, belum lama ini telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 tahun 2020, tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. 

Inpres ini harus dilaksanakan dan diterapkan diseluruh wilayah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Pantauan seputarblora.com Rabu, (19/08/2020) di pasar rakyat Kunduran, Kecamatan Kunduran petugas gabungan mensosialisasikan peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid -19.

Petugas gabungan yang terdiri dari Forkompimcam Kunduran ini, menghimbau kepada warga yang datang ke Pasar wajib memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan selesai melakukan kegiatan.

Kapolsek Kunduran Iptu Lilik Eko Sukaryono, mengatakan sebelum ada Perda penegakan disiplin protokoler kesehatan, Forkompimcam mengingatkan kepada pengunjung untuk wajib memakai masker, jika pergi ketempat umum yang banyak kerumunan massa.

"Kami imbau kepada warga ,agar selalu disiplin mematuhi protokol kesehatan, wajib pakai masker,  ini guna mencegah penyebaran Covid 19," ucap Iptu Lilik (Rabu, 19/08/20202).

Menurutnya Pemerintah akan menindak tegas bagi warga yang melanggar protokol kesehatan, sesuai aturan yang ada.
Sementara salah satu warga Udin, yang berkunjung ke Pasar, mengaku tidak keberatan adanya petugas yang mendisiplinkan Protokol Kesehatan.

"Bagus, saya setuju karena dipasar ini ramai pengunjung dari berbagai daerah. Jadi sangat perlu pendisiplinan protokol kesehatan," kata Itu Undin. (WN/Red)
Share:

Polres Blora Siap Kawal Inpres Nomor 06 Tahun 2020 Tentang Peningkatan Disiplin Dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan

Kapolres Blora
BLORA - Polres Blora Polda Jawa Tengah siap mengawal dan melaksanakan Inpres No 06 Tahun 2020 Tentang Peningkatan Disiplin Dan Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19. Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan,SIK, Selasa, (18/08/2020).

Untuk diketahui, Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo belum lama ini telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 06 tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Untuk itulah Jajaran Kepolisian Republik Indonesia siap mengawal dan melaksanakannya.

"Kita laksanakan Inpres No 06 Tahun 2020, dimulai dari penegakan disiplin protokol kesehatan di kalangan internal Polres dan Polsek jajaran, serta kita ajak seluruh masyarakat Kabupaten Blora untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan," ucap Kapolres Blora.

AKBP Ferry Irawan mengatakan, peningkatan penerapan protokol kesehatan di lingkungan Polri merupakan perintah langsung Kapolda Jawa tengah untuk mensterilkan anggota dari penularan virus Corona.

"Ini merupakan perintah Bapak Kapolda, dimana tujuannya untuk menzerokan personil Polri yang tugas di wilayah dari penularan Covid-19. Jadi kita meningkatkan kembali memaksimalkan pendisiplinan pencegahan Covid-19 baik untuk anggota Polres maupun masyarakat umum," kata AKBP Ferry.

Dalam penerapannya, Kapolres menekankan anggota untuk mematuhi 3M, Memakai masker, mencuci tangan dan melakukan jaga jarak.

Bagi anggota yang melanggar, pihaknya tidak segan akan memberikan sanksi.

"Bagi anggota yang melanggar pendisiplinan itu, kita sudah siapkan sanksi, berupa teguran lisan, tindakan fisik hingga sanksi tertulis dari propam. Tapi kita upaya preventif dulu," paparnya.

Lebih lanjut, Kapolres memaparkan, saat ini seluruh anggota Polres Blora telah dinyatakan zero dari penularan Covid-19. Empat anggota yang sebelumnya dinyatakan reaktif, saat ini hasil swab test dinyatakan negatif.

"Iya, kita saat ini telah zero. Baik anggota di Polres maupun Polsek tidak ada yang positif Covid. Dari 900 anggota tidak ada satu pun yang terjangkit. Empat anggota yang sebelumnya reaktif kini juga sudah dinyatakan negatif," jelasnya.

Selain itu Dalam rangka mensukseskan Inpres Nomor 06 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin Dan Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19, Polres Blora telah melakukan koordinasi dan menjalin sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Blora, TNI Kodim 0721/Blora serta instansi terkait lainnya, dalam rangka peningkatan disiplin kesehatan untuk antisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Blora.

"Untuk anggota telah kita ploting di tempat - tempat keramaian seperti terminal/stasiun, tempat ibadah, pusat perbelanjaan dan pasar ataupun tempat wisata untuk melakukan patroli, pengamanan dan pemantauan, tentang penerapan 3 M, tentunya bersinergi dengan pihak pihak terkait," pungkas Kapolres. (ADY/Red)
Share:

Upacara Bendera Peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI, Di Blora Sederhana Sesuai Protokol Kesehatan

Upacara HUT RI Ke-75
BLORA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora pada Senin pagi (17/08/2020) pukul 07.00 WIB, melaksanakan Upacara Bendera dalam rangka Peringatan HUT ke-75 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Bertempat di halaman Kantor Bupati Blora, upacara tahun ini dilaksanakan dengan sederhana sesuai protokol kesehatan.

Bupati Blora H. Djoko Nugroho bertindak langsung sebagai inspektur upacara. Turut  hadir jajaran Forkopimda, Sekda, dan Kepala Instansi Vertikal. Sedangkan peserta upacara merupakan unsur TNI, Polri, Satpol PP, dan perwakilan ASN baik KORPRI maupun sipil, yang jumlahnya hanya sekitar 100 orang, seluruhnya memakai masker, face shield, serta jaga jarak.

Sedangkan komandan upacara adalah Kapten Inf Agus Supriyanto, pengibar bendera dari Purna Paskibraka 2019, kemudian pembaca pembukaan UUD 1945 oleh Ketua DPRD dan pembacaan doa oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blora.

Bupati Blora dalam amanatnya membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP, yang menekankan bahwa “urip kui sanajan abot tetep kudu dilakoni. Ojo sambat lan ojo ngeluh. Ojo mandeg senajan dengkul wis ndredek,” (mengutip kalimat Mbah Padmo, warga Dusun Girpasang Klaten)

“Di usia negara kita yang ke-75 tahun ini spirit jangan mengeluh itulah yang mesti ada di setiap dada kita, seberat apapun kehidupan yang kita hadapi. Termasuk kondisi di tengah pandemi sebagaimana yang kita rasakan sekarang. Seberat apapun kehidupan yang kita hadapi, termasuk kondisi di tengah pandemi Covid-19, kita harus tetep semangat. Kita bisa belajar dari keteguhan tekad dan spirit hidup mbah Padmo,” ucapnya.

Dalam pesannya, Bupati menyampaikan bahwa Gubernur Jawa Tengah ingin mengajak seluruh warga masyarakat untuk pantang menyerah dan tetap optimis dalam menghadapi cobaan hidup, terlebih sebagai masyarakat berbangsa dan bernegara.

“Kebersamaan, semangat gotong royong dan saling menolong harus tetap dilakukan agar bangsa ini menjadi bangsa yang kuat dan tangguh. Ini adalah salah satu bentuk perjuangan kita,” lanjutnya.

Usai upacara, Bupati melakukan penyerahan piagam penghargaan Satyalancana Karya Satya 30 tahun kepada dr. Henny Indriyanti, M.Kes (Asisten Administrasi Umum Sekda Blora), Satyalancana Karya Satya 20 tahun kepada Dra. Indah Purwaningsih, M.Si (Kepala Dinsos P3A), dan Satyalancana Karya Satya 10 tahun kepada Muhammad Muniri, SH, (Kasi Pelatihan Tenaga Kerja Dinperinaker).

Dilanjutkan penyerahan tali asih kepada veteran, yakni Bapak Mulyono, dan ditutup dengan pemberian remisi warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Blora.

Pelaksanaan Upacara ini juga disiarkan langsung melalui channel YouTube Protokol dan Komunikasi Pimpinan Blora. Sehingga masing-masing OPD/Dinas bisa menyaksikan secara online dari kantornya masing-masing. (ADY/Red)
Share:

Puluhan Seniman Meriahkan Pengkoljagong Mural Fest 2020

BLORA - Puluhan seniman kondang akan ikut ambil bagian dalam acara Pengkoljagong Mural Festival 2020 pada 20 hingga 30 Agustus 2020. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 75.

Selain itu, acara ini juga merupakan sebagai media sosialisasi Peraturan Desa (Perdes) Pengkoljagong nomor 06 tahun 2020 tentang Lingkungan Hidup. Melalui Perdes ini ditegaskan larangan perburuan semua jenis burung di wilayah Desa Pengkoljagong Kecamatan Jati Kabupaten Blora.

“Kita ingin mengenalkan kepada masyarakat luas bahwa Desa Pengkoljagong saat ini telah mengesahkan Perdes Lingkungan Hidup. Salah satu cara sosialisasinya ya melalui lomba mural ini. Kita mengajak para seniman rupa untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan ini,” papar Kepala Desa (Kades) Pengkoljagong, Sugiyono, Minggu (16/08/2020).

Lebih lanjut, Sugiyono menambahkan, dengan adanya Perdes ini diharapkan dapat menjadi landasan Desa Pengkoljagong menjadi Desa Wisata. Harapan ini telah digagas sejak awal pemerintahannya, yakni melalui tagline Pengkoljagong Sapta Pesona. Sehingga peserta lomba nantinya akan menggambar mural yang bertema Pelestarian Lingkungan.

Ketua Panitia Pengkoljagong Mural Festival 2020, M Iwan Sukri mengungkapkan, hingga saat ini tercatat ada lebih dari 30 seniman yang akan ikut ambil bagian dalam acara tersebut. Para peserta tersebut merupakan individu dan kelompok.

“Ada banyak dari luar kota, dari dalam kota juga banyak. Panitia sendiri telah menyiapkan lebih dari 100 panel gambar untuk para peserta. Penilaian mural akan dilaksanakan tanggal 30 Agustus, sedangkan resepsi dan penyerahan hadiah akan digelar pada 31 Agustus mendatang,” paparnya.

Menurut Iwan, pihaknya telah mempersiapkan berbagai kebutuhan dan kegiatan selingan supaya peserta tidak jenuh selama mengikuti acara ini. Tak hanya itu, panitia juga berkomitmen untuk tetap melaksanakan protokol pencegahan penularan Covid-19, mengingat situasi pandemi yang Masih tengah terjadi.

“Kita tetap mematuhi protokol yang ada. Walaupun hingga saat ini Desa Pengkoljagong tidak ada yang terinfeksi Covid-19, kita tidak mau menganggap enteng. Acara akan tetap berlangsung dan protokol kesehatan akan kita patuhi,” pungkasnya. (ADY/Red)
Share:

Jelang Pilkada 2020, Kapolsek Blora Silaturahmi dengan Tokoh Agama, Himbauan Patuhi Protokol Kesehatan

Silaturrahmi
BLORA - Jelang Pilkada tahun 2020, jajaran Kepolisian Resor Blora Polda Jawa Tengah ambil langkah cepat melaksanakan penggalangan dengan berbagai tokoh agama, masyarakat dan juga ormas guna menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di wilayahnya.  (16/08/2018)

Seperti yang tengah dilakukan oleh Kapolsek Blora AKP Joko Priyono, S.H bersama jajarannya, sowan atau berkunjung di kediaman K.H. Muhtadi Noor yang bertempat di Kelurahan Jetis, Blora.

Kapolsek dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tujuan silaturahmi ini untuk tetap menjalin komunikasi, sinergitas dan kerjasama dalam menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif khususnya di wilayah Kabupaten Blora jelang pemilihan kepala daerah tahun 2020.

“Tanggal 09 Desember 2020 kita akan melaksanakan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Blora, tahapan sudah mulai berjalan dan sebentar lagi akan dilaksanakan tahap pendaftaran para calon. Kami meminta kerjasama dan peran aktif para tokoh agama untuk bersama memberikan pesan Kamtibmas pada setiap ceramahnya agar tidak mudah terpecah belah akibat beda pilihan dalam suatu proses demokrasi," ujarnya.

AKP Joko berharap masyarakat Blora tidak mudah terprovokasi akan berita-berita hoaks maupun propaganda yang sifatnya provokatif yang disebarluaskan melalui media sosial maupun media massa oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Hati-hati jangan mudah terprovokasi, jadilah masyarakat yang cerdas dengan bijak menggunakan media sosial dan juga jangan mudah terpengaruh oleh sumber berita hoaks yang tidak jelas faktanya," jelas Kapolsek.

Selain itu dirinya menyampaikan bahwa jelang Pilkada ini, Kepolisian selalu siap sedia memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan kegiatan patroli rutin dengan sasaran objek vital, daerah rawan dan pemukiman penduduk.

"Kami akan lebih intensifkan kegiatan patroli rutin baik siang maupun malam hari untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Serta untuk meminimalisir adanya potensi gangguan keamanan dan konflik sosial yang ada di lingkungan masyarakat," tambahnya.

Dalam kesempatan itu pula, Kapolsek menyisipkan imbauan terkait dengan pandemi Covid-19, dimana telah memasuki era adaptasi kebiasaan baru. Dirinya meminta kepada K.H. Muhtadi Noor supaya bisa menyampaikan kepada masyarakat agar dalam melakukan kegiatan keagamaan untuk selalu disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan diantaranya jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan.

“Pendisiplinan protokol Kesehatan harus dilaksanakan dan disiplinkan, mengingat virus Covid-19 bisa menyerang siapapun, dimananpun dan kapanpun,” tegasnya

Sementara itu, Kiai Muhtadi sangat mendukung langkah Polres Blora dalam menciptakan kondusifitas kamtibmas selama pilkada Kabupaten Blora berlangsung, termasuk tetap menjaga kesehatan masyarakat.

"Kita tetap memperhatikan 
protokol Kesehatan, da harus dilaksanakan dan disiplinkan, mengingat virus Covid-19 belum berakhir," pungkas Kiai Muhtadi. (ADY/Red)
Share:

Sosialisasi Penegakan Protokol Kesehatan Hadapi Covid-19 Dengan Nuansa Perjuangan

Sosialisasi Protokol Kesehatan
BLORA - Penerapan Tatanan Baru atau New Normal, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kodim 0721/Blora pada Jumat, 14 Agustus 2020, melakukan sosialisasi penegakan Disiplin Protokol Kesehatan Covid 19 kepada Masyarakat di Kota Blora. (15/08/2018)

Kegiatan tersebut dilakukan dengan nuansa yang berbeda, anggota Kodim bersama team melakukan sosialisasi menggunakan seragam yang dikemas dengan penuh nuansa perjuangan sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-75 sehingga menjadi perhatian warga masyarakat.

Sosialisasi dan pengawasan pencegahan penularan Covid 19 tersebut melibatkan personel Kodim 0721/Blora, Polres Blora, DKK Kabupaten Blora, BPBD Kabupaten Blora, dan Komunitas Jeep serta Tim Relawan.

Dandim 0721/Blora, Letkol Inf Ali Mahmudi, S.E.,M.M. melalui Kasdim 0721/Blora, Mayor Inf Budi Leksono, mengatakan sosialisasi dilakukan sekaligus pengawasan penegakan disiplin  pencegahan penyeberan  Covid-19 kepada Warga Masyarakat serta membagikan Masker gratis.

“Mudah-mudahan masyarakat Kabupaten Blora dapat memahami dan dapat  terhindar dari penularan covid 19,” kata Kasdim.

Sementara itu, menurut  Pasiter Kodim Blora Kapten Cpl Sumanto, sejak ditetapkan pandemi Covid 19, Tim Gugus melakukan sosialisai dan penerapan pencegahan penularan Covid 19 secara terus menerus baik langsung dari tim gugus tugas ataupun melalui Babinsa yang ada di wilayah. (ADY/Red)
Share:

Babinsa Dan Bhabinkamtibmas Sambangi Petani Tembakau, Berikan Pengetahuan Covid-19

Petani Tetap Ikuti Protokol Kesehatan
BLORA - Bhabinkamtibmas desa Sumberejo Polsek Ngawen Polres Blora Polda Jawa Tengah Brigadir Kusairi bersama Babinsa Koramil Ngawen Pelda Sukirno melaksanakan pendekatan dalam bentuk sambang dengan petani tembakau di desa binaannya, Jumat, (14/08/2020).

Kegiatan ini untuk memberikan pesan kamtibmas dan imbauan agar warga senantiasa menjaga keamanan lingkungan dan selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pencurian tembakau, selain itu petugas juga mengajak warga binaan agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan saat beraktifitas, sehingga aman dari virus corona (Covid-19).

Untuk menambah hasil panen tembakau agar maksimal Brigadir Kusairi juga berpesan kepada petani , untuk mengikuti petunjuk dan aturan dari Petugas Penyuluh Lapangan atau PPL dari Dinas Pertanian Kabupaten Blora agar hasil pertanian tembakaunya baik dan meningkat sehingga perekonomian masyarakat ikut terangkat.

"Kita ajak warga, terutama petani agar bisa memanfaatkan potensi lokal desa, namun demikian harus paham akan ilmunya, dan dalam pertanian kita gandeng petugas PPL untuk memberikan petunjuk dan bimbingan," urai Bhabinkamtibmas.

Kapolsek Ngawen Iptu Sunarto,SH mengatakan Kegiatan sambang yang di laksanakan Bhabinkamtibmas merupakan bentuk kepedulian akan pentingnya keamanan dan kenyamanan di lingkungan desa binaannya, serta untuk mendukung dalam pemanfaatan sumber potensi lokal untuk mewujudkan ketahanan pangan.

"Selain untuk menjaga kesehatan dan situasi Kamtibmas, sambang desa juga untuk memberi motivasi dan mendukung kegiatan pertanian warga, sehingga tercipta ketahanan pangan," ucap Kapolsek Ngawen. (ADY/Red)
Share:

Pastikan Penerapan Protokol Kesehatan, 3 Pilar Di Kelurahan Kauman Dampingi Posyandu

Penyuluhan Covid-19 Di Posyandu
BLORA - Tiga Pilar Di Kelurahan Kauman Kecamatan Blora Kabupaten Blora Jawa Tengah yakni Lurah Marthin Ukie Andhana,S.E,M.Si, Bhabinkamtibmas Bripka Achmad Nur Kholik dan Babinsa Pelda Sunarto aktif melakukan pendampingan dalam kegiatan Posyandu di wilayah setempat, Kamis, (13/08/2020) sore kemarin.

Pendampingan Posyandu yang dilakukan oleh tiga pilar di kelurahan kauman Blora tersebut bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid - 19 diwilayah Kabupaten Blora terutama di kelurahan Kauman.

Kapolsek Blora AKP Joko Priyono,SH mengatakan bahwa pendampingan Posyandu perlu dilakukan untuk memastikan kelancaran jalannya Posyandu serta memastikan penerapan protokol kesehatan, terutama Posyandu yang digelar ditengah pandemi Covid - 19, "Kita lakukan pendampingan tentunya bersinergi dengan kelurahan dan Babinsa, dengan tujuan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan, jadi kegiatan Posyandu bisa terus berjalan, namun aman dari Covid - 19," ucap Kapolsek Blora.

Nampak Bhabinkamtibmas, bersama lurah dan Babinsa membantu bidan desa dalam imunisasi dan timbang badan Balita di Posyandu Aster RW 02 Kelurahan kauman Blora.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Bripka Achmad Nur Kholik menceritakan bahwa selain tugas utama menjaga situasi kamtibmas diwilayah binaan agar tetap aman dan kondusif, pihaknya juga aktif dalam membantu kegiatan Posyandu agar kegiatan tersebut menerapkan protokol kesehatan sehingga aman dari penularan Covid - 19, "Kita ingatkan warga agar disiplin dalam menerapkam protokol kesehatan, contoh kecil adalah pemakaian masker saat keluar rumah dan budaya cuci tangan pakai sabun setiap selesai beraktifitas," ucap Bhabinkamtibmas.

Senada dengan Bhabinkamtibmas, Lurah Kauman Marthin Ukie Andhana,S.E,M.Si mengungkapkan bahwa pihaknya akan selalu memantau situasi diwilayah untuk memastikan keamanan dan kesehatan warganya, "Kita akan terus memantau situasi, terutama dalam masa pandemi seperti ini, dan alhamdulilah Bhabinkamtibmas dan Babinsa aktif membantu, sehingga kegiatan di kelurahan berjalan lancar," ungkap Lurah Kauman.

Bidan Kauman Sri Utami,Am.Keb mengapresiasi kehadiran tiga pilar dalam kegiatan Posyandu tersebut, dengan kehadiran mereka dirinya merasa lebih tenang dan terbantu dalam kegiatan Posyandu. Ia menambahkan, Kegiatan Posyandu ini melakukan beberapa metode posyandu yakni, melakukan Konsultasi pada Ibu dan bayi, Penimbangan, Pemberian Gizi dan Imunisasi. "Alhamdulilah kegiatan aman dan lancar dengan bantuan dari semua pihak," tutur bidan Kauman. (ADY/Red)
Share:

5 Sekolah Jadi Pilot Project Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Covid-19

Protokol Kesehatan
BLORA - Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Pendidikan, pada Kamis (13/08/2020) melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Rakor diikuti oleh para Kepala SMP, Kepala Korwil TK/SD Kecamatan, Dewan Pendidikan, perwakilan Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng wilayah IV, serta PGRI, dan pengawas sekolah.

Rapat dipimpin langsung oleh Bupati Djoko Nugroho, didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Hendi Purnomo, S.STP, MA, dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan di Pendopo Rumah Dinas Bupati.

Dalam rakor tersebut, banyak Kepala Sekolah yang menginginkan segera membuka sekolahnya agar proses pembelajaran bisa berjalan maksimal. Bahkan beberapa diantaranya menyatakan siap menyediakan peralatan protokol kesehatan.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto SKM, M.Kes, menyampaikan bahwa kondisi persebaran Covid-19 harus dijadikan bahan pertimbangan sebelum membuka kembali sekolah tatap muka. Dirinya mengatakan bahwa saat ini Kabupaten Blora secara umum berstatus zona kuning dalam artian memiliki resiko rendah terhadap penularan Covid-19.

“Namun jika kita rinci per Kecamatan, masih ada 4 Kecamatan yang masuk zona orange, artinya memiliki resiko sedang dalam penularan Covid-19, yakni Cepu, Ngawen, Japah, dan Banjarejo. Kondisi ini akan terus berkembang dan bisa berubah, kita evaluasi dua minggu sekali. Sedangkan jumlah kasus ada 173, yang sudah sembuh 124 (70 persen lebih),” kata Lilik Hernanto.

Sementara itu, Bupati Djoko Nugroho mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap keberlangsungan pendidikan jarak jauh yang dinilai kurang efektif.

“Masih banyak saya jumpai anak-anak justru dibiarkan begitu saja bermain. Padahal harusnya mereka tetap belajar di rumah dengan pengawasan orang tua. Orang tua pun tidak bisa terus menerus mendampingi anaknya belajar jarak jauh dari rumah. Saya rasa yang masuk zona kuning ini bisa mempersiapkan diri untuk memulai pembelajaran tatap buka dengan syarat yang ketat, salah satunya persetujuan orang tua dan kesiapan sekolah,” ucap Bupati.

“Dulu waktu istri saya menjadi guru, setelah libur sekolah dua minggu dan akan masuk lagi perlu kembali mengingat ingat materi pembelajaran. Itu seorang guru, apalagi siswa yang sudah 4 bulan di rumah, ndahneyo angele (betapa sulitnya),” lanjut Bupati.

Bupati juga meminta nantinya seluruh Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan bisa mengikuti rapid-test terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka.

“Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan wajib dirapid-test dahulu sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka. Saya ingin ada sample, percontohan di beberapa sekolah lebih dahulu. Tolong Dinas Pendidikan bisa memilih untuk percontohan atau pilot project nya. Cek kesiapannya, kebutuhannya apa saja nanti kita cukupi semuanya, seperti masker, face shield, hand sanitizer dan lainnya,” lanjut Bupati.

Jika selama masa uji coba 2 bulan itu dalam satu sekolah tidak ada kasus Covid-19, Bupati berjanji akan memberikan apresiasi kepada sekolah tersebut. Namun jika ada penularan, maka sekolah dianggap gagal dan akan dievaluasi kembali.

Kepala Dinas Pendidikan, Hendi Purnomo, S.STP, MA, pun lantas memilih jalan tengah dengan menunjuk masing-masing satu sekolah di wilayah eks Kawedanan. Yakni eks Kawedanan Ngawen ditunjuk SMPN 1 Todanan, eks Kawedanan Randublatung ditunjuak SMPN 1 Menden, eks Kawedanan Cepu ditunjuk SMPN 2 Kedungtuban, dan eks Kawedanan Blora ditunjuk SMPN 2 Tunjungan.

“Sekolah-sekolah ini berada di zona kuning dan letaknya berada di dalam, dalam artian tidak wilayah heterogen. Siswanya hanya dari wilayah sekitarnya, sehingga potensi penularannya minim. Sedangkan untuk MTs ada MTs Negeri Jepon sebagai pilot project percontohan madrasah. Jadi total ada lima,” ungkap Hendi Purnomo.

Meskipun sudah ditunjuk 5 sekolah percontohan, pihaknya belum bisa menyebut kapan tanggal dimulainya pembelajaran tatap muka. Karena masih harus melalui banyak tahapan persiapan, mulai pengecekan kesiapan sekolah hingga persetujuan orangtua / wali anak didik.

“Sementara baru SMP sederajat yang akan disiapkan. Sedangkan untuk SD dan TK/PAUD, belum. Kita tunggu perkembangan selanjutnya, koordinasi dengan Dinas Kesehatan akan terus dilakukan untuk mengetahui kondisi Covid-19 di Blora. Sebenarnya SMA/SMK juga ada yang ingin segera menggelar pembelajaran tatap muka, namun itu masuk ranah Provinsi,” pungkasnya. (ADY/Red)
Share:

Polres Blora Canangkan Tempuran Sebagai Desa Wisata Candi

Pencanangan Desa Wisata Candi
BLORA - Kepolisian Resor Blora, Polda Jawa Tengah bersama Kodim 0721/Blora dan pemerintah setempat melakukan pencanangan Kampung Wisata Candi di Desa Tempuran Kecamatan Blora sebagai upaya untuk menjaga kegiatan perekonomian warga agar tetap berjalan meskipun ditengah pandemi Covid - 19.

Desa Tempuran adalah salah satu desa di wilayah kecamatan Blora Kabupaten Blora Jawa Tengah, di desa Tempuran ini ada salah satu wilayah yang terkenal, yaitu waduk Tempuran dimana dikawasan tersebut terdapat beberapa tempat wisata.

Waduk Tempuran menjadi lokasi yang sering dikunjungi untuk bersantai atau piknik. Pasalnya, bendungan atau waduk ini punya tempat yang sejuk, bersih, serta masih alami.

Ketika berwisata ke tempat ini, pengunjung tidak hanya bisa menikmati pemandangan waduk. Ada sejumlah kafe yang menjual aneka makanan dan minuman khas setempat, yaitu ikan bakar khas tempuran. Selain itu, tersedia pula rumah joglo, yang kerap disewa untuk acara-acara seperti reuni atau acara keluarga. Pengunjungpun bisa mencoba wahana water boom, naik perahu keliling waduk, atau memancing.

Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan,SIK mengungkapkan bahwa pencanangan kampung wisata candi ini bermaksud untuk menjaga perputaran roda ekonomi, terutama dalam bidang pariwisata agar bisa terus berjalan, namun aman dari Covid - 19. "Polres bersama Kodim dan Pemkab Blora ingin menjaga agar roda perekonomian warga terus berjalan namun aman dari Covid - 19," kata Kapolres.

Kampung wisata candi ini merupakan itikad bersama untuk mewujudkan pariwisata yang aman dan bebas dari Covid - 19.

"Untuk itu kami harapkan peran serta dari masyarakat, dan kepada warga desa Tempuran, kami ucapkan terimakasih dimana telah menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan wisata di desa Tempuran," beber Kapolres Blora.

Ia berharap Kampung Wisata Candi di desa Tempuran ini, bisa menjadi pelopor bagi tempat wisata lainnya agar lebih berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga kegiatan pariwisata bisa terus berjalan namun bebas dari penyebaran virus corona.

"Peran aktif masyarakat sangat diperlukan dalam pencegahan penyebaran virus corona, karena tanpa peran aktif masyarakat upaya pemerintah akan sia-sia," pungkasnya.

Sementara itu Kepala Desa Tempuran Bapak Keman, mengapresiasi pencanangan Kampung Wisata Candi Desa Tempuran oleh Polres Blora, dimana dengan pencanangan ini diharapkan dapat kembali memulihkan perekonomian terutama dalam usaha pariwisata yang terkena imbas dari pandemi Covid - 19.

"Harapannya kedepan semoga virus corona segera sirna sehingga perekonomian kembali pulih dan bisa berkembang," ucap Kepala Desa Tempuran.

Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Blora juga menyerahkan bantuan sosial berupa paket sembako kepada masyarakat kurang mampu terdampak covid - 19 di desa setempat. (WN/Red)
Share:

Kajari Silahturahmi Bersama Forkopimda Blora

Forkopimda Silaturahmi Di Rumah Dinas Bupati Blora
BLORA - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Blora per 11 Agustus 2020 kemarin mengalami pergantian pejabat. Pejabat lama, I Made Sudiatmika, SH, dimutasi sebagai Asisten Bidang Pengawasan pada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Barat.

Penggantinya sebagai Kajari Blora adalah Yohanes Avilla Agus Awanto, SH, yang sebelumnya menjabat sebagai Kajari Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Sebagai pejabat baru, Yohanes Avilla Agus Awanto, SH, pada Rabu pagi (12/08/2020) melaksanakan silahturahmi sekaligus koordinasi antar lembaga dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Blora.

Silahturahmi, dan koordinasi, sekaligus perkenalan dilaksanakan di Rumah Dinas Bupati Blora. Bupati Djoko Nugroho memimpin langsung acara ini. Turut hadir Kapolres, Dandim, Kepala Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, Sekda, dan jajaran OPD terkait.

Dalam kesempatan ini, Bupati Djoko Nugroho menyampaikan ucapan selamat datang kepada Kajari yang baru di Kabupaten Blora dan menyatakan kesiapannya untuk menjalin koordinasi dalam rangka membangun keamanan serta kondusifitas wilayah.

“Selamat datang di Kabupaten Blora untuk Pak Yohanes. Beginilah Blora Pak, tidak pantura dan tidak jalur selatan, berada di tengah-tengah. Separuh wilayahnya hutan, terdiri dari 16 Kecamatan, 271 Desa dan 24 Kelurahan. Semoga betah bertugas di Blora. Blora ini aman-aman saja, yang banyak biasanya hanya kasus pencurian kayu,” ucap Bupati.

Sementara itu, Yohanes Avilla Agus Awanto, SH, menyampaikan terimakasih kepada Bupati dan jajaran Forkopimda lainnya yang sudah memberikan sambutan hangatnya.

“Kami sudah hampir tiga tahun bertugas di Luwu Timur. Baru saja kemarin dilantik menjadi Kajari Blora, sehingga hari ini kami izin untuk perkenalan dan silahturahmi, sekaligus koordinasi. Saya asli Yogyakarta, jadi sekarang lebih dekat dengan kampung halaman. Biasanya harus menempuh belasan jam perjalanan dari Luwu Timur ke Yogyakarta,” papar Yohanes.

Pihaknya juga mohon dukungan dan bimbingannya, karena sebagai pejabat baru pihaknya butuh arahan dari jajaran Forkopimda lainnya.

Usai perkenalan, dilanjutkan dengan ramah tamah dan dialog bersama. Acara berlangsung santai dan sederhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Terpisah, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Blora, Dra. Mulyowati, MM, menyampaikan bahwa biasanya pergantian pejabat unsur Forkopimda dilaksanakan melalui Malam Pisah Sambut dengan mengundang seluruh Kepala OPD, Camat, kalangan dunia usaha dan perbankan.

“Namun karena saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19, sehingga acara hanya dilaksanakan secara sederhana dan terbatas,” ungkapnya singkat. (ADY/Red)
Share:

Hot News

DPRD Blora gelar Rapat Paripurna terkait LKPJ Bupati Blora Akhir Tahun Anggaran 2023

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora menggelar sidang dengan agenda Penyampaian Rekomendasi DPRD t...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »