Brimob Polda Jateng Musnahkan Mortir Temuan Warga di Hutan Sambong Blora
Pertamina EP Cepu dan Pemkab Dorong Pertanian Organik Lewat Program 'Pusaka Blora'
Ketua DPRD Hadiri Peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU Blora
61 Delegasi Dari 35 daerah Penghasil Minyak dan Gas Bumi Ikut Rakernas ADPMET 2025 di Cepu
Ratusan Pekerja Konstruksi Blora Ikuti Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tukang Pasang Bata
𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Ratusan Pekerja Konstruksi Blora mengikuti 'Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tukang Pasang Bata' yang diselenggarakan oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya bekerja sama dengan Anggota DPR RI Komisi V, di Kantor Kecamatan Ngawen, Rabu 15 Oktober 2025.
Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini mengapresiasi program pelatihan dan uji sertifikasi tukang pasang bata Jenjang 1 yang digelar oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya bekerja sama dengan Anggota DPR RI Komisi V, H. Danang Wicaksana Sulistya.
Pelatihan tersebut diikuti oleh ratusan pekerja yang bergerak dibidang konstruksi di wilayah Kabupaten Blora, hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri Pembukaan Pelatihan dan Uji Sertifikasi tersebut.
“Kami sampaikan apresiasi kepada Bapak H. Danang Wicaksana Sulistya, S.T., yang telah berkenan hadir dalam kunjungan kerja dan memberikan perhatian yang besar terhadap pengembangan kualitas tenaga kerja konstruksi di daerah kami, kami juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan ini,” ujar Wabup Blora.
Disampaikan, pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi, termasuk tukang pasang bata, bukan hanya sebuah formalitas, melainkan sebuah kebutuhan untuk memastikan bahwa setiap proyek pembangunan dikerjakan oleh tenaga ahli yang kompeten dan terstandarisasi.
“Melalui kegiatan ini, para tukang kita tidak hanya mendapatkan pengakuan atas keahliannya melalui sertifikat, tapi juga memperoleh pembekalan ilmu dan pemahaman standar kerja yang sesuai dengan ketentuan nasional,” kata Wakil Bupati Blora.
Wabup Blora berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kualitas SDM tenaga kerja lokal.
“Kami berharap, kegiatan ini dapat menjadi momentum positif bagi peningkatan kualitas tenaga kerja lokal, sekaligus membuka peluang lebih luas bagi para tukang untuk terlibat dalam proyek-proyek nasional maupun daerah,” ucap Wakil Bupati Blora.
Saat membuka pelatihan, Anggota Komisi V DPR RI, H. Danang Wicaksana Sulistya berharap agar para peserta dapat mengikuti pembekalan untuk sertifikasi tukang pasang bata jenjang 1 ini dengan baik, untuk meningkatkan kompetensinya.
"Sertifikasi tukang pasang bata jenjang 1 ini, untuk meningkatkan kompetensi," harap Danang Wicaksana Sulistya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pelaksanaan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, Esthy Dwinda Praptaningjati mengungkapkan bahwa kegiatan Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tukang Pasang Bata ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM bagi para peserta.
“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan daya saing peserta yang kompeten dan siap bekerja dibidang konstruksi, dan menjamin pelaksanaan dan pembangunan infrastruktur yang terbangun sudah memenuhi standar mutu,” tandas Esthy Dwinda Praptaningjati. (Prokompim/Redaksi)
Bupati Blora Buka TMMD Sengkuyung 2025 di Muraharjo Kunduran
Puting Beliung Porak Porandakan Sejumlah Rumah Warga Getas
Karya Perupa Patung Agus Priyadi dari Blora Tembus Pasar Internasional
𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Seni bukan sekadar perkara keindahan, melainkan cermin jiwa dan perjalanan hidup sang seniman. Ungkapan itu tergambar jelas dalam karya-karya Agus Priyadi (64), atau yang akrab disapa Dedy, perupa patung kelahiran 1961 asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Sejak 1997, Dedy menekuni dunia seni patung dengan sepenuh hati, konsistensinya melahirkan ribuan karya yang kini tersebar diberbagai daerah, bahkan menembus pasar internasional. Setiap karyanya hadir dalam beragam ukuran dengan detail menakjubkan.
Beberapa karya monumental antara lain patung kuda setinggi 2,5 meter dengan lebar 1,5 meter, serta patung harimau berukuran 4 meter. Karya lain yang tak kalah istimewa adalah patung Kwantong setinggi 2,5 meter dengan lebar 180 cm, yang pernah terjual di Jakarta dengan nilai fantastis, mencapai Rp700 juta hingga Rp 1 miliar.
Dedy juga pernah membuat patung Kwantong setinggi 2 meter, sebagai bukti konsistensi dan kualitas seni pahatnya.
Sang seniman, Agus Priyadi mengatakan bahwa seni bukan sekadar profesi, melainkan jalan hidup. Dedy meyakini bahwa 80 persen keberhasilan sebuah karya terletak pada detail, proses pengamplasan, serta kesabaran dalam pengerjaan. Lebih jauh, Dedy selalu menyertakan unsur spiritual dalam setiap karyanya, mulai dari doa, ritual bancaan, hingga penjiwaan penuh.
“Kerjakan dengan hati, penuh penjiwaan, jangan asal-asalan. Seni adalah doa, seni adalah jalan hidup,” ucap Agus Priyadi di Blora, Minggu, 5 Oktober 2025.
Selain menekankan proses kreatif, lanjut Agus Priyadi, juga menitipkan pesan kuat kepada generasi muda agar menjaga keseimbangan dengan alam. Menurut Agus Priyadi, keserakahan hanya akan merusak tatanan kehidupan.
“Jangan sampai merusak alam. Kita hidup dari alam semesta, dari bumi yang kita pijak. Jangan serakah,” tegas Agus Priyadi.
Tak hanya dikenal sebagai pematung, Agus Priyadi yang punya nama panggilan
Dedy juga seorang pelukis. Namun, ekspresi seninya lebih banyak ia tuangkan melalui pahatan. Ia percaya setiap orang memiliki gaya masing-masing, dan patung adalah jalur utama perjalanannya.
Sebagai kakak kandung Menteri Imigrasi dan Perlindungan Aparatur Sipil Negara (Imipas) Agus Andrianto, Dedy tetap memegang filosofi hidup sederhana.
Agus Priyadi mengibaratkan hidup seperti laba-laba dan orong-orong, makhluk kecil yang tetap mampu bertahan dengan segala keterbatasan.
“Dulu, dengan gaji sebulan harus bisa cukup untuk tiga puluh hari. Dari situlah saya belajar membangun jaringan dengan kolektor, seniman, pecinta barang antik, komunitas jeep, bonsai, hingga dunia jual beli dan tukar tambah. Orang hidup harus bisa menghadapi berbagai situasi, baik di dalam tanah maupun di luar. Jangan menyerah, jalani sesuai nurani, dan jangan sampai mengecewakan orang lain,” ungkap Agus Priyadi.
Hasil karya Agus Priyadi, tak hanya dikenal di dalam negeri. Melalui tangan para kolektor dan pembeli, patung-patung karyanya telah menembus pasar internasional hingga ke Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Selandia Baru, Belgia, dan Austria.
Lewat ribuan karya yang telah ia hasilkan, Dedy ingin meninggalkan warisan nilai, bahwa seni bukan hanya untuk dinikmati secara visual, melainkan juga sarana edukasi, spiritualitas, dan perenungan tentang pentingnya hidup selaras dengan alam serta mengerjakan segala sesuatu dengan sepenuh hati.
"Saat ini, fokus mengerjakan dua patung kuda dengan ukuran tinggi 2,5 meter dan lebar 1,5 meter. Proses pengerjaan sudah mencapai sekitar 80 persen," ujar Agus Priyadi. (AgusP/Redaksi)
Ketua DPRD Blora Carikan Solusi Petani Tebu Akibat Pabrik GMM Todanan Rusak Mesin Broiler dan Berhenti Operasional
Hot News
Brimob Polda Jateng Musnahkan Mortir Temuan Warga di Hutan Sambong Blora
𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Satu buah mortir yang merupakan temuan warga berhasil dimusnahkan (disposal) oleh Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihan...