Brimob Polda Jateng Musnahkan Mortir Temuan Warga di Hutan Sambong Blora


𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Satu buah mortir yang merupakan temuan warga berhasil dimusnahkan (disposal) oleh Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari Subden 2 Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jawa Tengah. Kegiatan pemusnahan ini dilaksanakan pada Rabu (22/10/2025) di kawasan hutan jati Petak 25 RPH Ngawenan BKPH Pasar Sore, turut Dukuh Ngawenan, Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora.

Mortir dengan ukuran panjang 24 cm dan lingkar tengah 5 cm tersebut sebelumnya ditemukan oleh warga di Desa Ledok, Kecamatan Sambong. Setelah penemuan dilaporkan, Polsek Sambong segera berkoordinasi dengan Satuan Brimob untuk penanganan.

Kegiatan disposal dimulai sekitar pukul 08.58 WIB dan berakhir pukul 09.50 WIB. Tim disposal dipimpin oleh Katim Subden 2 Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jateng, Iptu Kasmijan, S.H., dengan pengamanan dari personel Polsek Sambong dan Satuan Intelkam Polres Blora.

Kapolsek Sambong AKP Subardi membenarkan kegiatan pemusnahan tersebut. "Kami telah melaksanakan kegiatan disposal atau pemusnahan temuan bahan peledak berupa satu buah mortir. Kegiatan berjalan lancar dan aman," ujar AKP Subardi, Rabu (22/10/2025).

AKP Subardi menambahkan, seluruh rangkaian disposal berjalan sesuai prosedur dan selesai pukul 10.00 WIB. Sisa serpihan barang bukti dari pemusnahan tersebut kemudian diamankan oleh anggota Subden 2 Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jateng. (HmsPolres/Red)

Share:

Pertamina EP Cepu dan Pemkab Dorong Pertanian Organik Lewat Program 'Pusaka Blora'


𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Pertamina melalui Program PUSAKA BLORA kembali menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam operasi hulu migas. Program ini menjadi wujud nyata sinergi antara dunia industri dan masyarakat dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Blora.

Inisiatif PUSAKA BLORA berfokus pada transformasi sistem pertanian konvensional menuju sistem pertanian organik. Tujuannya untuk menciptakan pola tanam yang lebih sehat, ramah lingkungan, serta bernilai ekonomi tinggi bagi petani lokal.

Kegiatan Panen Raya Padi Organik menjadi salah satu hasil nyata dari program tersebut. Acara ini dilaksanakan di Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungtuban, pada Senin (20/10/2025), dengan total lahan padi organik seluas 30 hektare.

Hadir dalam kegiatan ini Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial Pertamina Hulu Energi (PHE), Edi Karyanto; Direktur Utama Pertamina EP Cepu (PEPC), Muhamad Arifin; General Manager Zona 11, Zulfikar Akbar; serta Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman. Mereka meninjau langsung hasil panen dan berdialog dengan kelompok tani penerima manfaat.

Bupati Blora, Arief Rohman, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pertamina EP Cepu Field atas dukungan dan pendampingan yang diberikan kepada masyarakat.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang telah konsisten membina petani kita. Program pembelajaran padi organik di Desa Sidorejo ini terbukti berhasil dan memberi harapan baru bagi pertanian Blora. Ke depan, kami berharap desa ini dapat menjadi contoh bagi desa lain untuk mengembangkan sistem pertanian organik,” ujar Bupati Blora.

Lebih lanjut, Bupati Blora  juga berharap agar proses pendampingan dapat berlanjut hingga tahap pengolahan dan pemasaran produk.

“Kami minta pendampingan terus dilakukan, mulai dari pengemasan, pemasaran, hingga peningkatan kualitas beras agar hasilnya semakin bernilai. Kami akan laporkan ke Kementerian, karena Pertamina sudah sangat konsisten mendukung program pemberdayaan masyarakat ini,” tambah Bupati Blora.

Direktur PHE, Edi Karyanto, menilai bahwa keberhasilan program ini menjadi bukti nyata kolaborasi positif antara perusahaan dan masyarakat.

“Melalui program ini, kami melihat dampak nyata, mulai dari efisiensi biaya pupuk, peningkatan produktivitas padi, hingga perbaikan kualitas lingkungan,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PEPC, Muhamad Arifin, menegaskan komitmen pihaknya untuk terus mendampingi masyarakat dalam mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis lingkungan.

“Blora menjadi contoh bagaimana kolaborasi jangka panjang dapat menghasilkan perubahan positif dan berorientasi pada keberlanjutan,” jelas Arifin.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian Management Goes to Community (MGTC) Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai bentuk kedekatan manajemen perusahaan dengan masyarakat binaan di sekitar wilayah operasi migas.

Dengan semangat sinergi dan keberlanjutan, Program PUSAKA BLORA diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan dan menyejahterakan. (Humas/Redaksi)

Share:

Ketua DPRD Hadiri Peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU Blora


𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 —  Suasana religius dan penuh kebersamaan yang khidmat di GOR Mustika Blora, pada  Minggu 19 Oktober 2025,  ribuan Muslimat dan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai penjuru se-Kabupaten Blora memadati gelanggang  dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-79 Muslimat NU. 

Kegiatan peringatan hari lahir ini dikemas dalam Blora Bersholawat bersama Al Habib Muhammad Syafi’i Alaydrus, menambah syahdu perayaan hari bersejarah bagi organisasi perempuan NU saat ini.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Abdullah Aminudin, Bupati Blora, Ketua DPRD Blora, Ketua PCNU Blora, para pimpinan Banom NU, serta segenap tokoh masyarakat dan ulama Blora.

Ketua Muslimat NU Kabupaten Blora, Komariyah menjelaskan bahwa Muslimat dan Fatayat merupakan dua elemen yang tidak bisa dipisahkan dari tubuh besar organisasi Nahdlatul Ulama. 

“Bila ada Muslimat, pasti ada Fatayat. Kita harus selalu solid dalam membantu dan mendukung program NU di masyarakat,” ujar Komariyah.

Pada kesempatan itu, Ketua PCNU Blora, H. M. Fatah  mengatakan pentingnya peran perempuan dalam menjaga ketahanan bangsa. 

“Perempuan adalah tiang negara. Bila perempuannya baik, maka baik pula negara itu,” ucap Fatah.

Sementara itu, Ketua DPRD Blora, Mustopa  menyampaikan apresiasi kepada Muslimat NU yang dinilainya menjadi garda terdepan dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman ditengah masyarakat.

“Karena ada Muslimat, kabar dan kegiatan keagamaan mudah tersiar hingga ke pelosok. Ini berkat peran ibu-ibu Muslimat yang luar biasa,” kata Mustopa.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Blora, Arief Rohman menyampaikan ucapan selamat atas peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU. 

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Blora, kami mengucapkan selamat memperingati Harlah Muslimat NU ke-79. Semoga Muslimat NU Blora terus menjadi organisasi yang hebat dan berkhidmat bagi bangsa dan negara, serta terus menebar kebaikan dan kemanfaatan di Kabupaten Blora,” ucap  Bupati Blora.

Bupati Blora mengajak seluruh Muslimat NU untuk ikut berperan aktif mendukung pembangunan daerah, mulai dari bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga pertanian. 

“Kami tengah berupaya memperbaiki jalan-jalan supaya halus semua, juga mendorong peningkatan pendidikan, kesehatan, dan pertanian. InshaAllah, dengan peran ibu-ibu semua, kita bisa mewujudkan Blora yang maju, baldatun thoyyibatun warobbun ghofur,” ujar Bupati Blora. 

Puncak acara semakin semarak dengan kehadiran Istri Wakil Gubernur Jawa Tengah, Nyai Hj. Nawal Nur Arafah Yasin, yang memberikan mauidhoh hasanah kepada ribuan Muslimat dan Fatayat NU Blora. 

Dalam acara Harlah ini juga dibagikan santunan dari Baznas Blora kepada 60 Anak Yatim di Kabupaten Blora yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Blora, perwakilan forkopimda, Ketua PCNU Blora, Anggota DPRD Provinsi Jateng, Ketua Muslimat dan Fatayat Blora. 

Kemeriahan Harlah ke-79 Muslimat NU ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga momentum penguatan nilai-nilai keislaman, solidaritas, dan peran strategis perempuan NU dalam membangun kemajuan Kabupaten Blora.
(Humas/Redaksi)

Share:

61 Delegasi Dari 35 daerah Penghasil Minyak dan Gas Bumi Ikut Rakernas ADPMET 2025 di Cepu


𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 —  Bertekad untuk menyatukan visi misi dan optimalisasi pengelolaan potensi minyak dan gas bumi (migas) daerah yang lebih baik untuk produksi migas nasional, 61 tim delegasi dari 35 daerah penghasil migas, baik kabupaten/kota maupun provinsi, ditambah 26 BUMD migas se-Indonesia, mengikuti rakernas Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) 2025 di di Graha Oktana PEM Akamigas Cepu, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora Jawa Tengah, pada 15 Oktober hingga 17 Oktober 2025.

Acara rakernas dibuka Kepala BPSDM ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, mewakili Menteri ESDM, didampingi Ketua Umum  ADPMET  juga mengundang jajaran SKK Migas, Pertamina dan stakeholder migas lainnya. Setidaknya ada 250 orang yang hadir.

Ketua Umum ADPMET, Dr. H. Al Haris,  yang juga Gubernur Provinsi Jambi, merasa senang bisa hadir langsung dan membuka rakernas ADPMET 2025 bersama Kepala BPSDM ESDM di Gedung PEM Akamigas Cepu, Kabupaten Blora. Kamis, 16 Oktober 2025.

Menurut Al Haris, bahwa Cepu Kabupaten Blora ini merupakan salah satu wilayah industri migas yang cukup tua di Indonesia, sekaligus tempat pendidikan SDM migas yang unggul.

“Di Indonesia ini ada 87 daerah yang memiliki potensi migas namun belum semuanya masuk. Harapannya melalui forum ini bisa menjadi ajang silahturahmi sekaligus menyatukan program untuk memajukan industri migas daerah. Terimakasih kepada 61 delegasi dari 35 daerah anggota dan 26 BUMD yang telah bersedia hadir langsung,” ungkap Al Haris.

Lebih lanjut, Al Haris mengatakan pentingnya peran daerah dalam memperkuat kontribusi terhadap sektor energi nasional.

“Daerah penghasil migas harus menjadi motor penggerak kemandirian energi nasional. Melalui Rakernas ini, kita ingin mempercepat pengelolaan sumber daya energi daerah secara berkeadilan dan berkelanjutan,” ujar Al Haris.

Al Haris menyoroti pentingnya implementasi Keputusan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025, yang memberikan ruang lebih luas bagi daerah untuk mengelola sumber-sumber energi rakyat secara mandiri dan meningkatkan lifting migas nasional.

“Kita ingin proses pengelolaan participating interest 10 persen bagi daerah dapat dipercepat. Ini hak daerah dan harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Al Haris.

Tidak hanya rakernas saja, lanjut Al Haris, melalui forum ini, juga akan disampaikan sosialisasi hasil Munas V Jakarta kepada seluruh anggota ADPMET. Sekaligus melaksanakan MoU antara Ketua Umum ADPMET dengan Kepala Badan BPSDM ESDM untuk peningkatan SDM migas daerah.

"Harapannya nanti masing-masing Kepala Daerah penghasil migas tinggal melanjutkan Perjanjian Kerjasama (PKs) nya dengan PEM Akamigas ataupun PPSDM Migas,” ucap Al Haris.

Dikemukakan, ada beberapa isu strategis yang dibahas dalam Rakernas kali ini,  beberapa diantaranya adalah participating interest atau PI bagi BUMD Migas daerah sebesar 10 persen, hingga isu pengurangan Dana Bagi Hasil (DBH) migas yang dirasa perlu pembahasan lebih dalam. Serta optimalisasi peningkatan produksi migas dari sumur tua dan sumur masyarakat.

“Yang hasilnya nanti akan kami laporkan kepada Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri untuk pertimbangan pengambilan kebijakan nasional di sektor migas. Kami juga berharap kedepan lebih banyak lagi daerah penghasil energi terbarukan yang bisa bergabung dalam ADPMET. Terimakasih saudaraku Pak Bupati Blora, Pak Arief Rohman yang telah bersedia menjadi tuan rumah, luar biasa Blora ini,” imbuh Al Haris.

Pada kesempatan itu, Kepala BPSDM ESDM, Prahoro mewakili Menteri ESDM mengucapkan selamat atas terselenggaranya Rakernas ADPMET 2025 di Cepu Blora, yang merupakan salah satu sentral Sejarah migas Indonesia.

“Selamat Rakernas, sudah tepat dilaksanakan di Cepu. Cepu tidak hanya lokasi penambangan migas, tetapi juga pusat pendidikan SDM Migas. Sehingga semua daerah selain bermusyawarah juga bisa belajar dan membangun Kerjasama,” ucap Prahoro.

Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman, selaku tuan rumah sekaligus ketua panitia penyelenggara rakernas ADPMET 2025, menyampaikan bahwa rakernas ini telah dimulai sejak Rabu 15 Oktober 2025 di Hotel Ammi Cepu.

“Rapat Kerja Nasional dan Sosialisasi Hasil Munas ADPMET ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 15 sampai nantinya ditutup pada 17 Oktober 2025 yang dikemas dalam 3 (tiga) agenda utama. Tadi malam Rabu 15 oktober bertempat di Hotel Ammi kita sudah laksanakan business matching dan update terkait participating interest 10% yang diikuti oleh sebagian besar rekan-rekan bumd migas anggota ADPMET,” jelas  Bupati Blora.

Ikut hadir dalam rakernas ADPMET 2025, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono berkomitmen untuk terus memperjuangkan peran strategis daerah dalam tata kelola energi nasional, memperkuat kolaborasi antar daerah, dan memastikan keberpihakan terhadap kesejahteraan masyarakat di daerah penghasil energi.

“Kami siap untuk bersama teman teman Kepala Daerah anggota ADPMET untuk memperjuangkan peran daerah yang lebih baik dalam pengelolaan tata kelola industri migas nasional yang bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adanya migas di daerah harus bisa untuk memakmurkan masyarakat di daerah itu,” tandas Setyo Wahono.

Untuk diketahui, dalam rakernas ADPMET 2025 ini juga dilakukan penandatangan MoU peningkatan SDM Migas dengan Kepala Badan BPSDM ESDM dan PKS dengan Direktur PEM Akamigas oleh beberapa Kepala Daerah. Serta forum diskusi BUMD Migas se-Indonesia. (Prokompim/Redaksi)

Share:

Ratusan Pekerja Konstruksi Blora Ikuti Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tukang Pasang Bata


𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Ratusan Pekerja Konstruksi Blora mengikuti 'Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tukang Pasang Bata' yang diselenggarakan oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya bekerja sama dengan Anggota DPR RI Komisi V, di Kantor Kecamatan Ngawen, Rabu 15 Oktober 2025.

Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini mengapresiasi program pelatihan dan uji sertifikasi tukang pasang bata Jenjang 1 yang digelar oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya bekerja sama dengan Anggota DPR RI Komisi V,  H. Danang Wicaksana Sulistya.

Pelatihan tersebut diikuti oleh ratusan pekerja yang bergerak dibidang konstruksi di wilayah  Kabupaten Blora, hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri Pembukaan Pelatihan dan Uji Sertifikasi tersebut.

“Kami sampaikan apresiasi kepada Bapak H. Danang Wicaksana Sulistya, S.T., yang telah berkenan hadir dalam kunjungan kerja dan memberikan perhatian yang besar terhadap pengembangan kualitas tenaga kerja konstruksi di daerah kami, kami juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan ini,” ujar Wabup Blora.

Disampaikan, pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi, termasuk tukang pasang bata, bukan hanya sebuah formalitas, melainkan sebuah kebutuhan untuk memastikan bahwa setiap proyek pembangunan dikerjakan oleh tenaga ahli yang kompeten dan terstandarisasi.

“Melalui kegiatan ini, para tukang kita tidak hanya mendapatkan pengakuan atas keahliannya melalui sertifikat, tapi juga memperoleh pembekalan ilmu dan pemahaman standar kerja yang sesuai dengan ketentuan nasional,” kata Wakil Bupati Blora.

Wabup Blora berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kualitas SDM tenaga kerja lokal.

“Kami berharap, kegiatan ini dapat menjadi momentum positif bagi peningkatan kualitas tenaga kerja lokal, sekaligus membuka peluang lebih luas bagi para tukang untuk terlibat dalam proyek-proyek nasional maupun daerah,” ucap Wakil Bupati Blora.

Saat membuka pelatihan,  Anggota Komisi V DPR RI, H. Danang Wicaksana Sulistya  berharap agar para peserta dapat mengikuti pembekalan untuk sertifikasi tukang pasang bata jenjang 1 ini dengan baik, untuk meningkatkan kompetensinya.

"Sertifikasi tukang pasang bata jenjang 1 ini, untuk meningkatkan kompetensi," harap Danang Wicaksana Sulistya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pelaksanaan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, Esthy Dwinda Praptaningjati mengungkapkan bahwa kegiatan Pelatihan dan Uji Sertifikasi Tukang Pasang Bata ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM bagi para peserta.

“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan daya saing peserta yang kompeten dan siap bekerja dibidang konstruksi, dan menjamin pelaksanaan dan pembangunan infrastruktur yang terbangun sudah  memenuhi standar mutu,” tandas Esthy Dwinda Praptaningjati. (Prokompim/Redaksi)


Share:

Bupati Blora Buka TMMD Sengkuyung 2025 di Muraharjo Kunduran


𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora  membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap IV Tahun Anggaran 2025 Kodim 0721/Blora. Kegiatan pembukaan digelar di Lapangan Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran, Rabu 8 Oktober 2025.

TMMD kali ini mengusung tema 'Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Ketahanan Nasional di Wilayah'. Melalui program ini, pemerintah daerah bersama TNI, Polri, dan masyarakat berkolaborasi mempercepat pembangunan di pedesaan, meningkatkan kesejahteraan warga, serta memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan.

Dalam sambutannya, Bupati Blora, Arief Rohman menegaskan bahwa TMMD merupakan salah satu program strategis pemerintah bersama TNI yang fokus membangun daerah terpencil dan tertinggal. Selain pembangunan infrastruktur, TMMD juga menjadi sarana mempererat hubungan antara TNI, pemerintah, dan masyarakat.

“TMMD bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi wujud nyata kebersamaan dan gotong royong dalam membangun bangsa dan daerah,” ujar Bupati Blora.

Bupati Blora menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan TMMD di Desa Muraharjo. Ia menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi dan partisipasi semua elemen masyarakat.

“Keberhasilan TMMD tidak hanya ditentukan oleh TNI atau pemerintah, tetapi juga dukungan masyarakat yang menjadi ujung tombak pembangunan di daerah,” tambah Bupati Blora.

Bupati Blora juga mengajak warga Desa Muraharjo untuk menjadikan TMMD sebagai momentum kebangkitan desa.

“Mari kita dukung setiap tahapan pelaksanaan dengan penuh tanggung jawab dan semangat gotong royong. Jadikan kegiatan ini wadah mempererat silaturahmi, membangun solidaritas, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Bupati Blora.

Bupati Blora mengingatkan pentingnya menjaga dan memelihara hasil pembangunan agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.

“Pembangunan berkelanjutan bukan hanya tugas pemerintah dan TNI, melainkan tanggung jawab kita semua sebagai warga yang mencintai daerah dan bangsa,” pesan Bupati Blora.

Menutup sambutannya, Bupati Blora berharap TMMD Sengkuyung Tahap IV dapat menjadi ladang pengabdian bersama bagi seluruh pihak.

“Semoga kegiatan ini menjadi amal ibadah dan membawa kemajuan nyata bagi Desa Muraharjo dan Kecamatan Kunduran. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, TMMD Sengkuyung Tahap IV Tahun 2025 resmi saya buka,” ucap Bupati Blora.

Pada kesempatan itu, Dandim 0721/Blora, Letkol Inf Agung Cahyono, menjelaskan Program TMMD Sengkuyung Tahap IV Kodim 0721/Blora difokuskan pada kegiatan fisik dan nonfisik.

"Kegiatan fisik meliputi pembangunan jalan makadam sepanjang 450 meter dengan lebar 4 meter, pembangunan talud sepanjang 178 meter di sisi kanan dan kiri jalan, serta pembuatan plat beton sepanjang 5 meter dengan lebar 1 meter," ujar Bupati Blora. 

Menurut Bupati Blora, kegiatan non fisik mencakup penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat yang melibatkan Kodim 0721/Blora, Polres Blora, dan instansi terkait lainnya. 

Sementara itu, Kepala Desa Muraharjo, Karsono mengaku senang dengan dilaksanakannya TMMD Sengkuyung IV. 

"Tentunya dengan kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi warga kami terlebih pada kegiatan ini tidak hanya kegiatan fisik namun kegiatan non fisik juga dilakukannya," ucap Karsono.

Untuk diketahui, Pada tahun ini, TMMD Sengkuyung IV akan dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, mulai 8 Oktober hingga 6 November 2025. (Prokompim/Redaksi)
Share:

Puting Beliung Porak Porandakan Sejumlah Rumah Warga Getas


𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 —  Aksi cepat tanggap dilakukan Bupati Blora atas kejadian puting beliung yang memporak porandakan sejumlah rumah warga di Desa Getas, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora Jawa Tengah. 

Bupati Blora langsung turun ke lapangan menyerahkan bantuan kepada warga Desa Getas yang menjadi korban puting beliung, pada Senin 6 Oktober 2025, tak hanya bantuan materi, beliau juga membawa doa dan harapan agar Getas bisa segera bangkit. 

Bupati Blora Datang langsung ke Desa Getas, Kecamatan Kradenan, bersama Baznas, Dinas Sosial P3A, dan BPBD Kabupaten Blora untuk melihat kondisi masyarakat korban bencana angin puting beliung. Sekaligus menyalurkan bantuan untuk mendukung perbaikan rumah yang rusak. 

Adapun warga korban bencana yang menerima bantuan adalah keluarga Mbah Pariyem, Suratno, Muji Lestari, Darmanto, Kasti, dan Dasi. 

Ada sejumlah bantuan yang diberikan kepada korban bencana puting beliung di Desa Getas itu.  Disampaikan Kepala Baznas Blora, Sutaat, bantuan yang diberikan Baznas berupa uang tunai kepada warga yang rumahnya roboh dan rusak. Untuk besarannya bervariasi.

Pada kesempatan itu, Bupati Blora Arief Rohman menyampaikan rasa prihatinnya atas kejadian bencana angin puting beliung yang terjadi pada Kamis sore lalu. Semoga ini tidak terulang kembali dan warga bisa segera memperbaiki rumahnya. 

''Terimakasih kepada ASN Pemkab Blora yang telah menyalurkan zakatnya ke Baznas Kabupaten Blora. Zakat Bapak Ibu semuanya bermanfaat untuk membantu saudara saudara kita yang terkena bencana alam di Desa Getas ini,'' ungkap Bupati Blora.

Sementara itu, Kepala Dinsos P3A Kabupaten Blora, Luluk Kusuma menjelaskan bahwa untuk bantuan dari Dinsos yang diserahkan, berbagai macam. 

"Diantaranya, sembako, makanan siap saji. Termasuk beberapa diantaranya, selimut dan bantal," ujar Luluk Kusuma. 

Untuk diketahui,  peristiwa bencana di  wilayah Blora Selatan, tepatnya di Desa Getas, Kecamatan Kradenan, terjadi Kamis (2/10/2025). Desa tersebut diterjang bencana angin puting beliung dan telah meluluhlantakkan sejumlah rumah warga.  

Hujan deras yang disertai angin puting beliung yang sangat kencang menerpa permukiman warga di Dusun Getas dan Dusun Gubuk duwur, khususnya di wilayah RT 02/RW 03, RT 01/RW 03, dan RT 05/RW 02.

Awal mula kejadian puting beliung yang menyebabkan rumah roboh beserta pohon tumbang di Desa Getas tersebut, Kamis (2/10/25), sekitar pukul 16.45 WIB, terjadi hujan deras disertai angin kencang.  

Waktu itu, korban atas nama  Pariyem, sekira pukul 16.00 Wib sedang berada di rumah bersama suaminya, sewaktu di dalam rumah tersebut tiba-tiba hujan turun dan selang beberapa saat di sertai angin puting beliung yang sangat kencang muncul dari arah Utara dan menerpa rumah warga yang berada di Desa Getas, Kecamatan Kradenan. Termasuk rumah Pariyem.  
  
Karena peristiwanya begitu cepat, saat terjadinya peristiwa tersebut Korban PARIYEM tidak sempat menyelamatkan diri keluar dari rumah miliknya, sehingga Korban masih berada di dalam rumah dan tertimpa puing-puing pecahan genting. 

Akibatnya, Korban Pariyem mengalami luka Sobek pada bagian Kepala sebelah kiri sepanjang 3 Cm dan luka memar pada bagian punggung. Mengetahui peristiwa tersebut selanjutnya Korban dilarikan ke RS Randublatung untuk dilakukan perawatan medis.

Camat Kradenan, Tarkun, korban atas nama Pariyem yang dibawa ke RS Samin Suro Sentiko Randublatung itu sempat menjalani rawat inap.  

Berikut rumah beberapa warga Desa Getas yang porak poranda disertai perkiraan kerugian yang diderita masing-masing korban.  

Pariyem,  rumah berbentuk Impres dengan kerugian Rp 38.000.000,  berikut  SURATNO rumah berbentuk Impres dengan kerugian Rp 45 .000.000.

Selanjutnya, Muji Lestari, rumah berbentuk Impres dengan kerugian Rp50 .000.000, Darmanto rumah berbentuk Bekuk lulang dengan kerugian Rp 30.000.000,  Kasti, atap rumah dari spandek terbawa angin dengan nilai kerugian Rp .5.000.000, dan  Dasi, teras rumah terbalik keatas dan terbawa angin,nilai kerugian .Rp 6.000.000.

Usai kejadian warga dibantu oleh petugas terkait dan relawan mulai membersihkan puing-puing sisa reruntuhan rumah dan pohon tumbang. 

Acung jempol untuk jajaran Polres Blora, yang  menunjukkan kepedulian cepat terhadap korban bencana alam puting beliung di Desa Getas. 

Sebelumnya, Polsek Kradenan telah mengambil langkah awal dengan mengevakuasi korban luka dan mendata kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 163 juta tersebut.

Pada Jumat (3/10/2025), Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, langsung memimpin kegiatan bakti sosial (baksos) dan kerja bakti di lokasi. Kedatangan Kapolres bersama Pejabat Utama Polres Blora difokuskan untuk meringankan beban korban, baik melalui bantuan materiil maupun tenaga.

Bantuan sosial dan tali asih langsung disalurkan kepada para korban bencana alam angin puting beliung. Bantuan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan mendesak dan membantu perbaikan empat rumah warga yang roboh, di antaranya milik Pariyem Binti Wito dan Suratno Bin Jakiman.

Selain menyerahkan bantuan materiil, Kapolres Blora juga mengerahkan personelnya untuk berpartisipasi dalam kerja bakti pembersihan dan perbaikan rumah. Kasat Sabhara ditunjuk untuk memimpin anggota membantu membersihkan puing-puing reruntuhan dan memulai proses pembangunan kembali rumah korban.

Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, menekankan pentingnya kehadiran dan aksi nyata kepolisian dalam situasi darurat.

“Kami hadir di sini untuk memastikan penanganan pascabencana berjalan cepat. Bantuan ini adalah wujud empati kami, dan yang lebih penting, kami terjun langsung bersama masyarakat untuk membersihkan dan membantu membangun kembali rumah-rumah yang roboh,” tegas AKBP Wawan Andi Susanto. (Humas/Redaksi)

Share:

Karya Perupa Patung Agus Priyadi dari Blora Tembus Pasar Internasional


𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Seni bukan sekadar perkara keindahan, melainkan cermin jiwa dan perjalanan hidup sang seniman. Ungkapan itu tergambar jelas dalam karya-karya Agus Priyadi (64), atau yang akrab disapa Dedy, perupa patung kelahiran 1961 asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Sejak 1997, Dedy menekuni dunia seni patung dengan sepenuh hati, konsistensinya melahirkan ribuan karya yang kini tersebar diberbagai daerah, bahkan menembus pasar internasional. Setiap karyanya hadir dalam beragam ukuran dengan detail menakjubkan.

Beberapa karya monumental antara lain patung kuda setinggi 2,5 meter dengan lebar 1,5 meter, serta patung harimau berukuran 4 meter. Karya lain yang tak kalah istimewa adalah patung Kwantong setinggi 2,5 meter dengan lebar 180 cm, yang pernah terjual di Jakarta dengan nilai fantastis, mencapai Rp700 juta hingga Rp 1 miliar.

Dedy juga pernah membuat patung Kwantong setinggi 2 meter, sebagai bukti konsistensi dan kualitas seni pahatnya.

Sang seniman, Agus Priyadi mengatakan bahwa seni bukan sekadar profesi, melainkan jalan hidup. Dedy meyakini bahwa 80 persen keberhasilan sebuah karya terletak pada detail, proses pengamplasan, serta kesabaran dalam pengerjaan. Lebih jauh, Dedy selalu menyertakan unsur spiritual dalam setiap karyanya, mulai dari doa, ritual bancaan, hingga penjiwaan penuh.

“Kerjakan dengan hati, penuh penjiwaan, jangan asal-asalan. Seni adalah doa, seni adalah jalan hidup,” ucap Agus Priyadi di Blora, Minggu, 5 Oktober 2025.

Selain menekankan proses kreatif, lanjut Agus Priyadi,  juga menitipkan pesan kuat kepada generasi muda agar menjaga keseimbangan dengan alam. Menurut Agus Priyadi, keserakahan hanya akan merusak tatanan kehidupan.

“Jangan sampai merusak alam. Kita hidup dari alam semesta, dari bumi yang kita pijak. Jangan serakah,” tegas Agus Priyadi.

Tak hanya dikenal sebagai pematung, Agus Priyadi yang punya nama panggilan
Dedy juga seorang pelukis. Namun, ekspresi seninya lebih banyak ia tuangkan melalui pahatan. Ia percaya setiap orang memiliki gaya masing-masing, dan patung adalah jalur utama perjalanannya.

Sebagai kakak kandung Menteri Imigrasi dan Perlindungan Aparatur Sipil Negara (Imipas) Agus Andrianto, Dedy tetap memegang filosofi hidup sederhana.

Agus Priyadi mengibaratkan hidup seperti laba-laba dan orong-orong, makhluk kecil yang tetap mampu bertahan dengan segala keterbatasan.

“Dulu, dengan gaji sebulan harus bisa cukup untuk tiga puluh hari. Dari situlah saya belajar membangun jaringan dengan kolektor, seniman, pecinta barang antik, komunitas jeep, bonsai, hingga dunia jual beli dan tukar tambah. Orang hidup harus bisa menghadapi berbagai situasi, baik di dalam tanah maupun di luar. Jangan menyerah, jalani sesuai nurani, dan jangan sampai mengecewakan orang lain,” ungkap Agus Priyadi.

Hasil karya Agus Priyadi, tak hanya dikenal di dalam negeri. Melalui tangan para kolektor dan pembeli, patung-patung karyanya telah menembus pasar internasional hingga ke Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Selandia Baru, Belgia, dan Austria.

Lewat ribuan karya yang telah ia hasilkan, Dedy ingin meninggalkan warisan nilai, bahwa seni bukan hanya untuk dinikmati secara visual, melainkan juga sarana edukasi, spiritualitas, dan perenungan tentang pentingnya hidup selaras dengan alam serta mengerjakan segala sesuatu dengan sepenuh hati.

"Saat ini, fokus mengerjakan dua patung kuda dengan ukuran tinggi 2,5 meter dan lebar 1,5 meter. Proses pengerjaan sudah mencapai sekitar 80 persen," ujar Agus Priyadi. (AgusP/Redaksi)


Share:

Ketua DPRD Blora Carikan Solusi Petani Tebu Akibat Pabrik GMM Todanan Rusak Mesin Broiler dan Berhenti Operasional


𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Polemik nasib petani tebu di Kabupaten Blora akibat rusaknya mesin broiler dan berhentinya operasional PT. Gendhis Multi Manis (GMM) Todanan Blora mendapat perhatian serius DPRD Blora.

Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Blora bersama sejumlah petani mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora.

Mereka memprotes keputusan PT GMM yang menghentikan musim giling lebih cepat dari jadwal,  kebijakan itu dinilai merugikan karena masih banyak tebu rakyat yang belum dipanen.

APTRI Blora berharap pemerintah daerah bersama DPRD benar-benar mengawal persoalan ini. Pasalnya, tebu masih menjadi salah satu komoditas andalan yang menopang kehidupan ribuan keluarga petani di Kabupaten Blora.

Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Blora, Mustopa menegaskan pihaknya sedang mencari solusi agar keresahan petani tidak berlarut-larut, DPRD Blora akan menjembatani komunikasi antara PT GMM dan PG Trangkil, agar hasil panen petani di wilayah  Blora tetap bisa terserap.

"Kita cari win-win solution, artinya keresahan petani tebu Blora ini bisa terakomodir," ujar Mustopa usai menerima audensi dengan petani tebu di Pendopo DPRD Blora, Rabu, 1 Oktober 2025.

Lebih lanjut, Mustopa mengatakan bahwa DPRD juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Direktur Bulog pusat untuk mencari solusi.

"Ini dilakukan supaya ada solusi terkait kerusakan broiler, standart harga tebu dimasing-masing pabrik sehingga tidak menimbulkan kecemburuan kepada petani," tegas Mustopa. (Humas/Redaksi)
Share:

Hot News

Brimob Polda Jateng Musnahkan Mortir Temuan Warga di Hutan Sambong Blora

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Satu buah mortir yang merupakan temuan warga berhasil dimusnahkan (disposal) oleh Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihan...

Piblic Service

Piblic Service
Instagram

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »