|
Persiunan Guru SD Wulung 7 Randublatung |
BLORA – Dampak ekonomi dan sosial dari Covid-19,
makin mendalam, dirasakan oleh para pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS),
termasuk di Blora, disamping yang sudah menua, rata - rata gaji pensiunnya
habis untuk bayar utang, dan pengobatan sakit kronis yang mereka alami,
ironisnya mereka tidak bisa mengakses bantuan langsung dari Pemerintah, karena
aturan yang tidak membolehkan.
Pensiunan pegawai negeri sipil dari Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Blora, Oki B Jatmiko, sudah 4 tahun terbaring diatas
kasur tanpa ranjang, akibat penyakit stroke yang dialaminya, salah satu kisah
pilu para pensiunan PNS, yang tidak masuk dalam kategori penerima bantuan,
padahal dalam kondisi rentan.
Nasib tragis harus dialami oleh Djasman Edi
Mulyono, pria berusia 70 tahun, warga Jl. Camar 6/No.3 RT.006 RW.005 Kelurahan
Karangjati, Kecamatan Blora, pensiunan guru SD Wulung 7 Kecamatan Randublatung,
harus berjuang melawan penyakit jantung dan osteoporosis akut di rumahnya.
Merebaknya wabah virus Corona membuatnya, harus
tinggal di rumah, karena rentan tertular dan beresiko tinggi memperparah
sakitnya. Pria yang akrab disapa Edi Buser ini, adalah salah satu wartawan
senior Blora. Kini harus rela beristirahat total, tanpa penghasilan dan
menggantungkan hidupnya, dari penghasilan istrinya yang hanya penjahit, yang
juga tengah dilanda sepi dari orderan.
"Saya memang pensiunan guru mas, tapi uang
pensiun itu habis untuk bayar hutang, dulu masih bisa cari tambahan, jadi
wartawan media Buser, sekarang karena sakit dan sudah tua, tidak berani keluar
rumah, apalagi ini ada korona, resiko untuk orang seperti saya," ungkapnya
kepada awak media ini.
Kisah memilukan itu juga dialami oleh Oki B.
Jatmiko, warga Perumnas Blora, Jalan Perkutut Nomor 10 RT 006 RW 005 Kelurahan
Karangjati, Kecamatan Blora, di masa pensiunnya, harus tergolek di selembar
kasur, akibat stroke yang dialaminya 4 tahun hingga saat ini.
Pensiunan Pegawai Negeri Sipil, dari Satuan Polisi
Pamong Praja ini, hanya bisa mengandalkan bantuan dari para tetangganya, gaji
pensiunan tidak sanggup menutup biaya pengobatannya di fasilitas kesehatan yang
layak, seperti di Rumah Sakit misalnya.
"Karena
tidak ada biaya lagi, pak Oki hanya dirawat sekedarnya di rumah, saat saya
masih sehat, sering dimintai bantuan istrinya, tapi kondisi saya sekarang juga
sama, gak bisa kemana - mana, semoga bisa dibantu pemerintah, dan ini banyak
dialami oleh para pensiunan, termasuk para janda pensiunan anggota TNI juga
ada, sakit diabetes" ungkap Edi Buser.
Saat awak media, mengkonfirmasi bantuan untuk
mereka, para pensiunan yang masuk dalam kategori rentan miskin tersebut, kepada
Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, menyampaikan akan segera menindaklanjuti
dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial P3A Blora.
"Kami akan segera tindaklanjuti, koordinasikan
dengan Dinas Sosial P3A, agar bisa mendapat bantuan, terimakasih atas
masukannya, Pemkab Blora akan lakukan kunjungan," ungkapnya melalui pesan
WhatsAppnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Indah
Sedianingsih, mengungkapkan, bahwa para pensiunan memang tidak masuk data
sebagai penerima bantuan, mungkin karena aturannya memang seperti itu, karena
masih mendapatkan haknya, yaitu gaji pensiun bulanan.
"Saya prihatin dengan kondisi tersebut, tapi
aturannya tidak bisa, tapi ini akan tetap akan kami sampaikan dalam rapat
dengan Sekda Blora, karena kondisinya seperti itu ternyata, kami akan kunjungi
mereka, pak Edi dan Pak Oki, dan kami akan upayakan melalui BPJS Kesehatan,
terimakasih atas data - datanya,"
tandasnya kepada media favorit anda ini. (ADY/Red)