Rapat Rencana Pembangunan Bendungan Randugunting |
Blora,-
Bupati Blora Djoko Nugroho memimpin Rapat bersama Balai Besar Wilayah Sungai
Pemali Juana Direktorat Jenderal Sumber Daya Air tentang Rencana Pembangunan
Bendungan Randugunting di Ruang Rapat Bupati Blora. Senin, 22 Mei 2017 lalu.
Rombongan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali
Juana Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dipimpin langsung oleh Ir. H. Ruhban
Ruzziyatno, MT selaku Kepala Balai. Rapat ini juga diikuti oleh Sekda Kabupaten
Blora Drs. Bondan Sukarno MM, Slamet Pamudji SH, M.Hum, Kepala DPUPR Kabupaten
Blora Ir. Sam Gautama Karnajaya MT, Kepala Badan Lingkungan Hidup Ir Dewi
Tedjowati, serta perwakilan PDAM Kabupaten Blora.
Dalam paparan BBWS Pemali Juana yang disampaikan
oleh Kepala Bidang Perencanaan dan Program, Dani, menjelaskan bahwa nantinya
pembangunan Bendungan Randugunting di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah,
Kabupaten Blora akan memberikan manfaat untuk pengendali banjir, suplai air
baku, irigasi serta pariwisata.
Diperlukan lahan seluas 241. 428 Ha yang akan
menampung air sebanyak 10,40 Juta m³. Nantinya Bendungan Randugunting ini akan
digunakan untuk membantu pengairan di Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang dan
Kabupaten Pati. Pembangunan sendiri akan mulai dilakukan pada tahun 2018 dan
diperkirakan akan selesai pada tahun 2020.
Terkait rencana pembangunan tersebut, Bupati Blora
Djoko Nugroho menyampaikan bahwa di perbatasan Blora-Pati-Rembang yang
merupakan Blora bagian utara, masyarakatnya sangat membutuhkan air, terutama
untuk pertanian. Oleh karena itu diharapkan desain dan pembagian air bendungan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sehingga dapat membantu petani
terutama dalam musim tanam. Dengan adanya pembangunan Bendungan Randugunting
juga diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata baru di Kabupaten Blora.
Kepala BBWS Pemali Juana, Ir. H. Ruhban Ruzziyatno,
MT, menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Blora dapat memberikan usulan
pembangunan embung yang akan difungsikan untuk irigasi. Nantinya, apabila
dipaksakan dapat dilakukan pemompaan seperti yang dilakukan di Wonogiri. Selain
itu akan dilakukan study potensi tampungan air serta study kompetensi lebih
lanjut mengenai penyesuaian desain bendungan. Perihal pemanfaatan bendungan
sebagai tempat wisata perlu adanya bantuan dari Pemerintah Kabupaten Blora
untuk memberikan usulan.
Dalam menutup rapat, Bupati Blora Djoko Nugroho
meminta kepada Dinas/Instansi terkait untuk mendata kebutuhan apa saja yang
super masyarakat serta keadaan pengairan di daerah sekitar.
"Tolong semuanya didata, nanti kita akan
kesana untuk melakukan pengecekan lapangan, semoga apa yang kita lakukan ini
menjadi barokah untuk kita semua," tandasnya. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment