![]() |
Rombongan Mentan Menyaksikan Mesin Tanam Padi Otomatis |
Blora,- Kemarin sekira pukul
14.30 WIB dilaksanakan acara Panen Raya dan Percepatan Tanam Padi di Desa Pulo
Kecamatan Kedungtuban. Hadir dalam acara tersebut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran
Sulaiman, Pangdam IV Diponegoro diwakili Aster Kolonel Kavaleri Puji Setiyono,
Anggota Komite II DPD RI Denti Eka Widi Pratiwi SE MH, Bupati Djoko Nugroho,
Forkopimda dan seluruh kelompok tani se Kabupaten Blora. (24 /01/2017)
Setibanya di lokasi
panen, setelah terbang menggunakan helikopter dari Solo. Menteri Pertanian bersama
seluruh undangan langsung melakukan panen raya di persawahan milik Kelompok
Tani Sejahtera 2 dengan lahan seluas 25 hektar.
Setelah panen,
Menteri yang berasal dari Sulawesi Selatan ini menyaksikan percepatan penanaman
padi dengan menggunakan mesin transplanter yang dijalankan oleh para petani. Ia
juga menyaksikan panen raya yang menggunakan mesin pemotong padi combine
harvester. “Saya bangga dengan Blora, terimakasih kepada Pak Bupati dan seluruh
jajarannya. Dalam setahun ini sudah ketiga kalinya saya datang kesini karena
potensi pertanian Blora memang bagus. Berdasarkan informasi yang saya peroleh,
bulan ini panen seluas 70 ribu hektar dengan hasil rata-rata minimal 6 ton per
hektar. Berarti ada 420 ribu ton yang dihasilkan Blora dalam sebulan, ini luar
biasa. Saya kasih tantangan, bulan Februari nanti harus bisa langsung ditanami
50 hektar dulu. Kalau ini bisa dipenuhi, bulan Maret saya berangkatkan studi
banding ke luar negeri agar bisa belajar pertanian yang lebih hebat,” jelas
Menteri.
Mendengar hal itu,
Bupati Djoko Nugroho pun berterimakasih kepada Menteri yang telah bersedia
hadir kembali ke Blora untuk melakukan panen raya. Ia yakin, kedepan akan
terjadi lonjakan produktifitas pertanian di Kabupaten Blora seiring dengan
terus digiatkannya Upsus Pajale kerjasama dengan TNI dan seluruh penyuluh
pertanian.
Adapun Kepala Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Blora Reni Miharti , melalui Kepala UPT
Pertanian Kedungtuban Suparman menjelaskan bahwa daeri lahan padi yang dipanen
seluas 25 ha milik kelompok tani Sejahtera 2 itu berjenis padi ciherang. “Satu
hektar hasil 6,5-7 ton, tanam Oktober panen Januari. Setelah panen ini, kami
siap langsung tanam lagi seperti apa yang diharapkan Pak Menteri,” tandasnya.
Mendengar penjelasan
itu, Menteri Pertanian langsung memerintahkan Bulog agar bisa menyerap seluruh
padi petani. “Jangan sampai jatuh ke tengkulak dengan harga rendah, kasihan
petani kita. Bulog harus bisa membeli semua gabah sesuai HPP sebesar Rp 3700
per kilogram. 200 ribu ton bisa diserap Bulog itu sudah baik, sisanya nanti
kita ekspor,” lanjut Menteri.
Kegiatan dilanjutkan
penyerahan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) secara simbolis berupa 2
traktor roda 4, 2 transplanter, 2 traktor roda 2, 2 buah combine harvester
kepada perwakilan kelompok tani. Menteri Sulaiman juga menjanjikan akan
memberikan 4 traktor roda empat dan 11 traktor roda dua kepada Bupati agar
nantinya bisa dibagikan ke kelompok tani. “Dua minggu lagi saya usahakan
bantuan ini akan datang ke Blora,” tegasnya.
Dirinya menyampaikan
di tahun 2017 ini pemerintah menargetkan Indonesia bisa memproduksi beras
sebanyak 78 juta ton. Angka itu bukan mustahil jika melihat hasil panen padi
tahun 2016 kemarin. Dari target 75 juta ton, ternyata akhir 2016 bisa jebol
hingga 79 juta ton. Ia optimis tahun ini Indonesia akan surplus beras lagi.
Usai panen raya dan
percepatan tanam padi di Desa Pulo, Kecamatan Kedungtuban, Menteri dan
rombongan bertolak ke Hotel Cepu untuk mengikuti Rapat Koordinasi Pangan
tingkat Jawa Tengah bersama Gubernur Ganjar Pranowo dan seluruh kepala daerah
se-Jateng. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment