Mentan : Dorong
Peningkatan Produksi Padi Di Kabupaten Blora
Dalam rangka
mempercepat daerah untuk meningkatkan produksi pangan strategis khususnya padi
di tahun 2017 sesuai target sehingga dapat mewujudkan kedaulatan pangan untuk
kesejahteraan petani, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman melakukan
kunjungan kerja di Desa Pulo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora dengan
melaksanakan panen padi sekaligus dilanjutkan dengan menggelar Rapat Koordinasi
Pangan.
Target tanam periode
Oktober 2016 – Maret 2017 di Kabupaten Blora seluas 74.008 ha. Sedangkan
prediksi Panen Kabupaten Blora tahun 2017 seluas 116.347 ha. Pada hari ini
(25/01/2017), diawal tahun 2017 Desa Pulo Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora
akan panen padi seluas 650 ha, sedangkan hamparan padi yang siap di panen masih
seluas ribuan hektar, sedangkan luas padi yang akan ditanam saat ini seluas 1
hektar.
Diharapkan target
ini akan mendukung target panen dan tanam periode Oktober 2016 – Maret 2017 di
Kabupaten Blora. Hasil Panen diharapkan dapat dibeli oleh Bulog.
Hadir dalam acara
panen padi Gubernur Jawa Tengah, Pangdam IV Diponegoro, Bupati Blora, Anggota
Komite II DPD RI, Dinas Provinsi, Dinas Pangan Kabupaten, Kepala Bulog Provinsi
Jawa Tengah dan SubDrivenya Dinas BPS, Dinas PU dan Kelompok Tani Kabupaten
Blora.
Untuk meningkatkan
luas tambah tanam Kementerian Pertanian telah melaksanakan beberapa terobosan
yaitu telah mendistribusikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa
traktor dan rice transplanter kepada setiap kelompok tani, perbaikan jalur
irigasi penyediaan teknologi citra lansat dan penerapan teknologi jarwo.
Selain itu,
Kementerian Pertanian juga telah melakukan pengawalan dari serangan organisme
pengganggu tumbuhan (OPT) yang dapat memudahkan Tim Program Upaya Khusus untuk
memantau lahan sawah yang digarap untuk dilakukan percepatan penggarapan. Tidak
hanya itu, skema asuransi pertanian yang telah digulirkan Kementerian Pertanian
denga PT. Asuransi Indonesia akan terus mendampingi usaha tani di Jawa Barat.
Petani cukup hanya dengan membayar Rp.36.000,- dengan subsidi dari Pemerintah
sebasar Rp.144.000,- maka petani yang gagal panen akan mendapatkan ganti rugi
sebesar Rp.6.000.000,-
“Agar percepatan
produksi pangan daerah dapat optimal maka petani, penyuluh, bulog, dan TNI
harus terus bersinergi. Hal ini telah terbukti dengan pengalaman tahun 2016
dimana pencapaian produksi padi nasional melebihi dari target,” tegas Mentan.
Peran Penyuluh yang
merupakan ujung tombak pembangunan pertanian mempunyai peranan penting dalam
upaya meningkatkan produksi pangan baik pada saat persiapan pengolahan tanah
dan juga pengawalan dalam pemilihan benih yaitu dengan melakukan pengawalah dan
mengingatkan petani agar dapat membeli benih yang telah di lisensi Kementerian
Pertanian sehingga petani tidak membeli benih asli tapi palsu. Dan dalam upaya
pemasaran hasil pertanian ini merupakan tugas Bulog untuk serap gabah hasil
panen petani dengan harga sesuai HPP yang dikeluarkan pemerintah sehingga
petani tidak menjual ke tengkulak. Sedangkan TNI mempunyai peranan penting
dalam segi pengamanan dan pengawalan program upaya khusus swasembada pangan.
Usai kegiatan panen
dan tanam, Menteri Pertanian melaksanakan Rapat Koordinasi Pangan dengan
Gubernur Jawa Tengah, Pangdam IV Diponegoro, Danrem se-Provinsi Jawa Tengah,
Dandim se-Provinsi Jawa Tengah, Pj. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah Dan
DIY, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi, Kepala Bulog Provinsi Jawa Tengah
dan Subdirvenya, Kepala BPS dan Kepala Dinas PU. Tema yang diangkat dalam rapat
tersebut adalah UPAYA KHUSUS PADI, JAGUNG DAN KEDELAI, WUJUDKAN KEDAULATAN
PANGAN UNTUK KESEJAHTERAAN PETANI.
Dengan adanya
kunjungan kerja ini diharapkan Desa Pulo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten
Blora dapat meningkatkan produksi pangan strategis khususnya padi sesuai target
sehingga dapat mendukdung ketersediaan pangan nasional. (Kabag Subbagian
Hubungan Masyarakat BPPSDMP Kementerian Pertanian – humassdm@gmail.com)
0 comments:
Post a Comment