WACANA BLORA-GAMA VET-TECHNO PARK AKAN DI BANGUN DI BLORA

Bupati Blora Diskusi Dengan Dosen FKH UGM Yogyakarta Di Hall Lapangan Golf  Blora
Blora,- Pemerintah Kabupaten Blora mendapat tawaran kerja sama dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta tentang pembangunan kawasan Blora-Gama Vet-Techno Park berbasis integrated farming yang ditujukan pada pengembangan potensi peternakan sapi potong di Blora. Tawaran tersebut disambut antusias Bupati Blora Djoko Nugroho.
Karea dinilai baik dan prospektif, dalam gerak cepat Bupati Djoko Nugroho mengajak Tim FKH UGM meninjau lapangan golf Blora. Bupati menawarkan Blora- Gama Vet-Techno Park dibangun di lapangan golf di Kelurahan Kunden. ‘’Kita lanjutkan diskusi di lapangan golf saja, supaya bisa dilihat langsung apakah Blora-Gama Vet-Techno Park cocok dibangun di tempat itu atau tidak,’’ ujar Bupati,  (26/01/2017).
Sebelumnya, dalam diskusi di ruang pertemuan Bupati, Tim FKH UGM yang dipimpin Wakil Dekan I FKH Agung Budiyanto mewacanakan Blora-Gama Vet- Techno Park dibangun di Desa Palon, Kecamatan Jepon. Alasannya, jumlah populasi sapi di Desa Palon cukup banyak. Selain itu, Desa Palon terletak tidak jauh dari kawasan hutan. Menurut Agung Budiyanto, sapi-sapi Blora di kawasan hutan memiliki keunggulan tersendiri dibanding jenis sapi lainnya.
Di antaranya, tetap bisa bunting meski dalam keadaan menyusui dan dalam kondisi kering. Hanya saja, wacana pembangunan Blora-Gama Vet-Techno Park di Desa Palon perlu dikaji lebih detailterkaitdengankondisigeografi, sosiologi dan strategisnya lokasi. Sebelum dibahas lebih jauh, Bupati pun mengajak Tim FKH UGM terlebih dahulu meninjau lapangan golf. ‘’Ini sangat menarik, harus kita carikan lahan yang strategis. Lapangan golf itu salah satu alternatifnya. Nanti akan kita kaji bersama,’’ kata Bupati Djoko Nugroho. Dalam paparanya, Agung Budiyanto yang didampingi sejumlah profesor dan doktor FKG UGM menjelaskan, sudah sejak lama Blora dikenal sebagai daerah penghasil sapi.
Bahkan dalam sejarah, pameran ternak sapi di Indonesia pertama kali digelar di Blora pada 1876 dan disusul Surabaya pada 1878. ‘’Ini menunjukan bahwa di zaman dulu pun Blora sudah dikenal sebagai daerah penghasil sapi,’’tandasnya.
Populasi Sapi                                                                    
Jumlah populasi sapi di Blora yang saat ini mencapai 222.718 ekor, masuk kategori tertinggi di Jateng. Namun menurut Agung, anggapan Blora sebagai daerah penghasil sapi masih kalah tenar dengan daerah lainnya di Jateng, seperti Kebumen. ‘’Secara defacto memang terbanyak, tapi secara imagemasih kalah,’’kata Agung.
Untuk membangun image populasi sapi di Blora terbanyak sekaligus berkualitas, Agung menawarkan dibangunnya Blora-Gama Vet-Techno Park berbasis integrated farming. ‘’Techno park ini bisa menjadi percontohan manajemen ternak potong terbaik serta tempat pelatihan dan praktik mahasiswa pertama di Indonesia,’’katanya.
Hanya, menurutnya, untuk mewujudkan Blora-Gama Vet- Techno Park dibutuhkan waktu dan kajian lebih detail. Sebab, hal itu tidak bisa instan. ‘’Paling tidak butuh waktu 4 hingga 5 tahun secara bertahap,’’ujarnya.
Terkait anggaran, selain bisa berasal dari Pemkab Blora, anggaran diupayakan dari bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian terkait maupun pihak swasta. ‘’Perlu adanya kombinasi potensi FKH UGM dan Pemkab Blora yang ideal untuk mewujudkan technopark berbasis peternakan sapi potong lokal pertama kali di Indonesia,’’ kata Agung. (adi sanrico)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »