Sapi Milik Pedagang Sapi Di Pasar Pon Kabupaten Blora |
Blora,- Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Blora melalui Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora
menyatakan di wilayah Kabupaten Blora tidak diketemukan penularan virus Antraks
pada ternak sapi. Meski demikian peternak diminta waspada pada penyakit yang
disebabkan virus ‘bacillus antracic’ itu. Hal itu disampaikan Kepala Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Wahyu Agustini melalui Kepala Seksi
(Kasi) Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan, Asngadi, di Blora,
(25/01/2017). "Meskipun hingga saat ini, penyakit menular yang menyerang
hewan ternak khususnya sapi yang disebabkan bakteri `bacillus antracic` di
Kabupaten Blora tidak ditemukan, namun tetap kita waspadai," kata Asngadi.
Disamping itu,
pengawasan terhadap ternak peliharaan masyarakat khususnya daerah sentra terus
dilakukan sosialisasi secara berjenjang untuk proses pencegahan terhadap gejala
antraks pada ternak. “Peternak kami imbau memperhatikan kebersihan kandang dan
pakan. Segera menghubungi petugas kesehatan hewan jika ditengarai ada gejala
penyakit pada hewan ternak,” jelasnya.
Menurut dia, petugas
kesehatan hewan pada unit pos batas wilayah juga terus berjaga-jaga mengawasi
keluar masuk ternak. Populasi sapi berdasarkan data pada tahun 2015
jumlah sapi sebanyak 211.559 ekor, sedangkan pada tahun 2016 sebanyak
222.718 ekor sapi. “Peningkatannya sebanyak 11.159 ekor sapi,” katanya.
Katagori peningkatan itu
berdasarkan pengelompokan populasi sapi jantan dan betina, terdiri sapi anakan,
sapi muda dan sapi dewasa. (adi
sanrico)
0 comments:
Post a Comment