PG Blora milik PT GMM Bulog, Selasa (06/06/2017), Harus Stop Giling Untuk Keperluan Kegiatan Pembesihan (Cleaning) Mesin Dan Prasarana Pendukungnya |
Blora,- Sebulan lebih proses giling tebu rakyat di
Pabrik Gula (PG) Blora berjalan lancar. Sejak giling perdana pada Senin (01/05/2017)
lalu, sedikitnya sudah 17.000 truk atau sekitar 114.000 ton tebu masuk ke PG milik
PT Gendhis Multi Manis-Bulog di kompleks Bentolo, Kecamatan Todanan, Blora.
“Alhamdulillah giling lancar, tidak ada kendala
mesin,” jelas Direktur Opersional (Dirops) PT GMM Saldi Aldryn, Selasa (06/06/2017).
Meski PG Blora memiliki kemampuan giling 6.000 Tcd (6.000 ton) tebu
per harinya, namun pihaknya rata-rata merealisasi giling sekitar 4.000
hingga 4.300 ton tebu perharinya, dengan tetap mengedepankan program tebu
fotlot (tebu bersih).
“Ada yang nakal juga, luarnya bersih, tapi dalamnya
banyak kotorannya,” tambah Saldi.
Khusus untuk hari ini (Selasa, Red), PG Blora harus
stop giling untuk keperluan cleaning (pembersihan) sarana prasarana dan mesin
giling. Dengan cleaning ini, kualitas gula akan tetap terjaga, putih, dan
bersih.
“Cuma sehari, Rabu besok jam 07:00 WIB proses
giling dimulai lagi,” trambah Dirops PT GMM.
Optimis Dari proses giling yang lancar itu,
pihaknya optimis target produksi gula yang bersih dan segar sebanyak 45.000 ton
bakal terealisasi, yakni dengan tetap mempertahankan harga tebu petani 60rupiah
perkilogram. Untuk keperluan itu, PG juga menerima tebu petani luar daerah,
tetapi tetap mengutamakan tebu petani Blora.
Dia mengakui, proses giling tahun ini lebih lancar,
selain PT GMM Bulog menyediakan area parkir truk yang luas untuk bisa menampung
600 truk tebu, dan memperluas gudang gula.
Saldi menambahkan, PT GMM tetap adil dalam menerima
tebu rakyat, karena sekitar 500 truk tebu yang setiap harinya masuk ke PG
Blora, 200 truk milik petani Blora, 150 truk tebu dari Sragen, Rembang 100 truk,
dan lainnya 50 truk.
Diluar itu, PT GMM segera merealisasikan bantuan modal
untuk petani agar bersemangat mengelola lahan masing-masing, dan berusaha
merealisasi lahan tebu yang bisa dipanen seluas 8.700 hektar,
“Karena saat ini di Blora baru tersedia sekitar
3.200 hektar,” pungkasnya. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment