Antrean Truk Muatan Tebu di Kompleks PG Blora Di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora |
Blora,- Setelah sejak produksi awal Mei 2017 menggenjot
produksi dengan rata-rata 500 truk tebu perhari, pabrik gula (PG) Blora milik
PT Gendhis Multi Manis Bulog akan off production (jeda produksi) atau tidak
produksi selama tujuh hari, mulai 24 Juni 2017 hingga 30 Juni 2017.
“Kami off production tujuh hari, karyawan akan
berlebaran, ini merujuk ketentuan nasional,” jelas Direktur Operasional
(Dirops) PT GMM Bulog, Saldi Aldryn, Selasa (20/6).
Selama diambil alih Bulog, lanjut Saldi, PG Blora
mencatat kinerja yang bagus dengan proses giling lancar, karena sejak produksi
awal 1 Mei 2017, sudah memproduksi 12.000 ton gula putih bersih.
“Produksi gula putih di gudang kami sudah 12.000
ton lebih, ini nilainya sekitar Rp 150 miliar,” tambah Dirops PT GMM Bulog.
Saldi Aldryn menjelaskan jika dikembalikan ke wujud
tebu, kata Saldi, produksi gula 12.000 ton lebih itu setara dengan sekitar
158.000 ton tebu. Jika dihitung banyak truk, produksi gula putih itu sama
dengan sekitar 22.430 truk.
Lanjutnya, Tidak hanya mengejar porduksi, manajamen
giling, dan alur pengiriman tebu petani ke PG yang berlokasi di kompleks
Bentoko, Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, kedepan terus dibenahi.
Contohnya, jelas Saldi, pasca Lebaran nanti sudah
tidak ada lagi istilah petani jangkar atau semacamnya. Kebijakan ini dibuat,
agar tidak ada lagi rantai birokrasi yang mempersulit petani untuk setor tebu
ke PG.
Selain itu, manajemen juga menata penyaluran surat
perintah tebang angkut (SPTA) yang semuanya ditangani oleh PG, yakni untuk
mengantisipai banyaknya kasus pemalsuan, dan ketidakadilan.
“Semua petani tebu adalah mitra PG, PT GMM adalah
milik BUMN, jadi tidak ada lagi kelompok-kelompok petani,” tandas Saldi Aldryn.
Diberitakan sebelumnya, setelah program cleaning
(pembersihan mesin giling), proses giling tebu rakyat di PG itu tetap berjalan
lancar. Meski PG Blora memiliki kemampuan giling 6.000 Tcd (6.000 ton) tebu
perharinya, namun hanya merealisasi
giling sekitar 4.000 hingga 4.300 ton tebu perharinya.
Mulai musim giling tahun ini, PT GMM Bulog
memberlakukan progrma tebu fotlot, yakni tevbu yang masuk ke PG adalah tebu
bersih agar kualkitas gula juga tetap bagus.
PG Blora optimis, target produksi gula yang bersih
dan segar sebanyak 45.000 ton bakal terealisasi. Meski demikian, PG berusaha
tetap mempertahankan harga tebu petani Rp 60 perkilogram.
“Kami harus adil, dari 500 tuk tebu setiap hari masuk ke PG Blora, 200 truk tebu
petani Blora, 150 truk tebu dari Sragen, Rembang dan petani sekitarnya 150
truk,” pungkasnya (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment