Penghitungan Uang Jimpitan Di Balai Pertemuan Warga |
Blora,- Warga Dusun Bubak Desa Purwosari Kecamatan
Blora, Kabupaten Blora, menggerakkan kesadaran iuran (jimpitan) untuk mendukung
kegiatan yang ada di wilayah setempat. Iuran berupa uang minimal 500rupiah
dilakukan setiap hari dan diambil oleh petugas ronda malam dengan berkeliling
dari rumah ke rumah warga.
Uang ditaruh pada kotak atau kaleng pada tiang atau
dinding serambi rumah warga. Kegiatan itu juga sebagai upaya untuk meningkatkan
sistem keamanan lingkungan (siskamling) di wilayah desa.
Setiap malam pukul 00.00 WIB para petugas ronda
malam berpencar mengambil uang jimpitan di rumah warga. Kemudian dikumpulkan dan
dihitung bersama setiap satu bulan sekali.
“Kegiatan ini untuk menggerakkan kesadaran warga
dan mengaktifkan siskamling. Uang yang terkumpul nanti digunakan untuk acara
sedekah bumi,” kata Sulasim, salah seorang perangkat Dusun Bubak, Desa
Purwosari, di Blora, Jumat 16 Juni 2017 lalu.
Dijelaskannya, kegiatan jimpitan ini baru berjaan
dua bulan, namun cukup efektif dengan dukungan warga masyarakat serta peran
aktif para petugas ronda malam.
“Setelah kami adakan musyawarah, akhirya
disepakati. Untuk rumah janda atau lansia tidak dikenakan jimpitan. Hambatan
tentu saja ada, tapi kami cari solusi bersama. Uang yang terkumpul, disepakati
untuk kegiatan dan acara sedekah bumi,” ujar Sulasim.
Setiap satu bulan, uang jimpitan dihitung di balai
sarasehan Dusun Bubak bersama sejumlah warga, tokoh masyarakat, agama dan
pemuda karang taruna serta disaksikan Babinkamtibmas dari Polres Blora.
Untuk menukarkan uang logam rupiah, kata dia, tidak
mengalami kesulitan, sebab sudah ada beberapa pengusaha yang pesan sebelumnya.
“Kami akan aktifkan semua, dan uang jimpitan ini
dikhususkan untuk acara sedekah bumi. Kami berlakukan aturan yang tegas, jika
tidak bersedia memberi iuran jimpitan. Akan kami tarik iuran langsung menjelang
acara sedekah bumi,” jelasnya.
Kepada petugas ronda malam yang berhalangan jaga,
menurut Sulasim, dikenakan sangsi. Yakni diminta membayar uang untuk kas
siskamling.
“Nilainya disesuaikan saja. Intinya untuk mendorong
kesadaran dan semangat gotong royong,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Ketua RW Dusun Bubak, Suwarno,
mengemukakan wilayah Dusun Bubak dihuni lebih kurang 200 kepala keluarga yang
terbagi 8 RT dan tiga wilayah pos kamling.
“Setiap malam, ada petugas ronda sebanyak 13 orang.
Mereka mengambil uang jimpitan mulai pukul 00.00 WIB dan memantau kemanan
lingkungan,” ujar Suwarno.
Semetara itu perangkat desa Purwosari lainnya,
Martono, menjelaskan, selama dua bulan berjalan, hasil jimpitan sangat bagus.
“Setiap malam terkumpul rata-rata 100ribu rupiah
Itu menandakan kesadaran warga masyarakat sangat bagus. Harapannya bisa
berjalan kontinyu,” kata Martono.
Ia menjelaskan, pada bulan Mei 2017 terkumpul uang
jimpitan 2juta 185ribu 200rupiah. Sedangkan bulan Juni 2017 terkumpul 2juta 678ribu
200rupiah.
“Penghitungan dilakukan bersama, dan transparan, di
balai pertemuan warga” jelasnya.
Salah seorang warga Dusun Bubak, Suwarto,
mengatakan, dirinya tidak keberatan mengikuti jimpitan dan ikut ronda malam.
“Insya Allah, tidak keberatan. Justru akan
meringankan, dibandingkan jika ditarik iuran secara langsung,” ucapnya. (adi
sanrico)
0 comments:
Post a Comment