Pusaka Kabupaten Blora |
Blora,- Benda-benda pusaka Kabupaten Blora dicuci atau dijamas
menjelang peringatan Hari Jadi ke-267, 11 Desember 2016. Ritual itu dilakukan
setiap tahun di komplek pendopo rumah dinas Bupati Blora. “Jamasan pusaka
sudah menjadi tradisi setiap tahun sebagai bentuk penghormatan benda-benda
pusaka peninggalan leluhur agar tetap terawat dan terjaga keasliannya,” kata
Kepala DPPKKI Kabupaten Blora Slamet Pamuji melalui Kepala Seksi Sejarah
Purbakala Setya Pujiono, di Blora (06/12/2016).
Keris Kyai Bismo disimbolismekan memiliki aura positif yang bisa
melindungi keselamatan seluruh warga Blora. Hal itu tentu saja tidak terlepas
dari permohonan perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penjamasan dilaksanakan di Sekretariat PKK Kabupaten Blora.
Penjamasan keris pusaka Kyai Bismo dan benda pusaka lainnya dilakukan oleh
petugas khusus penjamas dari pandemen pusaka tosan aji Toya Padasan.
Sebelum penjamasan dilaksanakan terlebih dulu doa bersama
memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Doa disaksikan oleh petugas
dari kementerian Agama Kabupaten Blora dan dipimpin tokoh HimpunanPenganut Kepercayaan (HPK). Selain itu
ada nasi tumpeng dan beberapa sesaji lainnya.
Prosesi Jamasan Pusaka Kabupaten Blora |
Sesudah dipoles dengan
warangan, guratan estetis batu meteor atau pamor dan inti baja pada benda
pusaka (khususnya mata tombak dan keris) akan menjadi tampak jelas dan terlihat
kontras. Hingga mudah dibaca dan dipahami apa arti pamor benda pusaka tersebut.
“Saya sudah enam tahun ini mendapat tugas menjamas pusaka di
Kabupaten Blora. Jadi ini jamasan pusaka bukan barang dagangan sehingga perlu
syarat khusus,” jelas penjamas pusaka.
Beberapa piranti jamasan pusaka yang diperlukan yaitu Kembang
(bunga) setaman terdiri dari 5 macam bunga antara lain bunga mawar merah,
melati, kanthil, mawar putih, kenanga. Kemudian pewangi (minyak wangi) dengan
bahan dasar bunga melati atau kayu cendana, jeruk nipis, atau belimbing wuluh,
nampan atau baki, menyan (kemenyan) atau dupa (ratus), kelapa, kain mori
sekitar 1-2 meter dan tikar serta sikat gigi yang baru.
Setelah dijamas, berdasarkan agenda kegiatan pada Kamis Pahing,
8 Desember 2016, pukul 00.00 WIB, dilaksanakan Kirab pusaka (Temu Gelang) oleh
Bupati, Wakil Bupati, DPRD, Muspida, Sekda, Staf Ahli, Kabag, Kepala SKPD,
Camat se-Kabupaten Blora dan Lurah di wilayah Kecamatan Blora.
Kirab pusaka dimulai dari pendopo rumah dinas Bupati Blora.
Semua peserta kirab akan mengenakan busana jawa, memakai beskap dan jarik batik
serta blangkon. Selain itu juga diikuti kelompok HPK dan warga Samin Sikep
Klopoduwur. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment