Pengarahan Kasat Binmas Polres Blora AKP Sumaidi di hadapan pengunjuk rasa |
Ratusan
buruh pekerja kontrak yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kontrak Pertamina
(SPKP) Cepu melakukan aksi demonstrasi dengan melakukan konvoi dari Tuk Buntung
Taman Seribu Lampu, Kecamatan Cepu menuju Alun-alun Kota Blora.
Rombongan
SPKP menuju kota Blora dengan mengendari sepeda motor dan mengenakan atribut
serba merah dan bendera yang bertuliskan SPKP dan KASBI, FSB Migas. Selama
perjalanan dari Cepu, pengunjuk rasa dikawal aparat Kepolisian Polsek Cepu
Polres Blora yang dipimpin langsung Kapolsek AKP Selamet, S.H.
Sebelum
menyuarakan aspirasinya ratusan buruh mendapat himbauan kamtibmas dari Kasat
Binmas AKP Sumaidi. bahwa himbauan tersebut yang intinya "Silahkan
menyuarakan aspirasi harus sesuai dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
tentang Penyampaian Pendapat di Muka Umum. Tetap jaga situasi tetap aman dan
kondusif, jangan sampai anarkis dan merusak fasilitas umum. silahkan
menyuarakan aspirasi anda dengan santun," himbau Kasat Binmas Polres Blora
AKP Sumaidi di hadapan pengunjuk rasa.
Alat
peraga yang dibawa pengunjuk rasa berupa bendera, selebaran pengeras suara dan
pamflet dengan tulisan :
Tolak
PHK sepihak.
Stop
upah murah, hapus out sourching.
Tolak
politik upah murah.
Hancurkan
neoliberalisme, bangun kekuatan buruh dan rakyat tertindas.
Buruh
menjadi tumbal para penguasa nakal.
Cabut
Permenaker No 36 tahun 2016, PP No. 78 tahun 2015 dan Inpres No. 9 tahun 2013.
Hentikan
kekerasan dan diskriminasi terhadap buruh perempuan.
Rezim
Jokowi-JK agen neoliberalisme, gagal mensejahterakan kaum buruh.
Optimalisasi
kinerja pengawasan ketenagakerjaan.
Bongkar
kebobrokan pengadilan hubungan industrial.
Angkat
seluruh tenaga honorer / pegawai tidak tetap pemerintah menjadi PNS tanpa
terkecuali.
Lindungi
buruh migran.
Para
pekerja tambang tersebut tiba di depan Gapura Rumah dinas Bupati Blora yang
berada di alun-alun kota Blora, lalu pekerja kontrak Pertamina berdemonstrasi
sekitar pukul 10.20 WIB. Terlihat aparat kemanan gabungan, telah bersiap siaga
mengawal dan mengamankan aksi buruh tersebut.
Para
buruh hanya menyampaikan orasi dan membacakan tuntutannya. Akibat aksi buruh
SPKP tersebut jalan di depan rumah dinas Bupati Blora (alun-alun) ditutup
beberapa saat.
Dalam
orasinya Ketua Umum SPKP Cepu Agung Pujo Susilo mengatakan sudah puluhan tahun
anggota serikat pekerja bekerja di Pertamina EP Cepu, namun hingga saat ini
tidak juga diangkat. Bahkan beberapa hak yang dijanjikan tidak pernah dipenuhi.
”Melalui
hari buruh kali ini, kami ingin agar hak-hak pekerja di penuhi dan
kesejahteraan merata bagi semua pekerja,” kata Agung yang berdiri di atas mobil
bak terbuka.
Dia
mengungkapkan bahwa sudah tujuh bulan hak-hak normatif dari pekerja tidak
diberikan padahal ada dalam klausulnya. Untuk itu dirinya atas nama SPKP Cepu
meminta kepada Bupati agar merespons apa yang dikeluhkan oleh para pekerja.
SPKP juga meminta agar tenaga kontrak dihapus dan menolak adanya politik upah
yang murah, adanya jaminan sosial bukan asuransi sosial.
Termasuk
menuntut agar Pertamina menghapus sistem Kerja Sama Operasi (KSO) yang tidak
konsisten. Usai melakukan orasi, ratusan buruh SPKP membubarkan diri, pulang ke
Cepu, perjalanan kembalinya tetap dalam kawalan Kepolisian Polres Blora, sampai akhir kegiatan berjalan aman dan
tertib. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment