Wakil Bupati Blora dan Wakapolres Blora Bersama Forkopimda Blora Menyaksikan Giling Perdana |
Blora,- Giling perdana di Pabrik Gula Ghendis Multi
Manis (GMM) Bulog Todanan Blora, ratusan truk pengangkut tebu sudah memenuhi
parkiran yang ada di dalam kompleks Pabrik Gula (PG) Blora.
Tebu
yang diangkut Truk tersebut menunggu giliran untuk ditimbang dan selanjutnya
tebu dimasukkan ke mesin giling. Proses giling perdana dimulai pukul 14.09 WIB
sebagai giling perdana, yang ditandai dengan penekanan tombol oleh Wakil Bupati
Blora Arief Rohman, di dampingi Forkopimda Blora.
Rakimin
salah seorang supir truk asal Kecamatan Japah mengakui kalau dirinya sudah
datang di komplek pabrik pada Minggu (30/04/2017) malam. Agar mendapatkan antrean cepat.
“Sampai
sini pukul delapan malam mas, sekarang menunggu masuk untuk ditimbang,” kata
Rakimin.
Dia
mengaku setiap tahun selalu mengirim tebunya di GMM. Untuk tahun ini pihak
pabrik telah membangun lahan parkir sendiri di dalam pabrik. Tidak seperti
sebelumnya yang parkir di area luar.
Dia
mengaku kalau harga Tebu kali ini juga cukup bagus 5ribu 900 rupiah per
kilogramnya.
“Meski
agak lama menunggu tapi parkir di dalam pabrik lebih aman,” katanya.
Rangkaian
Giling Perdana
Sebelum
tanda giling perdana, acara diawali dengan sambutan-sambutan dari beberapa
pejabat diantaranya Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTRI) Jawa Tengah Sukadi
Wibisono yang mengatakan bahwa rendemen di Indonesia masih rendah sehingga
perlu pembenahan, saat ini rata-rata petani masih merugi, “Manajemen Tebang
Angkut Yang Bersih, hanya satu-satunya di Indonesia yakni di PT. GMM Bulog
Blora,” tegas Sukadi Wibisono.
Ia
mengucapkan selamat giling, Semoga Allah memberi Ridho, sehingga Rendemen
tinggi, GMM Bulog sukses selalu.
Sementara
itu, Direktur Bulog Drs. Djarot Kusumayakti, MM mengatakan bahwa tanah yang
luas, iklim bagus, sumber daya manusia yang bagus untuk kelola pabrik, namun
selama ini masih kalah dengan negara-negara tetangga disekitar Republik
Indonesia,
“Apapun
tantangannya Bulog akan membuktikan bahwa negeri ini mampu mengelola pabrik
gula yang efektif dan efisien sehingga lebih baik dibanding negara lain,”
pungkas Direktur Bulog.
Pada
kesempatan itu, Wakil Bupati Blora Arief Rohman mengucapkan selamat giling
perdana dan mendo’akan supaya proses giling tebu berlangsung lancar, sesuai
harapan kita.
Oleh
karena, lanjut Wabup Blora meski Kabupaten Blora adalah penghasil migas dan
Sumber daya alam kayu jati hapir 80 persen, namun tingkat kemiskinan di Kabupaten Blora masih
diangka merah, yakni 13,8 persen, maka keberadaan GMM Bulog dapat meningkatkan
petani di Kabupaten Blora,
“Giling
tebu petani Blora oleh GMM Bulog ini, akan membawa kemanfaatan untuk para
petani tebu Blora,” pungkas Wakil Bupati.
Sebelum
giling perdana, ditampilkan parade seni barongan, seni tari kuda kepang,
diikuti para pegawai GMM Bulog, Petani tebu Blora dan dilanjutkan antrean truk
pengangkut tebu.
Disela-sela kesibukannya Giling Perdana, Direktur Operasional (Dirops) PT GMM Saldi Aldryn menjelaskan kepada wartawan bahwa memang di wilayah Blora saat ini pertanian tebu hanya 3000 hektar, jadi belum mencukupi karena GMM Bulog membutuhkan sekitar 8700 hektar.
Kedepan, Lanjut Saldi Aldryn bahwa GMM Bulog akan berusaha membangun pertanian tebu di wilayah Blora, pihaknya sudah bekerja sama dengan Perhutani untuk membangun pertanian tebu sekitar 4000 hektar,
"Tahap pertama pertama akan mencoba menanam sekitar 400 hektar dulu," tandas Saldi Aldryn. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment