Jamaah Al-Hikmah Dan Warga Blora
Dalam Dzikir Hari Jadi Kota Blora Ke-267
Di Alun2 Kota Blora
|
Pembacaan manaqib Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani dan
Maulidurrasul Muhammad SAW menghipnotis ribuan umat yang datang dari berbagai
penjuru Blora dan kabupaten sekitar. Gema Sholawat dengan iringan rebana
menambah ribuan jamaah turut larut melantunkan puji-pujian mengagungkan
kebesaran Nabi Muhammad SAW.
“Syukur Alhamdulillah kita diberikan kesempatan bisa
menghadiri pengajian Al-Khidmah Jawa Tengah. Semoga barokah,” ujar Bupati Blora
Djoko Nugroho saat menyampaikan sambutan.
Ia berpesan, agar umat Islam selalu mengedepankan kerukunan
berbagsa dan bernegara. Umat Islam yang selalu menghargai perbedaan dan
menghormati umat lainnya. Dalam perayaan Natal nanti, pihaknya meminta Banser
(Barisan Anshor Serbaguna) Nahdlatul Ulama (NU), turut menjaga gereja-gereja
selama perayaan Natal.
Bupati Blora Djoko Nugroho Memberikan Sambutan
Dalam Dzikir Hari Jadi Kota Blora Ke-267
Di Alun2 Kota Blora
|
Sebagai umat Islam, lanjutnya, hendaknya juga bisa bermanfaat
untuk agamanya, jangan sampai malah menjadi beban agamnya. Seperti memberikan
infaq, Bupati mencontohkan. Ia juga menyampaikan Hadist lainnya, Cinta tanah air adalah sebagian
dari iman. Untuk itu, jamaah Al-Khidmah diminta untuk selalu cinta
kepada negaranya. Jangan sampai mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak
jelas, tandasnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Blora K. H.
Muharror Ali yang juga selaku pimpinan Pondok Pesantren Khozinatul Ulum Blora,
menjelaskan, pembacaan istighotsah, tahlil, manaqib, mauliddurrosul SAW sangat
penting dibaca umat Islam, untuk membentengi umat Islam dari aliran-aliran
radikal. “Apabila dikampung-kampung ada maulid nabi, tahlil, manaqib insyaAllah aman,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, mantan Syuriah NU Kabupaten Blora ini
berharap, agar kampung-kampung digalakkan pengajian-pengajian seperti ini, karena
berkah bagi dirinya, keluarganya, masyarakat dan lingkungannya.
Sementara itu, panasnya suhu politik di Jakarta menjelang
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Pimpinan Pusat Jamaah Al-Khidmah, Joko
Suyono, menandaskan bahwa Jamaah Al-Khidmah tidak ada yang ikut demo di
Jakarta, baik tanggal 4 November dan 2 Desember.
Ia menjelaskan, bahwa jamaah Al-Khidmah tidak mau terlibat
urusan politik, bahkan sebaliknya jamaah Al-Khidmah berkewajiban menjaga
ketentraman dimasyarakat. “Seperti dawuh hadratussyaikh Romo Kyai Ahmad Asrori
Al-Ishaqi, tugas kita adalah mengumpulkan orang sebanyak-banyaknya untuk diajak
berdzikir kepada Allah SAW serta mendoakan orangtua, guru, keluarga,
masyarakat, serta bangsa dan negara agar diberikan keselamatan dan keberkahan,”
jelasnya.
Kapolres AKBP Surisman Memberikan Sambutan
Dalam Dzikir Hari Jadi Kota Blora Ke-267
Di Alun2 Kota Blora
|
Majelis ini juga dihadiri sesepuh Al-Khidmah Jawa Tengah, K. H.
Munir Abdullah, Wakil Bupati Blora Arief Rohman, Forkopimda (Forum Komunikasi
Pimpinan Daerah) Blora, Plt. Sekda Blora, para Camat, Danramil dan Kapolsek Se Kabupaten
Blora, Pengurus NU Kabupaten Blora serta Badan Otonomnya yaitu, Banser,
Fatayat, Muslimat, IPNU-IPPNU Blora, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama dan
Himpunan Warga Tiong Hoa Blora.
Jamaah Al-Khidmah didirikan oleh K. H. Ahmad Asrori Al-Ishaqy
putra dari K. H. Ustman Al-Ishaqy. Nama Al-Ishaqy dinisbatkan kepada Maulana
Ishaq, ayah Sunan Giri, karena Kiai Utsman masih keturunan Sunan Giri. Semasa
hidup, Kiai Utsman adalah mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah.
Sepeninggal Kiai Utsman tahun 1984, atas penunjukan langsung Kiai Utsman, Kiai
Ahmad Asrori meneruskan kedudukan mursyid ayahnya. Konon, ketokohan Kiai Asrori
berawal dari sini. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment