Jalan Penghubung Antar Desa Hutan |
Blora,- Program Bupati
Djoko Nugroho dan Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si untuk menata dan membangun
Blora Selatan akan segera dilaksanakan. Salah satunya pembangunan akses jalan
penghubung antar desa hutan di Kecamatan Jati, Kecamatan Randublatung dan
Kecamatan Kradenan.
Seperti
yang dikemukakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR)
Kabupaten Blora, Ir. Samgautama Karnajaya MT kepada awak media, Kamis (13/04/2017)
lalu. Tahun ini dari APBD 2017 disediakan anggaran hingga 5,5 miliar Rupiah
untuk memperbaiki infrastruktur jalan desa hutan mulai dari Bangkleyan-Gempol
(Kecamatan Jati) menuju Desa Tlogotuwung (Kecamatan Randublatung) hingga Desa
Getas Kecamatan Kradenan. “Anggaran dengan total 5,5 miliar Rupiah itu dibagi menjadi 3 paket proyek perbaikan
jalan, yakni perbaikan ruas Bangkleyan-Gempol sebanyak 2,75 miliar Rupiah, lalu
perbaikan ruas Gempol-Tlogotuwung sebanyak 1,75 miliar Rupiah dan perbaikan
ruas Tlogotuwung-Getas sebesar 1 miliar Rupiah. Semuanya sedang proses lelang,
semoga bisa cepat selesai lelangnya. Sehingga bisa segera dikerjakan,” terang
Samgautama.
Ia
mengatakan, bahwa setelah mengikuti Upacara Pembukaan TMMD Sengkuyung di Desa
Jegong Kecamatan Jati 05 April lalu bersama Bupati telah menyempatkan diri
untuk meninjau langsung kondisi kerusakan jalan di Desa Gempol. “Setelah
mengikuti TMMD pekan lalu, kami melanjutkan untuk meninjau kerusakan jalan di
Desa Gempol dan berkoordinasi dengan Kepala Desa Gempol. Kerusakannya memang
parah, kondisinya berlumpur dan sulit dilewati. Hal itu karena jalan hutan
tersebut sebelumnya belum pernah diperbaiki oleh Perhutani. Sehingga Pemkab
Blora tahun ini memutuskan untuk memperbaikinya,” ucap Samgautama yang juga
mantan Kepala Bappeda Blora ini.
Saat
ditanya bentuk perbaikannya, Samgautama menjelaskan bahwa perbaikan di tahun
2017 ini difokuskan untuk pengerasan badan jalan terlebih dahulu. Karena
menurutnya kondisi jalan di ruas jalan tersebut masih berupa tanah yang lemah,
butuh perkerasan agar bisa dilakukan perbaikan kelanjutannya. “Tahun ini
perbaikan subgrade, tanahnya supaya keras dulu. Beberapa titik juga dibangun
drainasenya, karena kerusakan di ruas jalan Bangkleyan-Gempol hingga Getas
disebabkan oleh jenis tanah yang labil atau lempung serta darinase yang jelek,”
lanjut Samgautama.
Masih
menurut Samgautama, dengan kondisi yang parah seperti itu jika langsung dirigid
beton maka biayanya terlalu mahal karena volume kerusakannya sangat banyak.
“Saya sudah koordinasi dengan Kades Gempol, menurut Kades yang penting jalannya
keras dahulu. Perbaikan akan dilanjutkan tahun 2018 sambil menunggu perubahan
kondisi tanah,” paparnya.
Sementara
itu, Kepala Desa Gempol Yuyus Waluyo mengapresiasi niat Pemkab Blora yang akan
melakukan perbaikan jalan di desanya. Menurutnya kondisi jalan hutan penghubung
desa di wilayahnya memang rusak berat karena jalan masih berupa tanah, belum
pernah dibangun Perhutani. “Tahun 2016 kemarin Pak Bupati bersama beberapa
kepala dinas datang ke Dukuh Bendokerep Desa Gempol, tepatnya di halaman SDN
Selogender untuk melakukan diskusi pembangunan. Akhirnya di tahun 2017 ini
sudah dianggarkan dalam APBD, terimakasih. Semoga pembangunan bisa segera
dilaksanakan,” kata Yuyus Waluyo.
Selain
ruas jalan desa hutan dari Bangkleyan-Gempol-Tlogotuwung hingga Getas, Pemkab
Blora juga akan memperbaiki ruas jalan dari Getas menuju Desa Nglebak Kecamatan
Kradenan. Pembetonan juga akan dilakukan di ruas Randublatung-Getas di kawasan
tanjakan hutan. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment