Bupati Memimpin Koordinasi Persiapan UNBK SMP Di Kabupaten Blora |
Blora,- Pelaksanaan Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2017 tingkat SMP/MTs sederajat tidak
lama lagi akan dilaksanakan mulai tanggal 2,3,4 dan 8 Mei mendatang. Sebagai
bentuk persiapan agar selama pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar tanpa ada
gangguan teknis, Bupati Blora Djoko Nugroho pada hari Rabu (12/4/2017)
menggelar rapat koordinasi kesiapan UNBK SMP. Jumlah SMP/MTs se-Kabupaten Blora
135 Sekolah, Sekolah Negeri berjumlah 80, adapun sekolah swasta ada 55. Data Disdik Kabupaten Blora
menyebutkan Jumlah peserta UNBK 13.309 siswa.
Dengan
mengundang PLN Blora, PLN Cepu, Telkom, Bupati yang didampingi Sekda Drs.
Bondan Sukarno MM dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Blora Drs. Ahmad Wardoyo
M.Pd meminta kepastian tentang jaminan kelancaran jaringan internet serta
ketersediaan listrik yang mencukupi. “Saya ingin selama UNBK nanti bisa
berjalan lancar. Jangan sampai ada gangguan pemadaman listrik dari PLN atau
leletnya jaringan internet. Sehingga kami undang PLN dan Telkom untuk
memberikan jaminan tentang ini,” tegas Djoko Nugroho dalam rapat yang digelar
di ruang rapat Bupati itu.
Menurut
Bupati Djoko Nugroho, jaminan kelancaran internet dan listrik perlu dilakukan
karena jumlah SMP/MTs sederajat di Kabupaten Blora banyak. Letaknya tersebar di
perkotaan hingga pelosok desa dimana untuk menjangkaunya perlu lewat hutan.
Berbeda dengan SMA/SMK yang cenderung masih dekat dengan pusat kota/kecamatan. “Biasanya
PLN sering melakukan pemadaman listrik karena kepentingan perbaikan jaringan
dengan rabas-rabas pemotongan pohon dekat jaringan kabel. Saya minta selama
UNBK jangan ada perbaikan jaringan dahulu. Begitu juga dengan Telkom, jangan
sampai saat UNBK jaringan internetnya lelet. Jika hal itu terjadi 5 menit saja,
saya yakin mental anak-anak akan jatuh. Semangatnya akan kendor dalam
mengerjakan soal,” lanjut Bupati.
Mendengar
keluhan Bupati, M Mulki Maulana perwakilan PLN Blora menyatakan bahwa pihaknya
siap dan menjamin tidak akan ada pemadaman listrik bergilir pada saat
pelaksanaan UNBK berlangsung. Ia juga akan menempatkan petugas PLN di
masing-masing kecamatan agar bisa segera tertangani jika ada kerusakan jaringan
diluar dugaan. Misal ada gangguan cuaca atau pohon roboh dan lainnya. “Kami
pastikan, selama UNBK nanti tidak akan ada perbaikan jaringan atau pemadaman
bergilir di sekolah-sekolah. Kami akan tempatkan petugas untuk standby di
wilayah yang rawan gangguan listrik. Untuk antisipasi, kami harap sekolah bisa
menyediakan genset cadangan. Takutnya ada kerusakan jaringan diluar prediksi
kita,” ujarnya.
Untuk
diketahui, pelayanan listrik di Kabupaten Blora terbagi menjadi dua wilayah
kerja PLN yakni PLN Unit Pelayanan Jaringan Blora dan PLN Unit Pelayanan
Jaringan Cepu. Wilayah yang sering mengalami pemadaman karena gangguan jaringan
ada di Blora Selatan dibawah PLN Unit Pelayanan Jaringan Cepu. “PLN Blora dan
PLN Cepu siap dan menjamin pelaksanaan UNBK nanti bisa berjalan dengan baik,”
ucap M Mulki Maulana.
Mendengar
itu, Bupati langsung memerintahkan kepada Kadisdik untuk membuat peta kerawanan
sekolah agar bisa diberikan kepada PLN. Sehingga PLN bisa memberikan perhatian
khusus kepada SMP/MTs yang potensi gangguan listriknya lebih besar.
Sementara
itu, perwakilan Telkom Blora Agus Jatmiko menerangkan bahwa untuk jaringan
internet yang ada dibawah kendali Telkom adalah jaringan fisik, bisa
menggunakan fasilitas kabel telkom atau fiber optik. “Fiber optik kita sudah
sampai Doplang, Kedungtuban dan Todanan. Walaupun belum semua wilayah Kabupaten
terjangkau fiber optik, kita upayakan tahun 2017 ini terbangun semua,” jelas
Agus Jatmiko.
Terkait
untuk UNBK, dirinya memastikan jaringan internetnya akan mencukupi. Pasalnya
internet hanya dibutuhkan online selama 30 menit untuk mendownload soal saja.
Selebihnya siswa mengerjakan soal secara offline.
“Saya
sempat senam jantung jika selama 4 hari UNBK membutuhkan jaringan internet yang
cepat. Namun ternyata yang butuh internet hanya pada saat mendownload soalnya
saja. Kurang lebih 30 menit awal. Selebihnya dikerjakan di komputer secara
offline. Sehingga kami siap melayani,” lanjut Agus.
Khusus
untuk daerah pelosok seperti SMP 3 Doplang yang ada di Desa Bangkleyan, ia
mengaku memang belum ada jaringan telkom kesana. Namun disana sekolah sudah
bisa UNBK secara mandiri setelah melaksanakan simulasi beberapa waktu lalu
dengan memanfaatkan signal Telkomsel. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment