PELATIHAN PPGD KEPADA WARGA DAERAH RAWAN LAKA

Kanitlaka Satlantas Polres Blora Aiptu Nurbadi Menerangkan Kepada Peserta PPGD
Blora,- Pemahaman masyakarat terhadap korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya ternyata masih minim. Alasan itu melandasi Unit Laka Satlantas Polres Blora bekerja sama dengan Jasa Raharja dan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora membekali masyakarat yang tingggal di sekitar daerah rawan laka agar tidak salah dalam menangani korban kecelakaan lalu lintas. Program itu dikemas dalam pelatihan Penanganan Pertama Gawat Darurat (PPGD), Kamis (06/04/17) pagi, bertempat di halaman Puskesmas Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, masyakarat yang tinggal di sekitar jalur tengkorak daerah rawan laka diajari cara menangani korban laka lantas. “Kegiatan ini dimaksudkan jika suatu saat masyarakat menemui kejadian lakalantas, masyarakat lebih tahu bagaimana menangani kecelakaan lalu lintas. Apa yang harus dilakukan pertama kali, cara menolong korban, dan bagaimana cara memberitahukan kejadian tersebut kepada petugas kepolisian terdekat,” ungkap AKP Febriyani Aer S.I.K, Kasat Lantas Polres Blora.
Lanjut Kasat, Teknik itu meliputi penanganan terhadap korban patah tulang, perdarahan hebat, serta meninggal dunia. Pelatihan yang melibatkan tim dari Dinas Kesehatan dan Jasa Raharja Kabupaten Blora itu menjelaskan bagaimana teknik yang benar dalam melakukan PPGD. Untuk korban patah tulang, penanganan yang dilakukan dengan mengikat bagian tulang yang patah agar tidak kian parah menggunakan kain. “Pertolongan pertama pada korban kecelakaan, masyarakat yang menghadapi agar bisa segera melakukan tindakan yang baik terhadap korban lakalantas,” jelas Kasat Lantas Polres Blora.
Sementara itu, Petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Eko menjelaskan bahwa bagi korban yang mengalami perdarahan hebat, langkah yang wajib dijalankan berupa menekan bagian luka yang mengalirkan darah menggunakan kain atau perban. Lalu, di atasnya diikat agar perdarahan reda. “Umpama betis bawah mengalami perdarahan yang diikat jangan bagian atasnya. Justru itu bisa memicu kerusakan jaringan sel kaki bagian bawah sehingga korban dihadapkan pada penanganan amputasi. Ini yang banyak keliru dilakukan warga,” tandas Eko petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora selaku pelatih PPGD.
Menurut Kanitlaka Satlantas Polres Blora Aiptu Nurbadi mengatakan kepada peserta PPGD, Terus bagaimana dengan korban yang meninggal dunia ? menurutnya  segera memanggil polisi terdekat. Tujuannya supaya penanganan olah tempat kejadian perkara (TKP) bisa segera dilakukan oleh petugas kepolisian. “Jika ada kecelakaan korban meninggal, mohon warga sekitar TKP segera memanggil polisi. Umpama mendesak hendak dievakuasi karena memicu kemacetan jalan menjadi  krodit, silahkan panggil ambulance. Tapi tolong kasih tanda agar aparat yang menggelar olah TKP tidak kesulitan,” pintanya.
Warga sekitar black spot juga diarahkan agar tidak segan melakukan PPGD dengan alasan takut menjadi saksi. Sebab, PPGD sangat diperlukan untuk menyelamatkan korban agar nyawanya tertolong. Justru aparat akan berterima kasih terhadap masyakarat yang bisa membantu penanganan kecelakaan lalu lintas. “Masak orang nolong dan tidak terkait dengan kecelakaan akan kamu proses hukum. Nggak mungkin aparat melakukan itu,” tegas Aiptu Nurbadi sembari berharap pasca pelatihan PPGD, warga tidak keliru dan takut lagi menangani korban laka lantas sebelum petugas tiba di TKP.

Program yang digulirkan Unit Laka Satlantas Polres Blora itu dirasakan manfaatnya oleh Warga Kelurahan Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora Prawito (45th),  ia mengakui pemahaman warga dalam menangani PPGD masih minim dan masih ada rasa takut untuk bertindak apabila terjadi kecelakaan sebelum ada petugas. “Sekarang baru jelas dan tahu cara yang benar menangani korban patah tulang. Teknik menghentikan perdarahan yang dulu kami lakukan rupanya kurang pas. Saat ini kami punya ilmunya sehingga ke depan bisa tepat dan akurat,” pungkas Prawito. (adi sanrico)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »