Kabid Pariwisata Dinporabudpar Blora Heksa Wismaningsih S.STP bersama Asisten II Sekda Blora |
Blora,- Geliat pariwisata
terus digenjot agar bisa menggerakkan perekonomian dan pemberdayaan masyarakat.
Utamanya desa-desa yang mempunyai potensi besar di bidang kepariwisataan baik
potensi alam, seni budaya, hortikultura, kuliner dan lainnya.
Salah satunya dengan pembentukan dan pendampingan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari desa bersangkutan oleh Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah berkerjasama dengan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Blora.
Salah satunya dengan pembentukan dan pendampingan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari desa bersangkutan oleh Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah berkerjasama dengan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Blora.
Bertempat di Warung Iwak Kali (WIK) yang berada di kawasan wisata Waduk Tempuran, Selasa (18/04/2017) Disporapar Jateng dan Dinporabudpar Blora mengundang masyarakat dari 7 desa wisata untuk dijadikan kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Yakni Desa Bicak Kecamatan Todanan, Desa Tunjungan Kecamatan Tunjungan, Desa Tempuran Kecamatan Blora, Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo, Desa Balong Kecamatan Jepon, Desa Gandu Kecamatan Bogorejo, dan Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong.
Mereka berkumpul bersama untuk diberikan pembinaan dan bimbingan dari narasumber yang didatangkan oleh Disporapar Jateng. Diantaranya Bu Dayang tokoh desa wisata dari Selo Boyolali dan Pak Yossyadi Bambang Singgih seorang pegiat pariwisata dan desa wisata Indonesia.
Keduanya menyampaikan materi tentang penerapan sadar wisata dan sapta pesona di kawasan daya tarik wisata dalam rangka peningkatan daya saing, serta pentingnya memahami kearifan lokal sebagai potensi daya tarik wisata yang khas.
Kepala Disporapar Jateng yang diwakili oleh Kabid Pengambangan SDM Parekraf Danang Purwanto SE, M.Si dalam kegiatan itu mengatakan bahwa Jateng memiliki potensi wisata yang sangat besar. Namun potensi yang besar itu belum semuanya tergarap dengan baik dan belum bisa mendatangkan banyak kunjungan wisatawan. Padahal menurut data yang ada, Jateng menargetkan wisatawan asing di tahun 2019 sebanyak 1,8 juta orang dan saat ini di tahun 2017 hingga bulan April baru 500 ribu orang,
“Untuk bisa mencapai target itu tidak hanya membangun kawasan wisata saja, namun harus dilakukan pembangunan sumber daya manusia (SDM) kepariwisataan yang merata. Dimana sasarannya adalah masyarakat yang ada di kawasan wisata, atau desa wisata. Mereka sebagai pelaku pariwisata harus bisa terampil mengelola potensinya sendiri,” ucapnya.
Blora, sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata yang beragam di wilayah timur Jawa Tengah dipandang sangat prospektif untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata. Sehingga menurutnya Disporapar Jateng sengaja memilih Blora sebagai lokasi pembentukan dan pendampingan kelompok sadar wisata dengan harapan kedepan bisa menerapkan sapta pesona dan sadar wisata di wilayahnya masing-masing.
Bupati Blora Djoko Nugroho yang diwakili oleh Asisten II Sekda Blora Slamet Pamudji SH, M.Hum mengapresiasi dan berterimakasih kepada Disporapar Jateng yang telah mengadakan pembinaan dan pembentukan pokdarwis di Blora,
“Industri pariwisata saat ini memang menjadi salah satu prioritas pembangunan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Harapannya, kedepan bisa meningkatkan perekonomian daerah, pemberdayaan masyarakat dan menambah PAD. Dengan adanya pembentukan pokdarwis ini, setidaknya bisa mendukung percepatan industri pariwisata. Setiap pokdarwis harus kreatif mengelola potensi daerahnya agar menjadi daya tarik yang khas,” ucap Slamet Pamudji.
Ia mencontohkan kawasan wisata Bukit Cengklik di Desa Bicak Kecamatan Todanan. Disana lokasi wisatanya dikelola oleh sekelompok pemuda yang tingkat kesadaran wisatanya tinggi. Dengan bermodal bukit yang hijau, mereka membuat berbagai model lokasi selfie. Hasilnya lokasi itu banyak dikunjungi wisatawan hanya untuk berburu foto. Perlahan ekonomi sekitar tumbuh dengan adanya kios-kios PKL dan pendapatan parkir hingga jutaan rupiah per bulan,
“Gali potensi lokal yang ada dan berkreasilah, sehingga layak untuk dikunjungi wisatawan,” lanjutnya.
Kepala
Dinporabudpar Blora Drs.Kunto Aji diwakili Kabid Pariwisata Heksa Wismaningsih
S.STP mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk pembentukan pokdarwis
saja. Kedepan akan dibentuk komunitas pokdarwis yang secara rutin digelar
pertemuan bersama untuk saling bertukar pengalaman dengan mendatangkan tokoh
pariwisata,
“Rencananya pertemuan komunitas pokdarwis ini akan kami laksanakan dua bulan sekali. Selain untuk melakukan pendampingan, juga untuk memantau perkembangan pokdarwis yang telah dibentuk,” terangnya. (adi sanrico)
“Rencananya pertemuan komunitas pokdarwis ini akan kami laksanakan dua bulan sekali. Selain untuk melakukan pendampingan, juga untuk memantau perkembangan pokdarwis yang telah dibentuk,” terangnya. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment