Ketua Partai Golkar Kabupaten Blora Siswanto SPd. Bersama Warga Desa Rowobungkul Diatas Jembatan Baru |
Blora,- Berawal
dari keprihatinan warga dua desa yakni warga Desa Rowobungkul dan warga Desa
Gedebeg selama 25 tahun terakhir, jembatan ambrol tak berbekas sejak tersapu
banjir. Warga terpaksa melewati jalan memutar sepanjang 6 kilometer untuk berpergian
ke pasar, anak-anak berangkat ke sekolah, hingga keperluan lainnya.
Sebetulnya jembatan yang
melintas di bekas rel kereta muat kayu milik Perhutani tersebut sudah
direncanakan dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Blora. Namun karena perlu ijin tertulis dari Perhutani Pusat, maka
dana APBD sementara belum bisa diploting untuk pembangun jembatan tersebut.
Karena kebutuhan warga
semakin mendesak, akhirnya tokoh pemuda, perangkat desa, tokoh agama berkumpul
di rumah Kamituwo Tembang Lasno. Hadir juga Kades Rowobungkul Sugianto, Kades
Gedebeg Sriyatun, Kamituwo Kepitu Panijan.
Dalam pertemuan yang digagas
oleh tokoh masyarakat Rowobungkul Siswanto SPd. akhirnya disepakati pembangunan dilaksanakan
dengan iuran warga dan tenaga kerja bakti warga dua desa selama 23 hari tanpa
dibayar. "Saya mengapresiasi kesadaran hati dan pikiran warga dua desa,
saat belum panen padi dan palawija, warga tetap bersedia iuran,” ungkap Siswanto
SPd. yang juga Ketua DPD Partai Golongan Karya Kabupaten Blora
Lanjutnya, Selama 23 hari
warga rela melakukan kerja bakti bersama, akhirnya jembatan baru tersebut jadi,
dan berkat hasil iuran warga dua desa di Kecamatan Ngawen, yakni Desa
Rowobungkul dan Desa Gedebeg, ”Sampai anggota babinsa, babinkamtibmas,
perhutani, tokoh masyarakat desa lain simpati datang membantu," tambah
Siswanto SPd.
Peresmian Jembatan Sambil
Rayakan Ultah
Ditemui di atas jembatan,
Ketua Panitia Pembangunan Yoto menyampaikan terima kasih atas bantuan materi
dan tenaga warga Desa Rowobungkul dan warga Desa Gedebeg. "Khusus untuk
Mas Sis kami mengucapkan terima kasih, tepat di Ulang Tahun Mas Sis ke-36 pada
23 April 2017 ini, jembatan yang habis biaya 36juta rupiah, bisa dilewati warga,"
ungkapnya.
Disinggung mengenai
perkiraan jumlah dana, Yoto menghitung sekitar 36 juta yang berupa uang. Sedangkan
tenaga kerja, bantuan berupa makanan dari warga belum kami hitung. "Panjang jembatan 16 meter,
lebar 2,5 sehingga selain sepeda motor, jembatan bisa dilewati truk dan mobil
pribadi," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Rowobungkul Sugianto dalam acara sederhana peresmian jembatan Rowobungkul,
menjelaskan bahwa dalam catatan awak media, gerakan gotong royong yang
diinisiasi Mas Siswanto SPd. telah beberapa kali memantik partisipasi warga.
Kata Kades, Diantaranya perbaikan jalan Jeglongan Sewu Plumbon-Bergolo-Pipes, juga gotong
royong perbaikan jalan dalam desa Rowobungkul.
“Motivasi dari tokoh masyarakat mas Sis yang sekaligus anggota dewan
Blora sangat berpengaruh terhadap partisipasi warga,” pungkas Sugianto. (adi
sanrico)
0 comments:
Post a Comment