WARGA DESA ROWOBUNGKUL DAN GEDEBEG IURAN BANGUN JEMBATAN TANPA APBD


Ketua Partai Golkar Blora Siswanto SPd Bersama Warga Di Sekitar Jembatan
Blora,- Selama 25 tahun Harapan warga Dua Desa di Kecamatan Ngawen yaitu Desa Rowobungkul dan Desa Gedebeg untuk melakukan aktifitas sehari-hari dan keperluan lain harus berputar menempuh sepanjang 6 kilometer karena sudah lama tidak memiliki jembatan sendiri. Namun harapan untuk meminimkan jarak tempuh sepanjang itu menjadi 400 meter segera terwujud, karena jembatan tersebut mulai dibangun. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Partai Golkar Kabupaten Blora Siswanto, S.Pd. (01/04/2017).
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Blora Siswanto, S.Pd. menjelaskan bahwa dengan cara menggerakkan Kepala Desa dan warga di empat desa Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora pada bulan Februari yang lalu. Hasilnya, sebanyak 28 truk batu dan grosok terkumpul, juga warga bergiliran kerja bakti selama 7 hari. Menurut Pantaunnya di lapangan, material pasir, kayu, semen, batu, besi sudah berada di lokasi pembangunan jembatan. “Ini saya gerakkan warga bangun jembatan gratis APBD alias tanpa APBD,” ucap Pria yang juga mantan aktivis di Kabupaten Blora dan Semarang ini.
Lanjut Siswanto, saya justru salut pada warga dua Desa yang mau iuran dan kerja bakti yang direncanakan selama 21 hari. Kebetulan rumah saya ini kan perbatasan hutan Ngawen dengan Randublatung dan Kunduran selatan, Selain itu, Siswanto juga telah sukses menyelesaikan proyek Jeglongan sewu atau jalan berlubang 500 meter dengan metode gotong royong. “Di bekas jembatan dan sekitar situ tempat saya saat SD dan SMP menyabit rumput dan menggembala sapi mas. Makanya saya inisiasi, agar warga bergotong royong,” ujarnya Sambil mengingat masa kecil dan bersyukur.
Sementara itu, disela-sela pembicaraannya Ketua Karang Taruna Dukuh Kepitu Desa Gedebeg Yoto menyampaikan bahwa apa yang saat ini dilakukan warga tidak pernah terpikirkan sebelumnya. “Ini seperti mimpi. Anak-anak Desa kami naik sepeda 12 kilometer pulang pergi untuk sekolah. Ibu-ibu berjalan kaki 12 kilometer pulang pergi untuk ke pasar, kami bersyukur, pembangunan jembatan ini dimulai,” tutur Yoto.
Pada kesempatan itu pula, Kamituwo Kepitu Panijan menjelaskan bahwa pihaknya telah menghitung keperluan pembangunan jembatan tersebut di perkirakan menelan biaya lebih dari 30juta rupiah dengan Ukuran panjangnya 16 meter, lebar 2 meter, “Iuran warga sebesar 50ribu sampai 100ribu per rumah. Sedangkan tenaga kerja gotong royong setiap hari, diperkirakan selama 3 minggu jembatan ini akan selesai,” katanya.
Saat ditanya apakah tidak ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Blora maupun Pemerintah Desa setempat, dia menyatakan memang tidak dianggarkan. “Kami berterima kasih kepada Mas Siswanto, tokoh muda yang menginisiasi, mengaspirasi dan membantu penuh dimulainya pembangunan jembatan,” paparnya.

Lebih lanjut Panijan menyatakan bahwa Ketua Partai Golkar Blora Siswanto akan menanggung semua kekurangan biaya asal warga ikhlas iuran dan mau gotong royong, “Mas Sis komitmen membangun sampai jadi. Harus jadi. Syaratnya warga iuran dan tenaga kerja gotong royong. Berapapun kurangnya Mas Sis siap,” Pungkas Punijan saat ditemui di lokasi pembangunan jembatan. (adi sanrico)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »