Hariyanto Selaku SS PKG Bersama Bidang Perencanaan PT Petrokimia Deni |
Blora,- Hingga
minggu ke-4 April 2017, pasokan pupuk bersubsidi bagi petani yang ada di
Kabupaten Blora telah disalurkan mencapai 40 prosen lebih. Meski hingga saat
ini petani belum seluruhnya tercukupi kebutuhannya berdasarkan Rencana
Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Ini tidak ada kaitannya dengan adanya
kartu tani. Memang di Kabupaten Blora saat ini ada program kartu tani tapi
dilapangan masih banyak petani yg belum memanfaatkan itu karena berbagai
alasan.
Namun demikian PT Petrokimia
tetap menyalurkan pupuk subsidi berdasarkan pada Permendag nomor 15 tahun 2013
dan Permentan nomor 69 th 2016 yakni penyaluran dengan sistem tertutup artinya
tetap mengacu pada RDKK yang dibuat oleh kelompok tani dengan luasan tidak
melebihi 2 hektar setiap musim tanam. Ujar Hariyanto selaku Sales Supervisor (SS) PT
Petrokimia Gresik (PKG) wilayah Pati, Rembang, Blora, wilayah eks-Karesidenan Pati,
Hariyanto, jumpa pers di Blora (27/04/2017).
Menurutnya untuk
Kabupaten Blora sendiri hingga saat ini PT Petrokimia kuota pupuk bagi petani
di Kabupaten Blora April 2017, jumlah ZA 11.435 ton distribusinya mencapai 6.041 (49,3 prosen), SP-36 12.720 ton
mencapai 5.940 ton (46,7 prosen), Phonska
28.925 ton mencapai 13.419 ton (46,4 prosen) dan Petroganik 16.500 ton baru
mencapai 8.073 ton (48,9 prosen).
“Untuk saat ini lahan-lahan yang masih belum masuk dalam RDKK, yang belum masuk dalam program kartu tani agar data tersebut segera diperbarui dengan tujuan supaya bisa mendapatkan pupuk dan saat ini dari pihak dinas pertanian masih dalam proses perubahan data RDKK dimana banyak yang luasan lahannya lebih 2 hektar,” jelas Haryanto.
“Untuk saat ini lahan-lahan yang masih belum masuk dalam RDKK, yang belum masuk dalam program kartu tani agar data tersebut segera diperbarui dengan tujuan supaya bisa mendapatkan pupuk dan saat ini dari pihak dinas pertanian masih dalam proses perubahan data RDKK dimana banyak yang luasan lahannya lebih 2 hektar,” jelas Haryanto.
Lanjut Hariyanto, bahwa Permentan
Nomor 69 Tahun 2016 Tentang Alokasi Dan HET Pupuk Bersubsidi TA 2017.
Dijelaskan kalau kelompok tani yang telah menyusun RDKK harus dengan luasan
lahan maksimal dua hektar dalam setiap musim tanam. Tetapi yang diajukan masih
banyak yang lebih dua hektar. “Karena memang kebutuhan pupuk yang mendasak bagi
petani, kami terus menyalurkan,” tandasnya.
Sales Supervisor PKG
wilayah eks-Karesidenan Pati menambahkan bahwa Pihak PKG berharap kepada
pemerintah agar pada setiap masa tanam mengoptimalkan peran tenaga penyuluh
pertanian dan meningkatkan pengawasan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida
(KP3), PKG juga menghimbau peran serta masyarakat selaku petani agar dapat
mengaplikasikan pemupukan berimbang sesuai takaran, semua distributor dan
pengecer di Kabupaten Blora agar menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan
peraturan pemerintah,
“Masyarakat harus ikut mengawasi penyaluran pupuk
bersubsidi dan melaporkan ke pihak berwajib jika ada penyelewengan maupun ada
peredaran pupuk palsu,” pungkas Hariyanto. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment