Louncing Website Desa Se-Kecamatan Japah |
Blora,- Di era digital yang saat ini santer dengan
pemberitaan online dan media sosial, Pemerintah Kecamatan Japah terus mendorong
seluruh desa di wilayahnya untuk bisa mewujudkan keterbukaan informasi publik.
Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan para pendamping desa serta
mahasiswa KKN STAIN Kudus dalam pembuatan website desa. Setelah beberapa waktu
lalu dilaksanakan pelatihan pembuatan pembuatan website dengan melibatkan
Kepala Desa dan perangkatnya, akhirnya terbentuklah kepengurusan Forum
Komunikasi dan Informasi Desa (FKID) yang beranggotakan para admin atau
operator website desa.
Seluruh anggota FKID berkumpul bersama, berkreasi,
dan saling membantu dalam menyusun dan mengisi tampilan website desa. Mulai
dari informasi pengelolaan APBDes, Dana Desa, Potensi Desa dan seluruh kegitan
pemerintah desa dimasukkan dalam website sehingga masyarakat luas bisa
mengetahui informasi pedesaan di desanya dengan menggunakan internet. Ada 18
desa se Kecamatan Japah yang telah membuat portal online atau website. Semuanya
terhubung dengan website Kecamatan Japah www.kecamatanjapah.com.
“Dengan membuka website Kecamatan Japah, maka disitu
sudah tersaji link website 18 desa. Silahkan di klik, ada banyak informasi dari
masing-masing desa disajikan. Kami terus dorong agar seluruh desa di Kecamatan
Japah bisa transparan dan terbuka lewat website,” kata Camat Japah Kiswoyo
melalui Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Imam Tri Santosa, Kamis
(30/3/2017).
Sebagai langkah awal agar diketahui masyarakat umum,
penggunaan website desa tersebut dilaunching oleh Bupati Blora Djoko Nugroho
yang diwakili Sekretaris Bappeda Irfan Agustian Iswandaru dalam sebuah acara
pengajian umum di Pendopo Kecamatan Japah, Kamis (30/3/2017). Acara launching
juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Blora, Sugiyono beserta
jajaran Forkopimcam Japah. “Ini langkah awal yang bagus untuk desa-desa di
Kecamatan Japah. Bupati mengapresiasi langkah yang dilaksanakan Kecamatan
Japah, Pendamping Desa dan para Kepala Desa. Gunakan website desa untuk memberikan
edukasi kepada masyarakat luas. Maksimalkan untuk memuat potensi desa dan
promosi produk unggulan desa, termasuk BUMDes,” ucap Irfan Agustian Iswandaru.
Adapun Yusuf, salah satu anggota FKID sekaligus
pendamping desa di Kecamatan Japah mengatakan bahwa dengan adanya pembuatan
website bisa digunakan untuk menginformasikan rencana pembangunan desa dan
hasil-hasil pembangunan desa yang didanai dari Dana Desa (DD) dalam APBDes. “APBDes
yang memuat Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) kami wajibkan agar
dipasang di website desa sesuai dengan arahan Menteri Desa PDTT belum lama ini.
Dengan demikian masyarakat umum bisa mengetahui penggunaan dana desa di
wilayahnya, guna ikut melakukan pengawasan,” terang Yusuf.
Agar desa-desa lebih semangat membuat dan
menjalankan websitenya, digelar juga lomba website antar desa se Kecamatan
Japah. Hasilnya Desa Dologan dipilih sebagai juara pertama karena dinilai
paling lengkap dalam menyajikan data profil desa dan segala potensinya di dalam
website www.desadologan.com. Disusul juara kedua Desa Tengger
www.desatengger.com dan juara ketiga Desa Harjowinangun dengan website www.desaharjowinangun.com (adi
sanrico)
0 comments:
Post a Comment