![]() |
Pembagian Stiker Tolak Valentine Day Di Jalan Raya Cepu |
Koordinator aksi Ita Nurhayati menjelaskan bahwa Aksi
yang diikuti 100 pelajar Muhammadiyah perwakilan dari seluruh pimpinan cabang
IPM se-Kabupaten Blora. Yang terdiri dari perwakilan Cabang Kecamatan Randublatung,
Kecamatan Todanan, Kecamatan Blora, Kecamatan
Kedungtuban dan Kecamatan Cepu ini, menggelar aksi damai menolak perayaan
Valentine Day dengan mengambil tempat aksi di jalur traffic light Simpang 4
kantor pos atau tugu lilin Cepu, mulai
pukul 11.30 WIB hingga pukul 12.30 WIB. "Kita ingin menyuarakan sebenarnya
valentine itu tidak boleh dilaksanakan karena merupakan budaya luar negeri.
Islam melarang itu, dan perayaan itu hanyalah nafsu negative semata, menurut Uztad
Eka Wijanarko dalam pemberian materinya sebelum kita lakukan aksi ini,” Ungkap Ita
Nurhayati
Lanjut Ita Nurhayati, dalam acara tersebut para
peserta yang tergabung dalam IPM diberikan pemahaman dan menyadarkan bahwa
tidak boleh merayakan valentine. Lebih jauh lagi mengingatkan bahwa janganlah
mendekati zina. "Dilaksanakan sekarang sebagai antisipasi untuk tanggal 14
Februari tidak ada lagi yang merayakan valentine, khususnya di Kabupaten Blora.
Karena konotasinya valentine itu negatif," katanya.
![]() |
Anggota Polsek Cepu Mengawal Aksi Damai IPM Di Jalan Raya Cepu |
Menurut Ita Nurhayati, saat perayaan hari valentine
dari tahun ke tahun apotek-apotek akan kehabisan alat kontrasepsi karena banyak
yang membeli, itu tersinyalir banyak dari kalangan remaja.
Sejumlah penelitian, lanjutnya menunjukkan lebih
dari 50 persen gadis di Indonesia tidak perawan lagi disebabkan oleh pergaulan
bebas. Salah satunya hasil penelitian yang dilakukan Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2015 menyebutkan, lebih dari 50 persen gadis
di Indonesia tidak perawan lagi. “Bahkan ada yang meneliti 21 persen siswi SMP
pernah melakukan aborsi,” katanya seraya menyebutkan budaya merayakan valentine
juga tak jauh dari maksiat, merusak akhlak, dan mendekati zina. Aksi ini
berjalan damai dengan kawalan aparat Kepolisian Sektor Cepu Resor Blora. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment