IPM TOLAK VALENTINE DAY HARI PELAPIASAN NAFSU

Pembagian Stiker Tolak Valentine Day Di Jalan Raya Cepu
Blora,- Kapolsek Cepu  Resor Blora AKP. Slamet, SH memimpin langsung pengawalan aksi demo jelang perayaan hari Valentine atau hari kasih sayang yang jatuh setiap tanggal 14 Februari, hal itu disambut aksi demo penolakan oleh ratusan massa pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ranting Cepu, Jalan Ronggolawe Nomor 99, Pada hari Minggu 12 Februari 2017 kemarin mereka melakukan aksi tolak Valentine Day karena dinilai Valentine merupakan hari pelampiasan nafsu. (13/02/17).
Koordinator aksi Ita Nurhayati menjelaskan bahwa Aksi yang diikuti 100 pelajar Muhammadiyah perwakilan dari seluruh pimpinan cabang IPM se-Kabupaten Blora. Yang terdiri dari perwakilan Cabang Kecamatan Randublatung, Kecamatan Todanan, Kecamatan Blora,  Kecamatan Kedungtuban dan Kecamatan Cepu ini, menggelar aksi damai menolak perayaan Valentine Day dengan mengambil tempat aksi di jalur traffic light Simpang 4 kantor pos atau tugu lilin Cepu,  mulai pukul 11.30 WIB hingga pukul 12.30 WIB. "Kita ingin menyuarakan sebenarnya valentine itu tidak boleh dilaksanakan karena merupakan budaya luar negeri. Islam melarang itu, dan perayaan itu hanyalah nafsu negative semata, menurut Uztad Eka Wijanarko dalam pemberian materinya sebelum kita lakukan aksi ini,” Ungkap Ita Nurhayati
Lanjut Ita Nurhayati, dalam acara tersebut para peserta yang tergabung dalam IPM diberikan pemahaman dan menyadarkan bahwa tidak boleh merayakan valentine. Lebih jauh lagi mengingatkan bahwa janganlah mendekati zina. "Dilaksanakan sekarang sebagai antisipasi untuk tanggal 14 Februari tidak ada lagi yang merayakan valentine, khususnya di Kabupaten Blora. Karena konotasinya valentine itu negatif,"  katanya.
Anggota Polsek Cepu Mengawal Aksi Damai IPM Di Jalan Raya Cepu
Setelah pemberian materi kemudian IPM melakukan aksi damai di sepanjang jalan Ronggolawe traffic light simpang 4 kantor pos Cepu tersebut, mereka membagi-bagikan stiker dan pemasangan spanduk anti Valintine Days kepada pengguna jalan.  “Valintine itu kufur. Jangan sampai generasi muda diperdaya olehnya. Banyak gadis di Indonesia sudah tak perawan lagi karena terperdaya Valinine Days,” tegas  Koordinator aksi Ita Nurhayati.
Menurut Ita Nurhayati, saat perayaan hari valentine dari tahun ke tahun apotek-apotek akan kehabisan alat kontrasepsi karena banyak yang membeli, itu tersinyalir banyak dari kalangan remaja.
Sejumlah penelitian, lanjutnya menunjukkan lebih dari 50 persen gadis di Indonesia tidak perawan lagi disebabkan oleh pergaulan bebas. Salah satunya hasil penelitian yang dilakukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2015 menyebutkan, lebih dari 50 persen gadis di Indonesia tidak perawan lagi. “Bahkan ada yang meneliti 21 persen siswi SMP pernah melakukan aborsi,” katanya seraya menyebutkan budaya merayakan valentine juga tak jauh dari maksiat, merusak akhlak, dan mendekati zina. Aksi ini berjalan damai dengan kawalan aparat Kepolisian Sektor Cepu Resor Blora. (adi sanrico)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »