Penjual Lontong Tahu Di Pasar Induk Kota Blora |
Blora,- Makanan khas lontong tahu yang ada di dalam pasar
induk Kota Blora diminati warga masyarakat. Makanan merakyat itu tak pernah sepi pengunjung,
terlebih ketika hari libur. Meski harus antri menunggu giliran, namun menjadi
sisi pembeda dalam wisata kuliner lokal di Blora. Lebih dari tiga puluh tahun,
di dalam bangunan pasar induk Blora itu sejumlah penjual lontong tahu
menggaungkan nama Kabupaten Blora lewat kuliner. Masyarakat Blora biasanya
menyebut “Lontong Tahu Jero Pasar” Sejumlah penjual lontong tahu sudah ada yang
regenerasi, turun temurun melanjutkan usaha orang tuanya terdahulu yang sudah
tiada.
Lontong Jero Pasar Blora, dibumbui kecap, tahu,
cabai, kacang goreng, seledri, taoge, dan bawang goreng serta telor dadar bagi
suka. Lauknya, selain tempe goreng, ada juga kerupuk gendar. Para penjual tidak
menyediakan lauk daging ayam atau daging sapi. “Jualan lontong di sini sudah
turun temurun, melanjutkan usaha ibu saya dulu. Sehari bisa habis 50 biji
lontong. Bahannya beras,” kata Tri, salah seorang penjual lontong tahu, di
Blora. Satu porsi lontong sambal tahu seharga Rp.9.000.
Dikatakan lontong tahu, karena menu utamanya adalah
lontong dan tahu dengan sambal kacang yang diuleg. Yang menjadi pembeda, setiap
pembeli harus sabar menanti ulegan sambal satu persatu, sebab penjual lontong
Blora tidak menyediakan ramuan sambal instan yang bisa langsung disajikan. “Ya
harus antri, sambalnya di uleg di cobek dulu, tidak langsung bisa disajikan.
Antrinya tidak lama, untuk menguleg sambal paling 5 menit sudah selesai,” kata
Puji, salah seorang penjual lontong tahu Blora lainnya.
Penikmat kuliner lontong jero pasar berasal dari
berbagai kalangan. Bahkan beberapa warga kerap bernadar, jika berhasil meraih
prestasi atau jika keluarganya ada yang sembuh total dari penyakit, mereka akan
makan lontong di pasar itu. “Lontong tahu jero pasar memang bikin kangen,” kata
Asih, seorang ibu warga Desa Jepangrejo. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment