KH Muharor Ali Sedang Memberikan Tausiah Dalam Studium General |
Blora,- Studium General ini mengambil tema “Islam dan
Multikulturalisme (Merajut Kebhinnekaan Menuju Masyarakat Indonesia yang
Berkeadaban)” dengan narasumber KH. Abu Hapsin, Ph.D, yang merupakan Ketua
Tanfidziyah PWNU Jateng sekaligus Dosen Pasca Sarjana UIN Walisongo Semarang. Tema
ini diangkat karena relevan dengan kondisi masyarakat saat ini, di mana banyak
terjadi isu-isu radikal, terorisme juga permasalahan-permasalahan lain seperti
perjudian dan narkoba yang patut mendapatkan perhatian. Dengan demikian,
melalui Studium general ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para
mahasiswa/mahasiswi STAI Khozinatul ‘Ulum mengenai problem yang sedang dihadapi
bangsa Indonesia saat ini. Studium General ini juga sebagai penanda bahwa
semester genap tahun akademik 2016/2017 telah dimulai. Wakil Bupati Blora, H. Arief
Rohman, M.Si menghadiri kegiatan Studium General STAI Khozinatul ‘Ulum
didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Blora, Ir. Sutikno Slamet, (23/02/2017).
Turut hadir pada acara ini Pembina STAI Khozinatul ‘Ulum, Ketua FKUB Blora dan
perwakilan dari Polres Blora.
Dalam sambutannya, Arief Rohman memberikan apresiasi
yang tinggi kepada STAI Khozinatul ‘Ulum dalam partisipasinya membangun
Kabupaten Blora, khususnya di bidang pendidikan. Arief Rohman juga menginginkan
adanya MoU antara Pemkab Blora dengan STAI Khozinatul ‘Ulum yang mengatur kerja
sama antara kedua belah pihak.
Lebih lanjut, Wabup berharap, kerukunan antar elemen
masyarakat yang selama ini sudah terjalin dengan baik di Kabupaten Blora untuk
dapat terus dipertahankan sebagai modal pembangunan daerah.
Pada Kesempatan itu, KH Muharor Ali dalam tausiyah
singkatnya menyinggung ayat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, yaitu QS Al-Alaq ayat 1-5. Kelima ayat
tersebut sarat akan makna, di mana ayat pertama berkaitan dg masalah keyakinan.
Ayat ke dua berkaitan dengan etika, bahwasanya manusia sehebat apapun harus
teringat akan asal muasalnya, sehingga tidak takabur. Ayat ke tiga sampai ke
lima tentang ilmu, yang prosesnya antara lain didapat dengan pena dan baca
tulis. “Ilmu menurut pandangan Islam adalah maha penting”, ujarnya.
KH Muharor Ali juga sedikit bercerita pengalamannya
dengan Almarhum Gusdur panggilan akrab KH Abdulrahman Wahid, di mana Gusdur
pada saat itu berpesan untuk dapat memberikan teladan yang baik tentang etika
selain memberikan ilmu kepada santri-santrinya. “Saya masih inget pesan dari
Almarhum Presiden ke-4 Gusdur. Pak Muharor, yang penting masalah pendidikan
jangan sekedar transfer ilmu tanpa etika. Kalau sekedar transfer ilmu, ya
banyak orang pinter tapi dadi maling kabeh,” kisahnya.
Saat ini, Program Studi yang tersedia di STAI
Khozinatul U’lum antara lain, Ilmu Hadist, PGMI/PGSD, PGRA/PIAUD dan Ilmu
Al-Qur’an Tafsir. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment