Kabag Ops I Gede Arda Menyampaikan Paparan Di Ruang Pertemuan Setda Blora |
Blora,- Di era digital ini, sebuah berita dengan mudah
menyebar dan cepat diterima masyarakat. Namun sayang, kemudahan akses ini
terkadang baik sengaja atau tidak sengaja, dimanfaatkan sebagian orang untuk
menyebarkan berita palsu, demi beragam alasan dan tujuan. Untuk menangkal
banyaknya berita-berita bohong (hoax) yang beredar di masyarakat, maka
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora menggelar kegiatan Literasi
Media bertema Sarasehan Jurnalistik Berita Hoax dan Citizen Jurnalism. Kegiatan
yang digelar sekaligus untuk memperingati Hari Pers Nasional 2017 dan Hari
Ulang Tahun (HUT) PWI ke-71 tersebut diikuti perwakilan siswa SMA/SMK,
organisasi kepemudaan, mahasiswa dan dinas instansi dilaksanakan di Ruang
Pertemuan Setda Blora (15/03/2017).
Kegiatan tersebut PWI bekerjasama dengan Exxon Mobil
Cepu Ltd (EMCL), Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora
serta PD BPR Blora. Literasi Media menghadirkan dua narasumber, yakni Kepala
Kepolisian Resor (Polres) Blora yang
diwakili Kabag Ops Kompol I Gede Arda SE, serta Kepala Biro Muria Suara Merdeka
Muhammadun Sanomae. Moderator Kepala Dinkominfo Kabupaten Blora Drs. Sugiyono.
Hadir dalam sarasehan tersebut Wakil Komandan Batalyon 410/Alugoro Mayor Inf
Acuk Adrianto mewakili Komandan Yonif 410/Alugoro Letkol Inf M. Heri
Amrulloh, S.Sos.
Kabag Ops Polres Blora Kompol I Gede Arda SE
menekankan agar masyarakat menolak keras adanya berita hoax, apabila ada berita
yang belum tentu benar perlu dibuktikan kebenarannya, Polres Blora sudah
berusaha memberikan informasi yang benar melalui program baru yakni Smile
Police, justru apabila masyarakat membutuhkan bantuan saat ini Polres Blora
sudah siap dengan programnya yaitu Public Panic Button Polda JTG yang dapat diunduh melalui playstore di androit, “Bila ada masyarakat
yang ragu-ragu dengan berita-berita hoax, segeralah berhubungan dengan yang
berwenang atas berita tersebut, jangan asal terima informasi salah,” ungkap
Kabag Ops Polres Blora.
Sementara itu Muhammadun Sanomae mengatakan, bahwa
pembaca harus selalu mengecek ulang kebenaran sebuah berita. “Disiplin
melakukan verifikasi di era banjir informasi harus terus dilakukan, jangan
sampai kita sendiri yang malah menyebarkan berita hoax tersebut,”
katanya.
Kepala Biro Muria Suara Merdeka lebih lanjut
menerangkan, di media sosial, orang saat ini cenderung hanya membaca judul
(title reader), lalu membaginya ke banyak orang. Menurutnya kini marak share
bait, yakni jebakan menarik di judul sebuah konten berita bohong agar
orang membaginya, “Apakah info itu justru akan memecah belah atau menyudutkan
orang atau kaum lain, gunakan logika dan rasa,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Ketua PWI Kabupaten Blora Wahono
S.Sos. S.Kom mengatakan bahwa literasi media kepada masyarakat, pelajar,
mahasiswa dan organisasi kepemudaan cukuplah penting, selama ini masyarakat
banyak yang menerima apa adanya berita di media sosial, padahal berita yang benar
adalah berita yang berpedoman kode etik jurnalistik dan mematuhi Undang-ungang
Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, selama ini dengan berpegang itulah yang
dilakukan wartawan anggota PWI Blora, seluruh wartawan PWI Blora menolak keras berita hoax yang beredar di media sosial dan online, “Dengan
kegiatan ini maka pelajar dan organisasi pemuda akan semakin paham akan
berita hoax dan lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi yang ada,”
kata Wahono yang setiap harinya sebagai wartawan harian pagi Wawasan. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment