Pembuatan Tusuk Satai Di Dukuh Punggur Desa Gempolrejo Kecamatan Tunjungan |
Blora,- Salah seorang warga RT 003 RW 007 Dusun Punggur, Desa Gempolrejo,
Kecamatan Tunjungan, Sunanik (48th),
menekuni usaha sambilan membuat tusuk satai. Dengan bahan bambu, setiap
hari mampu membuat 200 tusuk satai. “Bahannya dari bambu ori, disayat seperti
lidi, kemudian dipotong sesuai ukuran dan ujungnya diruncingkan. Itu untuk
membantu memudahkan menusuk daging yang akan dibakar,” kata Sunanik, di Blora.
Setelah terkumpul, kata Sunanik, telebih dulu dijemur
agar kering dan steril, kemudian diikat. Dalam satu ikatan dijumlah 100 batang
tusuk. “Satu ikat 100 batang tusuk satai, saya jual ke pedagang satai Rp.12
ribu, dalam seminggu bisa menjual 1000 sampai 2000 batang tusuk,” kata dia.
Dari hasil membuat tusuk satai diperoleh penghasilan
maksimal Rp500 ribu setiap bulan. “Sebulan tidak pasti, penghasilannya antara
Rp300 hingga Rp.500 ribu tiap bulan,” tuturnya.
Ia melayani para pedagang satai di wilayah Blora,
Cepu, Bojonogero dan Tuban, Jawa Timur. Selain bertani, membuat tusuk satai
dilakukan sebagai sambilan dan meneruskan usaha dari orang tuanya. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment