Ini Penyebab Sales Kosmetik Tewas Membusuk di Kamar Kostnya di Blora

Kamar Kost Sales Kosmetik
BLORA – Terungkaplah teka-teki kematian Rani Fatmawati (39th) seorang wanita Sales  kosmetik yang ditemukan meninggal dan mayatnya membusuk di kamar kost yang berada di Jalan Nusantara, Kelurahan Jetis, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Selasa (12/05/2020) kemarin diduga karena sakit yang sudah dialami oleh korban  sejak lama.

Kronologi penemuan mayat korban diawali pada pukul 12.00 WIB. pelapor Tohir Suwarno (60th) yang juga merupakan pemilik kost hendak menyalakan listrik aliran air mencium bau tak sedap dan sempat mencari sumbernya.

“Awalnya pemilik kost hendak menyalakan listrik aliran air. Saat mencium bau tak sedap dan sempat mencari sumbernya. Ketika melihat pintu kamar korban, terlihat banyak hewan lalat dan bau bangkai semakin menyengat,” ungkap Kapolres Blora, AKBP Ferry Irawan melalui Kasat Reskrim, AKP Setiyanto saat ditemui awak media di Mapolres Blora, Rabu (13/05/2020).

Pemilik kost, sambung  AKP Setiyanto mencoba mendatangi tempat kerja korban di salah satu swalayan di Blora dimana korban bekerja mencari informasi keberadaan korban.

“Setelah sampai di tempat korban bekerja, dari pimpinan swalayan, korban sudah tidak masuk kerja selama 3 hari. Dan terakhir masuk kerja Jum’at (08/05/2020) sekira pukul 14.00 WIB.

Kemudian, pemilik kost yang juga pensiunan Polri langsung melaporkannya ke Bhabinkamtibmas dan  diteruskan ke Polsek Blora Kota.

AKP Setiyanto  membenarkan kejadian tersebut, ketika petugas melakukan evakuasi menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap karena untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat dalam situasi wabah Covid-19 saat ini.

“Ketika kami menerima laporan dari masyarakat, kami segera mendatangi TKP dan berkoordinasi dengan petugas dari Puskesmas Blora Kota dan RSUD dr R Soetijono Blora. Namun mengingat saat ini tengah dalam situasi pandemi Covid-19, maka petugas menggunakan APD lengkap ketika mengevakuasi korban,” ujarnya.

Lebih lanjut Kasat Reskrim menjelaskan bahwa dari hasil visum dan mengambil keterangan dari para saksi-saksi yakni teman-teman satu kost dengan korban. Korban meninggal dunia diduga karena sakit asam lambung akibat dari progam diet yang dilakukan korban.

Hal ini diperkuat dengan adanya obat-obatan ditemukan di TKP (kamar kost=red) oleh petugas yang digunakan sebagai barang bukti. Diantaranya, obat paracetamol 500mg, obat tambah darah, obat asam lambung dan obat dexamethasone, imbuh AKP Setiyanto.

Berdasarkan keterangan dari para saksi-saksi korban sudah mengalami sakit lambung yang sudah lama yang diakibatkan ikut  progam diet yg dilakukan korban, kemudian diTKP diketemukan obat-obatan diantanya obat paracetamol 500mg, obat tambah darah, obat asam lambung dan obat dexamethasone itu.

“Dari hasil visum korban ditemukan sudah meninggal selama tiga hari dan tidak kami temukan luka-luka bekas kekerasan, akan tetapi dari keterangan para saksi dikatakan korban ini sudah sakit. Lalu kami simpulkan, korban meninggal dunia akibat sakitnya tersebut,” ungkap Kasat Reskrim.

Teman korban, Siswati (31th) dan Siti Munaroh Ekawati (36th) yang juga bekerja di swalayan tersebut saat ditemui petugas. Keduanya mengatakan bahwa terakhir bertemu di tempat bekerja, Jum’at (08/05/2020) sekira pukul 14.00 WIB.

“Dari keterangan kedua temannya, sekira pukul 19.00 WIB mereka datang ke tempat kost korban untuk mengantarkan pesanan salad buah dan sempat bertemu dengan korban,” terang AKP Setiyanto.

Selain Siswati dan Siti Munaroh Ekawati. Sunarti (32th) salah satu teman sekantor yang sama-sama Sales, sekira pukul 07.01 WIB mendapatkan pesan Whatshapp dari korban yang meminta untuk mengirim teh hangat dan makanan serta memberitahukan bahwa korban sedang sakit.

“Pada pukul 07.01 WIB di hari yang sama, korban pesan WhatsApp kepada taman sekantor yang sama-sama Sales  memberi tahu kalau dirinya sedang sakit dan meminta untuk mengantarkan teh hangat dan makanan,” ujarnya.

Namun, tambah AKP Setiyanto, saat korban dipanggil dan pintu kamar diketok korban menjawab menyuruh ditaruh didepan pintu setelah itu temannya tersebut pulang.

Jenazah korban sudah dititip di RSUD Dr. Soetijono Blora sesuai dengan standar penanganan Covid-19 usai dilakukan Visum.

“Mengingat saat ini situasi sedang terdapat wabah Covid-19, maka penanganan jenasah korban sesuai penanganan Covid-19,” pungkas AKP Setiyanto.

Terpisah, Jenazah Rani Fatmawati (39th), sales komestik di Alfim Swalayan, Blora, yang ditemukan tewas membusuk di dalam kamar kosnya, sudah dijemput pihak keluarga, untuk dibawa ke Jember, Jawa Timur.

Setelah dishalatkan di rumah duka, jenazah wanita kelahiran 19 Juni 1981 itu, Rabu (13/05/2020) sore, dimakamkan pihak keluarganya di tempat pemakaman umum (TPU) Rowotamtu, Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember.

”Jenazah sales komestik itu sudah dijemput keluarganya Rabu pagi, dan sore ini sudah dimakamkan,” jelas Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan, melalui Kapolsek Blora Kota Blora, AKP Joko Supriyono.

Kapolsek menambahkan, perwakilan keluarga yang menjemput dan menerima jenazah Rani Fatmawadi (karyawan PT Ines Komestik) dari RSUD dr Soetijono adalah kakak korban yang bernama Iwan Subawe. (WN/Red)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »