Illustrasi |
Awalnya korban datang ke rumah pengobatan alternatif bersama keluarga berniat untuk berobat, akan tetapi 5 menit kemudian pemilik rumah memberikan minuman air putih hangat setelah melakukan pengobatan dengan memijat, korban merasa pandangan mata gelap.
Menurut keterangan dari Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan melalui Kapolsek Todanan Iptu Isnaeni lewat sambungan WhatsApp mengungkapkan, kejadian meninggal dunia mendadak tersebut, pertama kali diketahui oleh pemilik rumah.
“Setelah dilakukan pengobatan dengan memijat, korban diberikan air putih hangat untuk minum. Selang 5 menit, korban merasa pandangan mata gelap,” kata Iptu Isnaeni.
Melihat kondisi tersebut, lanjut Kapolsek, korban direbahkan di kursi tamu dan saat itu korban juga mengeluarkan air dari mulutnya.
“Saat direbahkan, korban mengalami muntah atau mengeluarkan air minum. 2 menit kemudian korban tidak bernafas,” terang Kapolsek Todanan.
Melihat kejadian tersebut pemilik rumah pengobatan alternatif, lalu kejadian tersebut dilaporkan ke Perangkat Desa setempat, selanjutnya diteruskan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Todanan.
Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh petugas dari Puskesmas Todanan tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.
“Dari olah TKP dan pemeriksaan medis dari petugas kesehatan, Korban meninggal dunia karena sakit. Namun demikian, selanjutnya petugas melakukan evakuasi korban dan membawa menuju RSUD Blora guna pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Perwira Polisi dengan Dua Balok di Pundak ini.
Sesuai keterangan yang didapat dari keluarga, lanjut Iptu Isnaeni, korban tiba rumah pengobatan alternatif sekitar pukul 14.30 WIB yang diantar oleh keluarga berniat mencari pengobatan alternatif untuk sakit liver korban yang sudah akut. (WN/Red)
0 comments:
Post a Comment