Update 17 Mei 2020: Blora Positif Covid-19 Ada 14 Kasus, Reaktif Rapid-Test Capai 80 Orang

Konferensi Pers

BLORA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 kembali menyampaikan data terbaru perkembangan persebaran virus Corona untuk edisi Minggu, 17 Mei 2020.

Kali ini data terbaru disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Blora selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19 yang diwakili oleh Kasi Intel Kejari Blora, Muhammad Andung, SH, didampingi Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).

“Kami sampaikan bahwa hingga pukul 10.39 WIB siang ini, data persebaran Covid-19 di Kabupaten Blora untuk jumlah OTG masih 184, ODP ada47, PDP ada 14 yang diawasi (dirawat). Sedangkan reaktif rapid-test melonjak hingga 80 orang,dan untuk positif Covid-19 masih tetap 14 kasus dengan rincian 3 meninggal dan 11 masih dalam proses perawatan,” ucap Muhammad Andung, SH.

Selanjutnya, dirinya mengajak agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaannya karena proses persebaran virus ini disinyalir masih terjadi di Kabupaten Blora yang dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah reaktif rapid-test.

“Semoga saja yang reaktif rapid test ini setelah di swab nanti hasilnya negative,” tambahnya.

Adapun jumlah pemudik hingga semalam menurutnya mencapai 31.884 jiwa yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan se Kabupaten Blora. Mereka diminta untuk kesadarannya melakukan isolasi diri secara mandiri dan mematuhi protokol kesehatan. Terlebih saat ini di Kabupaten Blora tinggal ada wilayah Kecamatan yang masih zona hijau yakni Japah dan Bogorejo.

“Lihat data resminya di portal corona.blorakab.go.id yang selalu diperbaharui setiap hari. Jangan mudah percaya pada informasi yang tersebar melalui media sosial dan ikut menyebarkannya tanpa ada kejelasan resmi,” lanjutnya

Pihaknya juga menyampaikan bahwa kegiatan pelayanan dan penegakan hukum di Kejari Blora masih berjalan seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan untuk persidangan perkara pidana umum dilaksanakan secara elektronik (vicon) sesuai surat bersama dari MA dan Kejaksaan Agung.

Sementara itu, Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Fatkhur Rokhim, memohon doanya agar tenaga medis RSUD Cepu senantiasa diberikan kesehatan agar bisa terus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pasalnya saat ini ada tenaga medis yang sedang mengikuti isolasi diri di salah satu hotel dan telah diambil swabnya.

“Semoga secepatnya hasil swab itu keluar dan negative, agar teman-teman yang diisolasi bisa segera kembali bergabung bersama kami di rumah sakit,” ungkapnya.

Dokter Fatkhur juga menekankan bahwa rapid-test reaktif belum bisa dipastikan bahwa terdapat virus Corona di tubuh orang tersebut, melainkan hanya deteksi dini keberadaan virus di dalam tubuh lewat pemeriksaan darah.

“Pemeriksaan yang direkomendasikan untuk cek Covid-19 adalah usap tenggorokan atau swab-test nasofaring. Sehingga ketika ada yang reaktif rapid harus dilanjutkan dengan swab. Ketika masih reaktif rapid, masyarakat jangan sampai mengucilkan namun cukup jaga jarak, pakai masker dan lakukan pola hidup sehat. Apalagi jika yang bersangkutan mampu melaksanakan isolasi diri secara mandiri dengan benar,” pungkasnya. (ADY/Red)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »