Swab Test 19 Orang Tenaga Medis Di Blora, Hasilnya Negatif

Sekda Blora
BLORA - Sekda Komang Gede Irawadi, SE, M.Si selaku Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora kembali menyampaikan update perkembangan persebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)  untuk edisi Selasa (19/05/2020).

Didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan Kalak BPBD Kabupaten Blora, Sekda menyampaikan bahwa potensi penyebaran virus masih bisa terjadi jika seluruh komponen masyarakat belum bisa kompak melakukan pencegahan sesuai anjuran protokol kesehatan yang berulang kali disampaikan.

“Hingga hari ini saja, jumlah kasus positif Covid-19 masih 14, sudah 3 orang meninggal dan 11 orang dirawat. Sedangkan reaktif rapid-test juga masih banyak, semalam mencapai 83 orang. Namun sepertinya akan ada pengurangan seiring keluarnya hasil swab test terhadap pasien reaktif rapid. Nanti disampaikan Kepala Dinkes,” ucap Sekda.

Kemudian untuk PDP menurutnya masih ada 18 orang yang diawasi, lalu ODP ada 52 orang, OTG 186 dan pemudik hingga semalam mencapai 32.370 jiwa.

“Untuk data sebaran secara lengkapnya bisa dilihat langsung di website corona.blorakab.go.id. Atas data tersebut kami kembali mengingatkan bahwa virus ini belum ada obatnya, satu satunya cara untuk mencegahnya adalah disiplin untuk memutus rantai penularannya. Yakni disiplin tidak bepergian jika tidak penting, jika terpaksa wajib pakai masker, jaga jarak dan tidak berkerumun,” tegas Sekda.

Komang Gede Irawadi juga meminta agar masyarakat bisa senantiasa menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas, sebab virus ini hanya bisa kalah oleh sistem imunitas yang baik. Selain itu juga kembali mengingatkan agar warga yang masih merantau untuk menunda mudiknya terlebih dahulu.
Adapun Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes,  menambahkan bahwa jumlah positif Covid-19 memang masih 14. Sedangkan reaktif rapid-test jumlahnya fluktuatif sehingga ada penambahan dan pengurangan karena beberapa diantaranya sudah negative swab.

“Reaktif Rapid-Test memang jumlahnya terus berubah, jika tadi disampai ada 83, maka ini baru saja ada kabar baik. Yakni sejumlah 19 tenaga kesehatan yang rapid testnya reaktif , ternyata hasil swab nya hari ini keluar negatif, terdiri dari 3 tenaga kesehatan RSUD Blora, 3 tenaga kesehatan RSUD Cepu dan 13 dari DKT Blora,” ucap Lilik Hernanto.

Untuk seluruh tenaga kesehatan reaktif rapid-test yang telah ditetapkan negatif berdasarkan swab test, pihaknya meminta agar tetap menjaga diri, dan isolasi mandiri di rumah (tidak di hotel lagi), dan meningkatkan daya tahan tubuh agar semakin sehat.

“Sedangkan untuk masyarakat sekitar, kami tekankan dan kami minta tolong untuk tidak menciptakan stigma negatif serta takut berlebihan, bahkan mendiskriminasi keluarga sehingga merasa diisolasi di lingkungan tempat tinggal tenaga kesehatan atau pasien Covid-19. Yang penting kita jaga jarak, dan pakai masker,” jelas Lilik Hernanto.

Selanjutnya Lilik Hernanto juga menyampaikan bahwa saat ini ada kasus ibu hamil yang reaktif rapid-test sebanyak 8 orang ketika akan melahirkan.

“Setelah kita test ibu hamil ini ternyata reaktif. Maka jadi catatan bagi kita semua, bahwa di satu sisi kami berperang melawan Covid-19 namun disatu sisi kita juga mencegah kematian ibu hamil yang kasusnya masih tinggi di Kabupaten Blora,” ujar Lilik Hernanto.

“Untuk itu program screaning test untuk ibu hamil guna deteksi penyakit HIV, sipilis, hepatitis, kini diperluas juga untuk screaning Covid-19, khususnya ibu hamil yang punya penyakit penyerta. Kami wajibkan setiap puskesmas bisa melakukan rapid test kepada ibu hamil itu untuk deteksi. Mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi, semoga hasil swab ibu hamil ini nanti juga negative,” lanjut Lilik Hernanto.

Sementara itu, Kalak BPBD Blora, Hadi Praseno, S.Sos, mengatakan bahwa pihaknya bersama petugas gabungan baik dari Polres, Kodim 0721/Blora, Satpol PP dan lainnya terus melakukan penertiban dan operasi gabungan dalam rangka mengintensifkan sosial distancing dan physical distancing di kawasan ruang publik, café, dan tempat hiburan.

“Kita juga telah membentuk posko terpadu di BPBD Blora dan pos pantau sebagai cek point di 8 titik perbatasan kabupaten. Kegiatannya adalah pemeriksaan pemudik, edukasi dan informasi Covid-19 dengan mobil keliling, pembagian masker, penyemprotan disinfektan, monitoring dan supervise,” ucap Hadi Praseno.

“Kami minta agar masyarakat tidak mudik, sekali lagi tidak mudik. Karena tidak ada yang bisa menjamin selama perjalanan akan bebas dari paparan virus. Mari kita selalu peduli dan lindungi diri masing-masing, peduli dan lindungi keluarga kita, dan peduli dengan lingkungan sekitar. Semuanya harus kompak,” pungkasnya. (ADY/Red)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »