Konferensi Pers Minggu 03 Mei 2020 |
BLORA - Perkembangan terbaru tentang persebaran pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) untuk edisi Minggu (03/05/2020), kali ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, HM. Dasum, SE, MMA yang juga Ketua DPRD Kabupaten Blora.
Bertempat di media center Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, dengan didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan Sekretaris Dinsos P3A, HM Dasum, SE, MMA menyampaikan bahwa hingga saat ini, Minggu (03/05/2020), kasus terkonfirmasi positif corona masih empat, sama seperti kemarin.
“Yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada 4 orang, 2 masih dalam perawatan, dan 2 meninggal. Sedangkan untuk positif rapid-test ada 12, PDP yang masih pengawasan ada 10, ODP yang masih pemantauan ada 90, dan OTG masih ada 131. Adapun pemudik hingga semalam sudah mencapai 28.695, ada penambahan 226 jiwa,” ucap Dasum.
Atas kondisi tersebut pihaknya memohon agar masyarakat menunda niatan dalam melaksanakan mudik, dan yang habis bepergian dari luar kota diminta untuk melakukan isolasi diri secara mandiri selama 14 hari.
“Hal ini demi kepentingan kita bersama dalam rangka menekan jumlah persebaran virus Corona yang ada di Kabupaten Blora. Tidak tentu tidak ingin virus ini semakin tersebar dengan mudahnya. Kuncinya ada di diri kita masing-masing,” lanjutnya.
Selanjutnya, dirinya mengingatkan bahwa saat ini banyak masalah baru yang muncul akibat pandemi ini, yakni masalah sosial dan ekonomi.
“Marilah menengok kanan kiri lingkungan kita, bila yang sedang kesulitan ekonominya mari kita bantu, bila ada yang belum bisa makan mari kita beri makan, bila ada yang belum memakai masker mari kita beri masker. Mari kita secara bersama-sama peduli dengan pandemi ini,” pungkasnya.
Adapun Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto SKM, M.Kes dalam keterangan pers nya menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan tracking pada kasus positif keempat yang berasal dari Desa Singget, Kecamatan Jati.
“Dari kasus pertama (meninggal dari Kunden) kita dapatkan 4 orang rapid test positif, kita tunggu hasil swab nya. Sedangkan kasus meninggal kedua (kasus keempat) yang dari Desa Singget setelah ditracking ada sekitar 25 orang yang pernah kontak dengan korban, ini secepatnya akan kita rapid test. Semoga tidak ada penularan, baik dari keluarga maupun tenaga medis Puskesmas,” ungkap Lilik Hernanto, SKM, M.Kes.
Menurutnya, kasus keempat atau kasus meninggal kedua ini sebelumnya dirawat dan meninggal di RSUD Purwodadi. Korban merupakan warga asli Desa Singget (bukan pendatang). Dirinya menyampaikan bahwa korban mempunyai penyakit pengorbit yakni radang paru-paru.
“Sedangkan dua kasus lainnya, yakni kasus kedua dan kasus ketiga masih menjalani perawatan dan proses isolasi. Untuk kasus kedua yang tenaga medis RSUD Blora saat ini masih menjalani isolasi diri mandiri di rumahnya karena kondisinya baik (tidak ada pengorbit), semoga sudah menuju kesembuhan,” tambah Lilik Hernanto.
Menurutnya untuk kasus ketiga yang di Desa Kentong, Kecamatan Cepu saat ini sudah dipindahkan untuk isolasi di RSUD Cepu.
“Pasien positif dari Kentong masuk ruang isolasi RSUD Cepu lagi atas pertimbangan dari pihak desa, keluarga dan masyarakat sekitar. Semoga hasil swab selanjutnya nanti bisa negatif. Jika sudah negatif dua kali berturut turut maka baru bisa dipastikan sembuh,” sambung Lilik Hernanto.
Untuk 12 orang positif rapid-test, menurutnya akan mulai dikarantina di Klinik Bakti Padma yang sudah disiapkan khusus sebagai lokasi isolasi. Klinik ini akan digunakan khususnya untuk rapid test positif yang dari kluster Temboro Magetan, yakni ada 8 orang.
“Rencananya mulai besok Senin kedelapan orang yang positif rapid-test dari kluster Temboro Magetan akan kita bawa ke Klinik Bakti Padma,” pungkasnya. (WN/Red)
0 comments:
Post a Comment