Dilansir Dari Dream.co.id |
INDONESIA - Gigi berlubang dan penyakit gusi adalah
dua masalah gigi dan mulut yang paling populer. Namun, bagaimana dengan karang
gigi? Dibandingkan dengan masalah gigi lainnya, kebanyakan orang seringkali
menyepelekan kemunculan karang gigi. Bahkan tidak sedikit pula yang justru
tidak mengetahui keberadaan karang di giginya sama sekali.
Padahal, kondisi satu ini bisa berbahaya jika
didiamkan tanpa mendapatkan perawatan yang tepat. Jangan salah, beberapa
penyakit kronis bisa dipicu oleh kesehatan gigi dan mulut yang buruk. Termasuk
akibat menumpuknya karang gigi. Yuk, kita mengenal karang gigi lebih dekat
dalam artikel ini!
Apa Karang
Gigi Itu?
Sejak kecil Anda mungkin sudah tidak asing lagi
dengan anjuran untuk rajin sikat gigi agar gigi bersih terbebas dari kuman dan
bakteri di dalam mulut. Sebenarnya nasihat ini bukan tanpa alasan. Jika Anda
malas sikat gigi, maka sisa-sisa makanan dapat menempel di gigi dapat
mengandung bakteri atau mikroorganisme.
Ketika sisa makanan yang mengandung bakteri atau
mikroorganisme menempel pada gigi dalam waktu yang lama, maka dapat membentuk
plak. Plak yang menumpuk lambat laun akan mengeras menyebabkan terbentuknya
karang gigi. Dalam istilah medis, karang gigi juga disebut dengan dental
kalkulus. Kecepatan pembentukan karang gigi pada setiap orang umum berbeda-beda
tergantung pada kadar pH air liur.
Biasanya karang gigi terbentuk di atas garis gusi
atau permukaan gigi yang tampak di rongga mulut. Karang gigi bisa berwarna
putih, kuning kecoklatan, hingga hitam. Semakin pekat warna karang gigi, maka
semakin banyak pula plak yang menumpuk di gigi. Karang gigi juga memiliki
tekstur yang terasa kasar dan berpori ketika diraba menggunakan lidah. Jika
kondisi ini dibiarkan terlalu lama dan tidak ditangani dengan tepat, gigi dan
gusi Anda berisiko tinggi mengalami kerusakan.
Bahaya Karang Gigi yang Tidak Ditangani
dengan Baik
Menyebabkan
Peradangan pada Gusi
Karang gigi yang tidak dibersihkan dapat
menyebabkan gingivitis, alias peradangan pada gusi. Jika peradangan sudah
semakin parah, gusi Anda sangat mudah sekali untuk berdarah saat Anda menggosok
gigi. Tidak jarang, Anda juga bisa mengalami perdarahan gusi secara tiba-tiba.
Jika dibiarkan terus berlanjut, penyakit periodontal (gusi) dapat berkembang.
Kondisi ini terjadi ketika peradangan sudah menyebar hingga ke tulang alveolar
gigi. Akibatnya, tulang gigi dan jaringan di sekitarnya bisa mengalami
kerusakan. Hal tersebut menyebabkan gigi jadi mudah goyah dan bahkan bisa
terlepas dari soketnya.
Memicu
Kerusakan Organ dan Penyumbatan pada Pembuluh Darah
Penyakit periodontal dikaitkan dengan penyakit
jantung, stroke, diabetes, dimensia, serta rheumatoid arthritis (rematik).
Meski para ahli tidak dapat mengetahui secara pasti apa penyebabnya, namun
mereka percaya bahwa bakteri yang ada di mulut bisa masuk ke aliran darah dan
menimbulkan reaksi peradangan. Kondisi ini dapat memicu kerusakan organ dan
penyumbatan pada pembuluh darah.
Nah, hal inilah yang meningkatkan risiko Anda
terkena berbagai penyakit kronis tersebut di kemudian hari. Apabila Anda sudah
memiliki riwayat penyakit kronis tersebut dan tetap tidak rajin menjaga
kesehatan gigi dan mulut, potensi terjadinya komplikasi mungkin akan semakin
tinggi.
Menyebabkan
Bau Mulut
Tidak hanya itu saja, karang gigi yang dibiarkan
menumpuk juga bisa menyebabkan bau mulut. Plak yang bercampur dengan sisa-sisa
makanan yang tidak tersikat bersih saat Anda menggosok gigi dapat menyebabkan
pembusukan di dalam rongga mulut. Pembusukan inilah yang jadi penyebab Anda
mengalami bau mulut. Jika Anda tidak ingin mengalami berbagai kondisi yang
sudah disebutkan di atas, maka jangan sepelekan masalah karang gigi. Inilah
alasan mendasar mengapa penting bagi Anda untuk selalu menjaga kesehatan gigi
dan mulut setiap hari. Tidak hanya menghindari berbagai masalah gigi saja,
menjaga kesehatan gigi dan mulut juga membantu menjaga kesehatan tubuh Anda
secara keseluruhan.
Cara Membersihkan Karang Gigi yang Ampuh
Karena karang gigi adalah akumulasi dari
penumpukkan plak yang mengeras. Maka membersihkan karang gigi tidak cukup jika
hanya dengan sikat gigi saja. Anda harus ke dokter gigi sebagai satu-satunya
cara membersihkan karang gigi yang ampuh. Dalam istilah medis, cara ini disebut
dengan scaling gigi. Scaling gigi dapat membersihkan karang gigi yang sangat
keras sekalipun. Pasalnya, cara ini menggunakan alat khusus bernama scaler.
Scaling Gigi
Metode Ultrasonic
Semakin canggih teknologi kesehatan, alat untuk
membersihkan karang gigi kini sudah ada yang menggunakan metode ultrasonic.
yang diberi nama ultrasonic scaler. Alat khusus ini bekerja dengan getaran
ultrasonik yang pada bagian ujungnya yang berbentuk agak runcing. Dengan
bentuknya yang meruncing di ujung, alat ini mampu membersihkan karang yang ada
di sela-sela gigi hingga bagian terdalam yang mungkin sulit dijangkau dengan
sikat gigi.
Proses
Scaling
Proses scaling gigi harus mengikuti bentuk atau
anatomi dari gigi itu sendiri. Oleh karena itu, cara membersihkan karang gigi
satu ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Prosedur pembersihan karang gigi
yang dilakukan tanpa prosedur yang tepat justru akan melukai gusi Anda dan
membuat enamel gigi Anda menipis.
Membersihkan karang gigi dengan scaling bisa
dilakukan setidaknya enam bulan sekali. Nah, inilah alasan mengapa Anda perlu
rutin melakukan pemeriksaan gigi dan mulut setiap enam bulan sekali! Dengan rutin
melakukan pemeriksaan gigi dan mulut, maka Anda dapat mengetahui segala
perubahan yang terjadi pada gigi Anda, salah satunya terkait penumpukkan karang
gigi. Jadi, jangan tunggu sampai Anda merasakan sakit gigi dulu baru melakukan
konsultasi ke dokter. Apabila kesehatan gigi Anda terpantau secara baik, maka
risiko terjadinya berbagai masalah gigi dan mulut pun semakin rendah.
Prosedur
Scaling
Prosedur scaling sebenarnya tidak memiliki batas
usia tertentu. Siapa saja boleh melakukan prosedur ini asalkan kondisinya dalam
keadaan baik. Namun pada anak-anak, scaling gigi umumnya direkomendasikan jika
anak sudah memiliki gigi susu lengkap dan giginya memang perlu dibersihkan. Itu
sebabnya, selalu konsultasikan ke dokter sebelum Anda ataupun anak Anda melakukan
prosedur medis apapun.
Dokter gigi akan mencari tahu apakah si kecil benar
membutuhkan scaling gigi atau tidak. Biasanya keputusan ini melibatkan beberapa
pertimbangan, termasuk riwayat kesehatan anak. Jangan lupa, selalu tanyakan
pada dokter terkait efek samping yang mungkin ditimbulkan dari prosedur scaling
gigi. Hal ini dilakukan agar Anda bisa mengurangi risiko yang ada.
Berbagai Cara Mudah dan Sederhana
Mencegah Terbentuknya Karang Gigi
Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk
mencegah terbentuknya karang gigi. Berikut beberapa hal mudah dan sederhana
yang bisa Anda lakukan di rumah:
Sikat Gigi
Dua Kali Sehari
Untuk mencegah karang gigi, sikatlah gigi Anda
secara teratur setidaknya dua kali sehari. Tepatnya sebelum dan setelah bangun
tidur, masing-masing selama dua menit. Sikat gigi yang dilakukan hanya beberapa
detik saja tidak akan optimal untuk membersihkan plak dan sisa-sisa makanan
yang menempel di permukaan atau sela-sela gigi.
Namun, pastikan Anda menyikat gigi dengan teknik
yang benar. Hal ini bisa dimulai dengan memilih sikat gigi dan pasta gigi yang
tepat. Ketika memilih sikat gigi, pilihlah yang berbulu halus dan lembut serta
memiliki kepala sikat yang sesuai dengan lebar rongga mulut Anda. Pastikan jika
sikat gigi yang Anda gunakan memiliki gagang sikat yang nyaman ketika dipegang.
Selain itu, hindari pula menyikat gigi terlalu
keras. Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa semakin keras kita menyikat
gigi, maka plak-plak yang menempel di sela-sela atau permukaan gigi akan lebih
mudah hilang. Padahal tidak begitu. Pasalnya, menyikat gigi terlalu keras
justru dapat membuat gusi Anda sobek dan mengikis enamel gigi. Sebaliknya,
sikatlah gigi Anda secara hati-hati dengan gerakan memutar dari tepi gusi
sampai atas gigi. Pastikan Anda menyikat semua bagian gigi, tidak hanya di
bagian depan saja namun juga belakang gigi yang tak kasatmata. Setelahnya,
barulah Anda berkumur dengan air bersih.
Flossing Gigi
Selain menyikat gigi, penting juga bagi Anda untuk
melakukan flossing gigi. Flossing gigi adalah cara membersihkan karang gigi
dengan menggunakan benang. Metode satu ini diperuntukkan untuk membersihkan
plak dan sisa makanan di sela-sela gigi, sehingga mencegah terjadinya karang
gigi. Lakukan flossing setiap kali Anda selesai menyikat gigi agar gigi Anda
benar-benar bersih.
Hindari
Merokok
Berbagai penelitian telah berhasil membuktikan
bahwa rokok membawa segudang masalah kesehatan. Salah satunya dapat mempermudah
terbentuknya karang gigi. Penelitian menyebutkan bahwa orang yang merokok lebih
mungkin untuk memiliki karang di giginya dibandingkan orang yang tidak merokok.
Hal ini terjadi karena bahan kimia yang terkandung dalam rokok dapat membuat
plak menjadi lebih lengket. Akibatnya, plak semakin menumpuk sehingga
memungkinkan terbentuknya karang gigi.
Nah, agar Anda terbebas dari karang gigi, maka
berusahalah untuk menghindari atau bahkan berhenti merokok sama sekali! Selain
mencegah terbentuknya karang gigi, berhenti merokok juga berdampak positif pada
kesehatan Anda secara menyeluruh.
Kurangi
Makanan yang Manis-manis
Pernah dengar nasihat orang tua yang bilang kalau
terlalu sering makan permen nanti giginya bisa bolong? Faktanya nasihat satu
ini bukanlah ancaman semata agar Anda tidak makan permen. Pasalnya, makanan dan
minuman manis yang tinggi gula memungkinkan plak untuk menghasilkan lebih
banyak asam. Produksi asam yang berlebih ini menyebabkan plak semakin lengket.
Jika Anda tidak menyikat gigi secara teratur, plak
akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi. Tidak hanya itu saja, apabila
dibiarkan terus menerus plak yang terbentuk juga dapat mengikis dan merusak
lapisan enamel gigi. Ketika enamel gigi rusak, maka Anda rentan mengalami gigi
berlubang, alias kavitas. Menurut Center for Disease Control (CDC), kavitas
merupakan penyakit kronis yang paling umum dialami oleh anak-anak dan remaja.
Kondisi ini menyebabkan berbagai komplikasi seperti sakit gigi, masalah
mengunyah, serta abses gigi.
Rutin Scaling
Gigi Setiap 6 Bulan Sekali
Perlu dipahami bahwa selain melakukan berbagai cara
yang sudah disebutkan di atas, Anda juga disarankan melakukan scaling gigi
secara rutin setidaknya 6 bulan sekali. Scaling gigi tidak hanya merupakan cara
membersihkan karang gigi yang paling ampuh, namun juga bisa mengurangi risiko
penyakit gigi dan gusi di kemudian hari.
Proses scaling tidak memakan waktu lama, biasanya
berkisar dari setengah jam hingga satu jam. Tergantung pada seberapa karang
yang ada di gigi Anda. Apabila karang pada gigi sudah mengeras, maka proses
scaling pun akan lebih lama. Selain itu, risiko terkikisnya enamel gigi juga
akan semakin besar karena karang di gigi Anda terlalu keras, sehingga dokter
mungkin membutuhkan usaha lebih untuk membersihkannya. Jadi, jangan menunggu
karang di gigi menumpuk terlebih dahulu
untuk melakukan scaling gigi.
Source:https://www.tanyapepsodent.com/artikel/plak-pembusukan-gigi/bermasalah-dengan-karang-gigi-pahami-penyebabnya-dan-atasi-dengan-mudah.html?gclid=EAIaIQobChMIlr_Whfu76QIVygorCh0Crw4HEAAYASAAEgItxPD_BwE&gclsrc=aw.ds
0 comments:
Post a Comment