Bupati Blora Memeriksa Tanaman Buah Hasil Pertanian Petani Blora |
Blora,- Gelar Potensi Pertanian dalam rangka peringatan Hari Pangan
Sedunia ke-36 dan Hari Jadi Kabupaten Blora ke-267, mendapatkan respon positif
dari masyarakat.
Bermacam-macam tanaman dan produk makanan olahan dipamerkan.
Dari sekian tanaman yang dijual, tanaman buah-buahan yang paling diburu warga.
Selain buahnya bisa dimakan, kelebihan tanaman buah bisa juga untuk
mempercantik pekarangan rumah.
Tidak hanya tanaman, pameran 2(dua) hari, Rabu-Kamis (9-10/11)
di Blok T tersebut, Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan Perikanan
(Dintanbunakikan) Kabupaten Blora juga memamerkan komoditi peternakan dan
perikanan yang berhasil dikembangkan di Kabupaten Blora.
Acara yang dibuka secara resmi oleh Bupati Blora Djoko Nugroho
ini, juga memamerkan jamu dari bermacam-macam tanaman herbal yang tumbuh di Kabupaten
Blora.
Ada 16 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dintanbunakikan Kabupaten
Blora yang memamerkan hasil-hasil pertanian dan peternakan masing-masing
kecamatan.
Mengusung tema Optimalisasi Sumber Daya Lokal Menuju Kemandirian
Pangan Kabupaten Blora. Gelar potensi pertanian ini, diharapkan masyarakat
mengetahui potensi sektor pertanian yang ada di wilayah Kabupaten Blora,
sekaligus menggalakkan masyarakat gemar bercocok tanam. “Peringatan Hari Pangan
Sedunia tingkat nasional pada akhir bulan Oktober kemrin dipusatkan di
Kabupaten Boyolali, dan hari ini giliran kita, Kabupaten Blora yang
memperingatinya dengan menggelar pameran potensi pertanian,” kata Kepala
Dintanbunakikan Kabupaten Blora, Reni Miharti.
Dalam sambutannya, tujuan diselenggarakannya acara ini untuk
mengenalkan komoditas yg dapat dikembangkan di Kabupaten Blora, memperkenalkan
produk-produk olahan dari Usaha milik warga Blora, serta memperkenalkan
alat-alat pertanian kepada masyarakat.
Bupati Djoko Nugroho dalam sambutannya, mengatakan, ketahanan
pangan di Kabupaten Blora sangat tangguh. Blora selama ini sukses bahkan
surplus Pajale (Padi, Jagung, Kedelai). Disektor peternakan, populasi sapi di
Blora terbanyak di Jawa Tengah sedangkan ditingkat nasional peringkat kedua
setelah Kabupaten Bangkalan provinsi Jawa Timur. “Saya berpesan kepada Dinas
Pertanian agar benar-benar menggali potensi pertanian yang ada. Kuncinya adalah
kerjasama dan jangan sampai menyerah kepada alam,” ujarnya.
Tujuh komoditi pokok pangan di Kabupaten Blora semuanya surplus.
Menurutnya, kebanggaan ini patut disyukuri dan dimengerti karena dengan
keterbatasan yang ada, tanah sempit dan ketersediaan air yang kurang. Blora
ternyata bisa, katanya. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment