Inilah, Sabun Cuci Tangan Buatan Tangan Pelajar Di Blora

Produksi Sabun Cuci Tangan
BLORA - Sabun dibuat secara manual oleh pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bhakti Husada Blora, sabun ini menjadi salah satu produk unggulan sekolah. Sabun cuci tangan "Sembada" kini mulai merambah di pasaran Kabupaten Blora.

Guru Pembimbing Produk Kreatif Kewirausahaan SMK Bhakti Husada Blora, Siti Listyowati mengatakan, Sabun cuci tangan "Sembada" terbuat dari campuran bahan kimia. Terdiri dari Sodium Lauril Sulfat, Sodium Benzoat, air garam, air biasa, pengawet dan pewangi. Semua bahan tersebut dijadikan satu lalu diaduk selama 30-45 menit menggunakan tangan secara manual.

"Kalau bahannya memang sama dengan Sabun cuci tangan pabrik. Cuma yang membedakan ini kita buat manual. Maksudnya diaduk dengan tangan. Jadi adukan inilah yang menentukan jadi atau tidaknya sabun cuci itu. Ini ditentukan skill masing masing siswa," terang Siti saat ditemui wartawan, Selasa (17/12/2019).

Siti mengungkapkan, butuh waktu 2 tahun untuk melakukan riset pembuatan sabun cuci tangan tersebut. Karena dibuat secara manual, tingkat keberhasilannya pun belum bisa 100 %. Faktor kesabaran dan skill setiap siswa mempengaruhi tingkat keberhasilan menjadikan sabun itu.

"Setiap pembuatan rata-rata keberhasilannya 75 persen. Faktor kurang sabar. Mungkin karena siswa pengen cepat pulang atau istirahat salah satu yang membuat gagal," ujarnya.

Lebih lanjut, Siti mengungkapkan cukup bangga dengan kreatifitas dari para siswanya. Kini, produk sabun cuci "Sembada" buatan siswa cukup banyak diminati masyarakat.

"Dalam sebulan kita bisa jual 40 botol. Kita jual online, ada juga yang dijual sendiri oleh siswa, dibawa pulang ke rumah. Kita jual Rp. 10 ribu per botol,"  ungkapnya.
 
Dini Apriliana, salah satu siswi yang rajin membuat sabun itu mengungkapkan bahwa dirinya butuh waktu sekitar 1 jam untuk membuat Sabun cuci tangan ini. Namun, untuk melihat sabun itu jadi atau tidaknya, harus menunggu selama 1 hari.

"Setelah ini masih harus kita diamkan selama 1 hari. Besoknya baru tahu jadi atau tidak. Kalau ada endapan berarti itu gagal. Kalau hasilnya jernih itu berarti jadi dan siap dipasarkan," jelasnya (HR/RED)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »