Peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia Di Car Free Day Alun2 Blora |
"Jauhi penyakit HIV/AIDS namun jangan jauhi penderitanya," tegasnya.
Meski sebenarnya, masih saja di kehidupan sehari-hari, kita temui adanya orang yang takut untuk bergaul dengan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Untuk itu, kiranya perlu sosialisasi yang intens agar apa yang ditekankan oleh Dinas Kesehatan Blora untuk tidak menjauhi penderita HIV/AIDS menjadi nyata di kehidupan sehari-hari.
Termasuk dengan testimoni oleh penderita HIV yang sekarang kondisi tubuhnya sudah membaik, dapat jodoh dan melahirkan anak yg sehat. Menurut Lilik Hernanto hal itu dikarenakan minum obat secara teratur sesuai petunjuk dokter.
''HIV memang tidak bisa disembuhkan akan tetapi kalau berobat teratur dapat menurunkan jumlah virus HIV yang ada di tubuh, dan dapat memperpanjang usia,'' ungkap Lilik Hernanto.
Himbauan dari Dinkes Blora ini yang patut diindahkan dan dijalani, Lilik Hernanto mengajak agar warga masyarakat mau memeriksakan darah ke Puskesmas terdekat, RSUD Blora atau Cepu, dalam rangka untuk mengetahui apakah kita terkena HIV apa tidak.
''Kalau positif akan diobati agar tidak menularkan ke orang lain atau bayi, bagi ibu hamil,'' himbaunya.
Tidak berlebihan jika Lilik Hernanto menghimbau hal itu, menyusul di tahun 2019, Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora mengidentifikasi jumlah warga Blora yang terinfeksi HIV/AIDS sebanyak 153 orang. Rinciannya, yang HIV 69 orang, dan penderita AIDS sebanyak 84 orang. Sementara yang meninggal sebanyak 9 orang.
Menurutnya, faktor resiko tertinggi penyebab tertular HIV/AIDS adalah hubungan seks yang bergonta ganti pasangan atau heteroseksual. Untuk itu, tidak ada cara lain, salah satu cara ampuh untuk terhindar penyakit HIV/AIDS adalah selalu setia dengan pasangannya.
Dikatakan dalam rilisnya, data penderita HIV/AIDS tersebut yang terdeteksi melalui Voluntary Counselling and Testing (VCT) di klinik VCT, sehingga tidak menutup kemungkinan, menurut Lilik Hernanto, jumlah penderita HIV/AIDS di Blora angkanya bisa lebih besar. (15/12/2019)
''Jumlah penderita HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, artinya yang tampak atau yang bisa Dinkes Blora periksa sebanyak 153 orang. Sementara yang belum terperiksa kemungkinan lebih besar lagi,'' tandasnya.
Mengenai tindak pencegahan? dikemukakan, selama ini Dinkes Bora terus aktif melakukan penyuluhan atau sosialisasi HIV/AIDS agar masyarakat mau memeriksakan diri ke klinik VCT yang ada di 26 Puskesmas dan di 2 Rumah Sakit (RS) Umum Daerah yang ada di Blora di Cepu.
''Karena prinsipnya, semakin cepat kasus HIV ditemukan, maka semakin cepat pula untuk diobati agar tidak menjadi AIDS. Selain itu penularan di masyarakat juga dapat dicegah, kami himbau kepada masyarakat," tandas Lilik Hernanto.
Diakui oleh salah seorang penderita HIV yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa ada beberapa bentuk akses penularan virus HIV/Aids tersebut adalah melalui seks bebas dan penyalahgunaan narkoba suntik.
"Untuk itu dihimbau tidak melakukan perilaku seks bebas, setialah pada istri dan suami anda, dan hindari penyalahgunaan peralatan suntik untuk narkoba, baik sendiri maupun rame - rame," ucap seorang penyintas HIV/AIDS. (JWN/RED)
0 comments:
Post a Comment