Penanaman Penghijauan Di Lahan SMP Negeri 3 Blora |
Blora,- Tanamkan kesadaran
siswa/siswi sekolah untuk cinta lingkungan dan gemar menanam melalui sekolah
adiwiyata, menjadi tema peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat
Kabupaten Blora yang diadakan di SMPN 3 Blora. Hadir dalam acara tersebut
Bupati Blora Djoko Nugroho, jajaran Forkopimda, kepala SKPD terkait, Perwakilan
dari Kemen Ristekdikti Dr.Ir. Muhammad Arif Yudyanto M.Eng, serta seluruh
Sekolah Adiwiyata se-Kabupaten Blora, (03/06/2016).
Dalam sambutannya
Bupati Blora Djoko Nugroho berharap tak hanya dunia pendidikan saja yang ikut
dalam program adiwiyata, tetapi instansi vertikal yang ada di Kabupaten Blora
juga mengikuti program Adiwiyata. "Diharapkan tak hanya sekolah saja yang
adiwiyata, tetapi semua instansi yang ada di Blora juga Adiwiyata,"
harapnya.
Djoko Nugroho juga
mengajak kepada seluruh tamu undangan yang hadir untuk mengajarkan pendidikan
lingkungan hidup dan pelestarian satwa kepada generasi muda. "Ajak
anak-anak kita untuk belajar menanam sejak dini. Kalau kita sudah mengajak
anak-anak mengenal dunia lingkungan hidup
Insya Allah akan jadi bekal yang bagus untuk masa depan mereka," ungkapnya.
Insya Allah akan jadi bekal yang bagus untuk masa depan mereka," ungkapnya.
Terkait Indek
Pembangunan Manusia (IPM), Pak Kokok menghimbau agar pemberantasan buta aksara
lebih mengutamakan pada generasi muda, untuk yang usia tua tidak perlu
dipaksakan. Beliau juga berpesan pada seluruh sekolah yang ada di Kabupaten
Blora untuk mengawal dan memastikan anak didik bisa meneruskan sampai kejenjang
berikutnya, juga memberikan kemudahan dalam menerima pendaftaran siswa baru. "Tugas
guru SD mengawal dan memastikan anak didik sampai jenjang SMP, begitu juga guru
SMP bisa mempermudah penerimaan. Jangan mahal-mahal pendaftarannya, ingat bagi
orang kota uang seratus ribu sedikit tetapi bagi orang desa sangatlah
banyak," himbaunya.
Rencana pembangunan
pasar disinggung pula oleh Pak Kokok, yakni pasar gabus tetap akan dibangun
pada tahun 2017 dan pasar induk Blora akan direnovasi. Juga nantinya kantor
Kecamatan Blora akan dipindah di depan pasar Gabus.
"Kemarin saat ulang tahun saya (25/05), dapat hadiah luar biasa yang pertama Sosialisasi Gratifikasi dari KPK dan yang kedua dapat hadiah demo dari pedagang pasar induk. Saya terima kasih, dengan adanya demo kami jadi mendapat masukan. Nantinya pasar Gabus tetap dibangun untuk pasar basah dan kering, sedangkan pasar Induk Blora akan direnovasi," jelasnya.
"Kemarin saat ulang tahun saya (25/05), dapat hadiah luar biasa yang pertama Sosialisasi Gratifikasi dari KPK dan yang kedua dapat hadiah demo dari pedagang pasar induk. Saya terima kasih, dengan adanya demo kami jadi mendapat masukan. Nantinya pasar Gabus tetap dibangun untuk pasar basah dan kering, sedangkan pasar Induk Blora akan direnovasi," jelasnya.
Dikesempatan yang
sama Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Blora Ir. Wahyu Agustini, SE, MSi.
mengatakan bahwa kepedulian terhadap lingkungan hayati perlu ditingkatkan dan
dibantu dengan adanya Sekolah Adiwiyata.
"Acara ini diselenggarakan sebagai momentum membumikan Sekolah Adiwiyata dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta meningkatkan kepedulian lingkungan pada siswa siswi," ujarnya.
"Acara ini diselenggarakan sebagai momentum membumikan Sekolah Adiwiyata dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta meningkatkan kepedulian lingkungan pada siswa siswi," ujarnya.
Kepala Sekolah SMP
Negeri 3 Blora, Saryani Pujiyanto, S.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa
dengan adanya Sekolah Adiwiyata ini dapat meinngkatkan kepedulian siswa siswi
terhadap lingkungan sekitar.
Lain hal dengan yang
diutarakan Muhammad Arif Yudyanto, bahwa Blora merupakan wilayah populasi sapi
terbesar ke lima se Indonesia, dengan jumlah 270 ribu ekor. Untuk itu beliau
mengajak Masyarakat Blora untuk mengembangkan biogas dari kotoran sapi. "sengaja
saya datang bawa beberapa kantong plastik yang saya bagikan ke murid untuk contoh
pembuatan biogas. ternyata anak-anak pada bisa. Saya juga membawa bibit pohon
gayam yang rencananya akan ditanam di waduk tempuran," ucapnya.
Pada acara ini juga
digelar pameran hasil daur ulang limbah yang dilakukan oleh siswa siswi Sekolah
Adiwiyata mulai dari SD hingga SMA dan sedrajat. Barang yang tidak terpakai ini
pun dapat dialih fungsikan menjadi barang yang memiliki manfaat lain selain
menjadi sampah. Dilakukan pula pembuatan biopori serta penanaman pohon
Kelengkeng Oleh Bupati Blora Djoko Nugroho serta Forkopimda.
Berikut penerima
penghargaan yang diserahkan saat peringatan hari Lingkungan Hidup :
1. Penghargaan
Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional yang diterima oleh SMA N 2 Blora
2. Penghargaan
Lomba Bersih dan Sehat sebagai juara harapan 2 tingkat Provinsi Jawa Tengah
yang diterima oleh Desa Gotputukl Kecamatan Ngawen
3.
Penghargaan
Kalpataru tingkat Provinsi Jawa Tengah kategori pengabdi lingkungan yang
diterima oleh Sutrisno SH ( Kepala Desa Kemiri, Jepon), dan Rini Widya Astuti
S.Pd (Guru SMA 2 Blora)
4. Serta
pemberian penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Blora Tahun 2016
kepada 3 SD, 8 SMP dan 6 SMA/SMK Kabupaten Blora yang nantinya akan diusulkan
mengikuti penilaian sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2017. (adi
sanrico)
0 comments:
Post a Comment