Ita Sadrini Astuti Saat Di Provinsi Jawa Tengah |
Blora,- Demikian Pengakuan
Ita Sadrini Astuti, Warga Desa Tamanrejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora
setelah menyabet Juara 1 Lomba menulis Esai 2016 tingkat Provinsi Jawa Tengah
di Semarang, Katanya Alhamdulillah....Puji Syukur ke hadlirat Allah SWT, atas
campur tangan dan ridho-Nya, aku berhasil menyabet Juara I Lomba Menulis Esai
Tahun 2016 dengan Tema Revitalisasi PKK yang diselenggarakan oleh Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Tengah. Ini gelar ke-dua aku, setelah beberapa tahun lalu
menjadi Juara I LCC Kadarkum (berlima) Tingkat Provinsi Jawa Tengah, dengan
kemenangan yang mendebarkan dan sekaligus mengharukan. Seharusnya melaju ke
tingkat nasional, namun pada tahun tersebut tidak
diadakan di tingkat nasional, karena evennya 4 tahun sekali. Itu menjadi bagian
sejarah, karena hingga sekarang rekor itu belum pernah terpecahkan, bahwa kita
bisa juara lagi.
Meski hanya setingkat
provinsi, kemenangan ini buatku punya makna sendiri. Pertama, dari sisi ke
dalam, kemenangan tersebut adalah pembuktian bagi diri sendiri bahwa
aku....eeeh...ternyata ‘bisa’! Kenapa begitu? Karena aku orangnya kurang
percaya diri pemirsa, meski kakak pernah bilang aku punya bakat menulis. Lalu
beberapa teman juga berkata, “Kamu itu pintar bercerita loh...logis, ringan,
dan lucu”. Sementara ada yang bilang, “Cara kamu berkomunikasi (lewat tulisan)
itu seksi! Iiih.....jadi pengen malu berat!! Hehehe.... Padahal aku menulis, ya
karena pengen menuangkan apa yang jadi pemikiranku, dengan gaya penulisan ala
aku, yang rada-rada lebay (mungkin?? Elah! ). Tapi, ketika ikut lomba menulis
esai, aku ya mengikuti kaidah penulisan esai dan memakai stategi tentunya.
Yang ke-dua,
pengakuan orang (luar) bahwa aku memang bisa menulis. Padahal, beberapa tahun
lalu aku pernah mengirim artikel ke salah satu harian terkemuka (2 kali), namun
tidak pernah dimuat. Ikut lomba pertama kali tahun lalu dengan motivasi
coba-coba dan karena ditunjuk untuk ikut lomba. Apa salahnya uji kemampuan
bukan? Hasilnya, aku kalah, dapat nominasipun tidak. Namun, pelajaran yang bisa
aku ambil adalah, bahwa aku harus banyak belajar kepada penulis-penulis yang
inspiratif bagaimana cara mereka menulis, mencari dan mengungkapkan
gagasan-gagasannya, serta cari tahu bagaimana menulis esai yang baik. Kemudian
aku bertekad bahwa aku harus tetap berproses dan menjadi diri sendiri. Semua
proses itu aku lakukan, termasuk ketika aku harus mendekam berhari-hari di
kamar demi sebuah ide dan merangkainya menjadi sebuah karya. Setelah menunggu
lama dan tidak terlalu berharap namun punya keyakinan, akhirnya eng ing
eeeeng...This is it...!! I’m the champion!!
## Ini bagian yang
tidak tertulis semestinya, bahwa prestasi adalah cara kita membungkam
mulut-mulut yang kemarin merendahkan dan membodohkan kita.
Yesss...Merdekaaah!!! ## ahahahehehe.... demikian dikutip dari facebook Ita
Sadrini Astuti. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment