Musrenbang Dibuka Oleh Wakil Bupati Blora |
Blora,- Pemkab Blora
menggelar rapat musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021 di Gedung Pertemuan
Bappeda Blora. Acara yang dilaksanakan selama dua hari hingga Kamis (2/6) besok
dipimpin oleh Kepala Bappeda Blora Ir. Samgautama Karnajaya dan dibuka oleh
Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si mewakili Bupati H.Djoko Nugroho yang
berhalangan hadir karena sedang ada tugas di Jakarta. (1/6/2016)
Hadir
dalam acara tersebut jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)
Blora, Ketua Bappeda Jateng yang diwakili oleh Ir.Joko Sarwono M.Si, Ketua DPRD
Blora Bambang Susilo, seluruh Camat, kepala Dinas/SKPD, instansi vertikal,
anggota DPRD, perbankan, kalangan akademisi, tokoh agama, LSM dan wartawan.
Dalam
pemaparannya, Ketua Bappeda Blora Samgautama Karnajaya menjelaskan bahwa dalam
5 tahun kedepan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blora terus dipacu agar meningkat
mencapai 5,4-5,7 persen di tahun 2021 mendatang.
"Tahun 2016 ini kami tergetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,7 persen,
tahun 2017 nanti 4,7-5 persen, tahun 2018 sebesar 5,0-5,2 persen, tahun 2019
sebesar 5,0-5,3 persen, 2020 sebesar 5,3-5,4, dan pada tahun 2021 bisa capai
5,4-5,7 persen. Kami tidak berani menargetkan lebih dari 6 persen karena
tingkat kemiskinan kita juga masih cukup besar bersamaan dengan sejumlah
permasalahan yang harus diatasi bersama," jelas Samgautama Karnajaya. Ia
menyatakan bahwa salah satu faktor penghambat pertumbuhan ekonomi adalah masih
tingginya kemiskinan. Tahun lalu Blora menempati posisi ke 21 sebagai kabupaten
miskin dari 35 kabupaten/kota se Jateng. "Saya
optimis tahun ini kita akan berada di kisaran peringkat 18 atau 19. Karena
Pemkab sudah merancang salah satu cara penanggulangan kemiskinan dengan
penetapan desa prioritas, satu kecamatan satu desa miskin yang akan kita atasi
bersama-sama. Merubah angka kemiskinan 1 persen saja itu akan bermanfaat untuk
pertumbuhan perekonomian kita," lanjutnya.
Untuk
diketahui pada tahun 2014 lalu kemiskinan di Blora masih menyentuk angka 13,58
persen. Pemkab mulai menargetkan penurunan angka kemiskinan pada tahun 2021
mendatang hingga berkisar 9-10 persen. Pembukaan lowongan kerja, peningkatan
kualitas pendidikan, pengembangan bidang pertanian, pendampingan UMKM, dan
perbaikan layanan kesehatan akan dilakukan bersama-sama agar kemiskinan bisa
ditekan.
Adapun
Wakil Bupati dalam sambutannya menginginkan agar seluruh dinas/SKPD bisa
berjuang bersama mewujudkan visi terwujudnya masyarakat Blora yang lebih
sejahtera dan bermartabat sesuai nota kesepakatan antara Bupati dan DPRD Blora
tentang Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Blora tahun 2016-2021 pada 17 Mei 2016. Berdasarkan
visi tersebut, Pemkab menetapkan misi pembangunan dalam RPJMD sebagai berikut :
1. Mewujudkan
pemerintahan yang efektif, bersih KKN, dan demokratis, melaksanakan reformasi
birokrasi dalam rangka peningkatan layanan publik.
2. Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan memaksimalkan pemanfaatan sumber
daya daerah yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.
3. Meningkatkan
iklim kondusif dan kerjasama dengan pihak-pihak berkepentingan, serta
menciptakan lapangan kerja dan pengembangan investasi.
4. Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, sosial
dasar, pemberdayaan masyarakat dan lainnya, menerapkan iptek dan kearifan lokal.
5. Meningkatkan
kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana publik.
6. Mewujudkan
dan mendorong tersusunnya kebijakan daerah yang berpihak pada masyarakat miskin
(pro poor), pro job, pro growth, pro environment dan pro gender.
7. Menegakkan
penegakan supremasi hukum dan HAM.
Lanjut Wakil Bupati,
dengan misi tersebut kita bekerja keras bersama-sama sesuai tupoksi
masing-masing. Selama 5 tahun kedepan masih ada beberapa permasalahan yang
segera ditangani. Diantaranya kemiskinan yang masih tinggi, pengurangan angka
pengangguran, peningkatan kualitas pembangunan manusia, pemerataan dan mutu
pendidikan yang masih rendah, derajat kesehatan masyarakat yang belum optimal,
kuantitas dan kualitas infrastruktur belum memadai, kekurangan air, kesetaraan
dan keadilan gender, realisasi investasi serta kinerja sektor ekonomi yang
belum maskimal. Pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang belum
optimal juga jadi tugas kita bersama," ujarnya.
Ia
berharap dengan musrenbang RPJMD dapat diperoleh kesepakatan program prioritas
guna tercapainya Visi Misi Kabupaten Blora 2016-2021 serta meningkatkan capaian
target-target kinerja agar RPJMD menjadi lebih baik. "Semoga pemerintah provinsi dan pusat
senantiasa dapat memberikan dukungan secara penuh untuk terlaksananya
pembangunan di Kabupaten Blora," pungkasnya sambil membuka Musrenbang
RPJMD. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment