ANTISIPASI PEREDARAN NARKOBA POLRES BLORA SIDAK RUTAN BLORA

Sidak Penghuni Rutan Kelas II B Blora
Antisipasi Peredaran Narkoba

Blora,- Maraknya issue peredaran narkoba akhir-akhir ini dan upaya mencegah peredaran narkoba di dalam rumah tahanan, membuat Polres Blora bersama Rutan Kelas II B Blora menggelar razia dadakan di sel penjara yang dihuni ratusan narapidana dan tahanan, Minggu (15/04/2018) tadi malam.

Sebanyak 70 personil Polres Blora dikerahkan membantu petugas Rutan melaksanakan Inspeksi mendadak (sidak) yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Blora  Kompol Zuwono dan Kepala Rutan Blora Yogha Aditya Ruswanto itu, untuk mencari barang terlarang didalam rutan.

Petugas mencari dan menyasar ponsel, sajam dan narkoba yang mungkin disembunyikan penghuni rumah tahanan. Hingga kegiatan selama dua jam berakhir, tidak ditemukan benda terlarang tersebut.

Khususnya di ruang tahanan yang terbagi empat Blok, setiap sudut diperiksa secara teliti, termasuk bagian atas ruang tahanan yang kerap dijadikan tempat penyimpanan barang-barang milik penghuni rutan (Rutan).

Kompol Zuwono menyebutkan, razia ini dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan berupa perusakan, pembakaran, bahkan sampai penganiayaan kepada sipir di lapas maupun di rutan. Juga menekan peredaran narkoba di dalam rutan, yang disinyalir cukup marak serta mencegah masuknya barang yang dilarang masuk ke dalam lingkungan rutan.

"Kita turunkan banyak tim agar tidak ada satu sudut pun di rutan yang luput dari pemeriksaan. Saya sudah instruksikan agar semua sudut diperiksa," tegas Kompol Zuwono.

Dikatakan Kepala Rutan Blora Yogha Aditya Ruswanto, bahwa razia mendadak itu merupakan program rutan selain kegiatan pengawasan rutin. Sesuai arahan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, dirinya menekankan semua elemen Rutan wajib melakukan pembenahan melalui Zero Hp, Zero Narkoba dan Zero Pungli.

“Rutan sudah zero tiga penyakit ini, dipastikan pembinaan di Rutan akan berjalan dengan baik, dan tidak pernah lagi dicap ada pungli di Rutan, karena dikatakan sering terjadi pungli jika keluarga binaan ingin membesuk,” tegas Kepala Rutan Blora.

Kegiatan razia itu dilakukan tanpa memberitahukan kepada pegawai rutan. Menurutnya, begitu muncul ide, informasi hanya diberikan kepada pejabat rutan, dan langsung berkordinasi dengan Polres Blora, sedangkan pegawai yang lain diberi tahu ketika apel menjelang razia.

Meski tidak menemukan narkoba dan handphone, petugas tetap menyita alat rumah tangga dari plastik seperti baskom, mangkuk dan gelas dari dalam sel. Kendati tidak dilarang, namun benda tersebut jumlahnya dinilai berlebih sehingga bisa mengurangi kenyamanan penghuni rutan Blora. Pihak Rutan dan Polres Blora berencana menggelar razia mendadak secara berkala.

"Meski memang selama ini belum pernah ada temuan benda berbahaya, namun kami akan tetap menggelar razia rutin untuk mencegah masuknya narkoba dan ponsel ke dalam rutan," ungkapnya.

Perlu diketahui bahwa Rutan Kelas II B Blora dihuni 237 warga binaan, terdiri tahanan dan  narapidana. Rutan itu memiliki kapasitas maksimal 675 penghuni.

"Jadi masih nyaman, tidak penuh sesak," pungkasnya. (Heripur)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »