PERHUTANI KPH BLORA LAKUKAN EVALUASI TIPOLOGI TAPAK

Administratur Perhutani KPH Blora Rukman Supriatna
Memimpin Evaluasi Tipologi Tapak
Blora,- Jajaran Rimbawan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan ( KPH ) Blora yang terdiri dari Asper/KBKPH, KRPH dan Petugas Regu Kerja Pemeliharaan melakukan evaluasi Tipologi tapak yang dilakukan di Ruang rapat Perhutani KPH Blora.

Evaluasi tipologi tapak tersebut dilakukan bersama-sama antara jajaran manajemen Perhutani KPh Blora dengan para pejabat pemangku wilayah yang ada diwilayah kerja Perhutani KPH Blora, dalam agenda evaluasi tersebut selain dibahas permasalahan potensi kawasan hutan sekaligus evaluasi gangguan keamanan hutan terkini.

Dalam kesempatan tersebut Administratur Perhutani KPH Blora Rukman Supriatna  S.Hut.MM.Par mengatakkan bahwa diadakannya evaluasi tipologi tapak ini bertujuan untuk menentukan kawasan hutan yang dalam pengelolaannya dibagi menjadi beberapa zona pengelolaan  yaitu zona Produksi, Zona Ekologi serta zona Aditiv atau sosial.

“Dalam evaluasi ini kita menentukan atau meng identifikasi kawasan hutan maupun petak prtak yang ada masuk dalam zona yang bagaimana” katanya.

Lebih lanjut  dikatakan bahwa untuk zona aditiv atau sosial dalam petak tersebut kita identifikasi apakah ada akes masyarakat  yang besar kedalam salah satu petak hutan, misalnya adakah masyarakat yang mencari rencek, melakukan kegiatan penggarapan lahan serta masalah sosial lain yang terkait dengan kehidupan masyarakat sekitar hutan pada umumnya.

Kemudian dari zona ekologi juga kita amati kondisi kawasan perlindungan dari sisi kelestarian dan bebas dari permasalahan sosial lainnya, nah dari hasil pengamatan serta evaluasi tersebut.

“Selanjutnya baru bisa disimpulkan bahwa untuk KPH Blora nantinya masuk dalam kategori/type apa dalam pengelolaan kawasan hutan apakah type produksi yang tinggi dengan fungsi sosialnya yang seimbang dan sebagainya,” Jelas Administratur Perhutani KPH Blora.

Lanjut Rukman Supriatna, bahwa Perhutani KPH Blora yang berada pada zona Pegunungan kendeng dengan topografi  didominasi lereng dan berbukit selain mempunyai potensi produksi kayu jati juga mempunyai potensi wisata yang cukup signifikan, tercatat ada beberapa lokasi wisata yang saat ini masuk dalam kawasan hutan Perhutani KPH Blora, ada wana Wisata Goa Terawang yang sudah bisa dikatakan menjadi ikon Perhutani KPH Blora serta Wana Wisata Rintisan lain yang saat ini dikembangkan diwilayah KPH Blora.

“Untuk sektor wisata yang ada di wilayah KPH Blora selain Goa Terawang, juga ada beberapa lokasi wana Wisata rintisan yang saat ini mulai dilirik oleh pengunjung/wisatawan lokal, yang lagi ngetend ada wana Wisata Cemara pitu yang berlokasi di RPH Nglawungan, BKPH Nglawungan ,Kecamatan Todanan, kemudian Kedung Biru, Bukit Jonggrang, Kunduran Distrik Refresh yang berada di Kunduran dan lainnya kita berupaya untuk memngoptimlkan potensi tersebut” ungkap Rukman Supriatna.

Potensi wana wisata yang ada di KPH Blora diharapkan bisa menyokong pendapatan Perusahaan, selain pendapatan dari hasil kayu sebagai core bisnis Perhutani, sehingga dengan terdongkraknya pendapatan dari wisata tersebut Perusahaan bisa mempunyai nilai tambah lain selain hasil kayu.

Perhutani KPH Blora lebih lanjut menjelaskan bahwa upaya-upaya teknis untuk mengoptimalkan wana wisata rintisan tersebut, Perhutani KPH Blora mengajak kerjasama kemitraan dengan lembaga masyarakat Desa Hutan, Koperasi karyawan Perhutani KPH Blora, Badan Usaha Milik Desa yang ada lokasi wisatanya serta kita melakukan kerjasama saling menguntungkan para pelaku event wisata yang ada kaitannya dengan Wisata kehutanan.

Dengan harapan selain wana wisata yang dikelola oleh Perhutani bisa berkembang baik dari sisi promosi dan penghasilan yang masuk , disisi lain peroleh pendapatan dari sektor wisata tersebut juga bisa dirasakan oleh para pihak yang melakukan kerjasama usaha” Jelas Rukman Supriatna. Promosi wisata juga kita lakukan secara intensif melalui media sosial maupun jejaring sosial lain,“ tandasnya.

Untuk mengukur keberhasilan promosi wisata melalui akun-akun media sosial memang belum kita lakukan, namun jika kita melihat di media sosial tersebut sudah banyak wisatawan lokal yang memposting kunjungannya di lokasi masing-masing dengan akun yang dimilikinya.

“Kita dari pihak Perhutani juga tak kalah gencar untuk melakukan inovasi dan perbaikan serta promosi sehingga sektor wisata di KPH Blora ini bisa menjadi salah satu penyumbang pendapatan Perusahaan sesuai dengan target yang dicanangkan, pungkasnya. (andhans-her.pur)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »