Bupati Blora: Hingga Kini Belum Ada Yang Terkonfirmasi Positif

Konferensi Pers Minggu
05 April 2020

BLORA - Bupati Djoko Nugroho pada Minggu (05/04/2020) kembali menyampaikan update kondisi terkini persebaran dan penanganan Corona Virus Desease (Covid-19) di Kabupaten Blora. Dengan didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Lilik Hernanto, S.KM, M.Kes, dan Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, Bupati menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada yang terkonfirmasi positif.
“Alhamdulillah hingga hari ini belum ada yang terkonfirmasi positif, artinya Blora masih aman. PDP nya juga belum ada. Namun demikian kewaspadaan harus terus dilakukan karena ODP masih banyak mencapai 469 orang, seiring dengan bertambahnya para pemudik,” ucap Bupati.

Bupati lantas mengajak para pemudik dan seluruh masyarakat Blora untuk terus melaksanakan protokol kesehatan dan patuh pada himbauan pemerintah.
“Mumpung Blora belum ada yang terkonfirmasi positif, maka saya sampaikan bahwa mencegah itu lebih baik daripada mengobati,” lanjut Bupati.

Pada kesempatan ini, Bupati H. Djoko Nugroho menyampaikan bahwa hingga hari ini jumlah pemudik di Kabupaten Blora dari berbagai kota di tanah air berjumlah 12.860 orang.

“Jumlah itu menurut Bupati cukup besar, sehingga kami berpesan bahwa pemerintah ingin melindungi dan menjaga kesehatan semuanya dengan cara tinggal di rumah selama dua minggu. Jangan kemana-mana dulu. Bila dalam waktu itu ada gejala panas, flu dan lainnya bisa segera lapor atau periksa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat,” tegas Bupati.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes, menjelaskan bahwa selama ini masyarakat menilai tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit dan Puskesmas sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Padahal hal itu menurutnya kurang tepat.

“Sesungguhnya hal yang penting dan wajib kita ketahui bersama, bahwa tenaga kesehatan bukan merupakan garda terdepan dalam pertarungan ini. Tenaga kesehatan justru berdiri di barisan belakang, khususnya yang bertugas baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit sebagai garis pertahanan terakhir,” ungkap Lilik Hernanto, S.KM, M.Kes.

“Kita berharap jangan sampai pertarungan melawan Covid-19 ini sampai pada pertahanan terakhir. Dalam artian jangan sampai ada yang masuk ke rumah sakit. Garda terdepan perlawanan Covid-19 ini ya kita semua, masing - masing individu dengan cara mematuhi himbauan pemerintah dan menjalankan protokol kesehatan,” tambah Lilik Hernanto.

“Jangan sampai energi tenaga kesehatan kita habis untuk mengurusi akibat ketidakpatuhan kita semua. Sementara yang lainnya masih banyak saudara kita yang sakit dan butuh tenaga kesehatan untuk merawatnya, seperti stunting, TBC, HIV/AIDS, DBD dan lainnya. Oleh sebab itu kita harus benar-benar mematuhi semua himbauan pemerintah,” pungkas Lilik Hernanto. (WN/Red)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

IPHI Jiken Diminta Bisa Berinovasi dalam Berbagai Bidang

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora H. Arief Rohman, berharap Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kecamatan Jiken dapat ikut serta m...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »