Korban Tenggelam Di Saluran Irigasi Desa Sogo, Kecamatan Kedungtuban |
BLORA – Seorang pelajar Anto Dwi SK, (13th), warga
Desa Wado RT.001 RW.001, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora Jawa Tengah
ditemukan meninggal dunia di saluran irigasi bendungan Mursafa Desa Sogo,
Kecamatan Kedungtuban, Kamis (23/04/2020) lalu.
Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan, S.I.K. melalui
Kapolsek Kedungtuban, Iptu Suharto ketika dikonfirmasi awak media melalui
sambungan Whatsappnya mengatakan bahwa peristiwa naas tersebut terjadi sekitar
pukul 15.00 WIB.
“Sebelum kejadian, sekitar pukul 14.00 WIB korban diajak
temannya berinisial MRF bermain wifi di warung kopi (Warkop) 33 yang berada di Dukuh Sadaan Desa Wado. Sesampainya
ditengah jalan korban, bertemu temannya yang tidak dikenal oleh MRF diajak
berenang di tempat kejadian perkara (TKP), dan MRF melanjutkan bermain wifi di
Warkop 33,” kata Iptu Suharto.
Tak berapa lama kemudian, lanjut Suharto, MRF
menyusul korban ke saluran irigasi. Sesampainya dilokasi, MRF melihat korban
dan temannya sedang berenang dan bermain air didalam saluran irigasi.
Setelah itu teman korban naik keatas saluran pamit
untuk membeli rokok dan menitipkan korban kepada MRF. Selanjutnya korban
meminta MRF untuk memotretnya saat berada di dalam saluran irigasi.
Lalu MRF mengambil handphone miliknya yang berada
di sepeda motor yang tak jauh dari TKP. Saat MRF kembali untuk memotret korban
sudah tidak ada disaluran air, dan semula mengira korban hanya bergurau.
Naas, MRF berteriak memanggil korban namun tidak
ada jawaban, bertanya pada seorang perempuan yang sedang menggembala kambing,
namun tidak mengetahuinya.
“Mengetahui temannya menghilang, MRF berinisiatif
mencari korban, masuk kedalam saluran irigasi. Saat itu kaki MRF menyangkut
tubuh korban yang sudah tenggelam berada dasar saluran irigasi,” ucap Kapolsek
Kedungtuban.
Tanpa pikir panjang, sambung Iptu Suharto MRF mengangkat
tubuh korban keatas saluran dan beteriak minta tolong.
Setelah banyak orang yang datang, kemudian MRF
diantar seorang warga untuk memberitahu keluarga korban di Desa Wado tentang
kejadian tersebut.
Selanjutnya warga melaporkan kejadian tersebut ke
perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Kedungtuban. Tak berapa lama kemudian
petugas dari Polsek Kedungtuban datang dan melakukan olah TKP dan membawa
korban ke puskesmas Kedungtuban untuk dilakukan pemeriksaan.
“Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh tim
medis dari Puskesmas Kedungtuban bahwa korban meninggal dunia akibat tenggelam
dan tidak ada tanda-tanda adanya penganiayaan atau kekerasan pada tubuh
korban,” beber Kapolsek Kedungtuban.
Suharto menjelaskan, ini ditandai dengan banyak air
yang masuk sehingga menyumbat saluran pernafasan, tidak ditemukan dan tidak
menapakkan tanda tanda adanya penganiayaan atau kekerasan pada tubuh korban, imbuhnya.
0 comments:
Post a Comment