![]() |
Jumpa Pers Kapolres Blora Bersama Kasat Reskrim Polres Blora Usai Klarifikasi Video Viral |
Kapolres menyampaikan bahwa informasi tersebut
adalah benar terjadi di wilayah Kepolisian
Sektor (Polsek) Bogorejo tepatnya di Desa Gayam, Kecamatan Bogorejo,
Kabupaten Blora pada saat acara hiburan Sedekah Bumi (Gasdeso=jawa), Selasa (01/04/2018) lalu.
Sebelumnya, pemukulan korban atas nama SUL yang
dilakukan oleh Bripka RIY anggota Polsek Bogorejo Polres Blora yang merupakan
paman korban, dilakukan lantaran SUL mengalami gangguan jiwa dan sering membuat
khawatir keluarga dan meresahkan masyarakat akibat ulah perbuatannya.
“Kita tidak bisa menghadirkan yang bersangkutan
karena tidak berada dirumah. Kita hadirkan langsung keluarganya untuk
mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya terjadi dan kondisi sebenarnya Sodari
SUL,” jelas Kapolres Blora.
SUL bernama Rukiyah bersama dua kakak perempuannya
bernama Maryati (42th)
dan Munari (38th) mengatakan
bahwa memang benar adik kandungnya selama kurang lebih setahun terakhir ini
mengalami gangguan jiwa dan sering marah-marah dirumah dikarenakan beban
masalah ekonomi ditambah telah
bercerai dengan suaminya.
Ditambahkan Maryati kakak kandung SUL bahwa jika
sedang marah ibu kandungnya selalu diancam mau dibunuh, rumahnya mau dibakar
dan bahkan anak kandungnya yang masih
kecil mau dibunuh juga.
Lanjut
Maryati, Sampai-sampai warga sekitar jika melintas bertemu dengan SUL
yang sedang kumat takut dilempari batu. Sehingga pihak keluarga meminta kepada Bripka RIY yang notabennya masih
Paman korban SUL untuk membinanya.
“Keluarga sudah tidak kuat lagi mengurusnya pak,
saya sendiri dirumah takut. maka dari itu saya minta kepada Pak RIY (Paman)
untuk mengawasi dan mengendalikan SUL agar tidak berbuat onar yang dapat
menganggu masyarakat,” ucap
Maryati.
Keluarga SUL tidak mempermasalahkan tindakan yang
dilakuakan Bripka RIY yang dalam hal ini masih kerabat atau disebut paman, adik
dari Ibu kandung SUL yang nomor 8 dari 9 bersaudara.
“Karena
dalam kesehariannya SUL memang susah dikendalikan bahkan sering menantang
dengan kata-kata kotornya,”
tambah Maryati.
Pihak keluarga sangat berterimakasih kepada Bripka
RIY telah bertindak tegas walau
dengan keponakannya sendiri SUL, karena diketahui setiap ada hiburan
selalu berbuat onar dengan naik panggung setiap ada pentas hiburan.
Keluarga merasa malu dengan kelakuan SUL yang sering berbuat onar bahkan
berkata-kata tidak pantas di depan umum. SUL
memang susah dikendalikan pak, ditambah pada saat itu dirinya mabuk minuman keras.
“Sudah
saya tegur namun saya mau dilempar botol. Terus naik ke atas panggung dan minta
menyanyi, berhubung Pak
RIY (Paman) yang ada bertugas disitu, kemudian saya minta tolong paman agar disuruh turun
namun tidak mau malah mencaci maki,” tambahnya.
Sementara
itu, paman SUL yakni Bripka RIY mengungkapkan
penyesalan dan meminta maaf atas kejadian tersebut, dirinya benar-benar lepas
kendali karena SUL sudah diperingatkan namun tidak mau pulang ditambah mencaci maki dirinya di depan
orang banyak dengan kata-kata tidak pantas.
“Saya
merasa malu dengan perilaku keponakan yang sering berbuat onar dan susah
dikendalikan,” tandas Bripka
RIY.
Anggota
Polsek Bogorejo itu, menyesal dan minta maaf atas kekhilafannya dan kesalahan saya ini.
“Saya menyesal dan minta maaf, kami sangat malu dengan
perilaku keponakan saya dan tanpa disadari menamparnya sekali. Itu pun tidak
keras, dirinya hanya pura-pura pingsan karena dalam kondisi mabuk. Kemudian saya gendong dan saya
antarkan pulang ke rumah. Atas kejadian ini saya siap menerima hukuman Kode
Etik dan sanksi Disiplin Polri,” pungkasnya. (Heripur/Red)
0 comments:
Post a Comment