PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DIMULAI DARI ANGGOTA KELUARGA

Peningkatan Peran Masyarakat dalam Penanganan danPenanggulangan Konflik Sosial di Kabupaten Blora
Blora,- Fasilitasi Penyelenggaraan Keamanan Dalam Negeri yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Blora. Bertempat di RM Resto Djoglo Jalan Jendral Sudirman Bangkle Blora telah dilaksanakan Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Keamanan dalam Negeri dengan  tema "Peningkatan Peran Masyarakat dalam Penanganan dan Penanggulangan Konflik Sosial di Kabupaten Blora" yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Kabupaten  Blora diikuti 75  orang. (15/05/2018)

Dalam laporan Ketua Panitia penyelenggara oleh Kasi Kewaspadan Nasional  Sucipto Agus SE menjelaskan bahwa dasar pelaksanaan kegaitan yaitu sesuai UU Nomor 07 tahun 2017, Perpu Nomor 02 tahun 2015 dan UU Nomor  07 tahun 2012.

Lanjut Sucipto, Pelaksanan Perda Kabupaten Blora Nomor 05 tahun 2017 tentang Anggaran Pemda Blora dan Program kerja Kesbangpol Kabupaten Blora.

Maksud dan Tujuan kegiatan kali ini, untuk memberikan pengetahuan kepada Aparat Keamanan dan Masyarakat Tentang Penanganan Konflik Sosial,” tandasnya.

Selanjutnya, Sambutan Kepala Kesbangpol Kabupaten Blora Ahmad Nur Hidayat SH, MSi, MM mengatakan bahwa akhir-akhir ini di Republik Indonesia khususnya bulan Mei ini telah terjadi beberapa peristiwa yang menurut orang sehat ini tidak masuk akal, seperti peristiwa di Mako Brimob Kelapa Dua disana adalah tempat Elitnya Kepoliisian. Tidak sempat berfikir kemudian ada lagi peristiwa di Surabaya.

Menurutnya,  Jihad itu tidak harus mati, jihad itu memperjuangkan kebenaran sampai berhasil, mengisi kemerdekaan itu juga jihad.

“Beberapa waktu lalu, Kesbangpol Blora telah melaksanakan Sarasehan antar umat beragama di Pendopo Kabupaten Blora, dan peserta sangat antusias,” ucap Kepala Kesbangpol Kabupaten Blora.

Lanjut Ahmad Nur Hidayat, bahwa konflik sosial yang ada di sekitar kita ini tidak lepas dari bagaimana kita mendidik keluarga kita masing-masing. Segala sesuatu berawal dari keluarga. Di Kabupaten Blora ini saya menyandarkan penuh peran FKUB.

Masih Kepala Kesbangpol Blora menerangkan bahwa yang berat itu adalah konflik inter umat karena ini sangat berat. Ada beberapa aliran / sekte yang menamakan aliran A B dan C. Aliran ini tujuan utamanya adalah anak-anak SMP dan SMA.

Saat Inilah, peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Blora untuk Kepala Keluarga agar memberitahu anak-anak masing-masing. Dengan ini kegiatan peningkatan peran masyarakat dalam penanganan konflik sosial.


Data kami ada sekitar 200-an anak yang ikut aliran keras / radikalisme. Target mereka 15-20 tahun kedepan. Kami dari Kesbangpol dianggap mereka merintangi jalan mereka,” tegas Ahmad Nur Hidayat.

Sebagai Pemateri Narasumber dari Sekertaris FKUB Kabupaten Blora / Anggota DPRD Blora Fraksi P PKB  H Abdulah Aminudin Amd menjelaskan bahwa konsep yang kita berikan kepada masyarakat sehingga peran kita bisa dirasakan oleh masyarakat.

Kami yakin yang hadir di acara ini, merasakan konflik pundamental tidak ada, namun penerusnya peran inilah yang ingin digali oleh Kessbangpol,” katanya.

Menurutnya, Di group WA kalimat indah, kesejukan, dorongan untuk berbuat baik hampir setiap hari kita menerima, pertanyaanya apakah tingkat emosional masyarakat sudah siap dengan ajakan itu ?. Terjadinya gesekan di masyarakt itu muncul dari hal yang sederhana/sepele.

Lanjutnya, Konsep dari seluruh partai, perkumpulan ataupun organisasi secara prinsip tidak ada yang mengajarkan untuk konflik. Kami melihat struktur budaya masyarakat Indonesia masih mengedepankan tokoh. Walaupun saat ini tokoh sudah tidak relevan seperti dahulu.

Konsep penanganan konflik sosial itu sudah ada, ke Istiqomahan pada masyarkat kita, ajaran dari seluruh agama yaitu konsep ber-Tuhan dan Konsep Humanisme,” ujarnya.

Imbuhnya, Munculnya konflik sosial ada 2 yaitu dari dalam individu / kelompok masyarakat itu sendiri dan kedua muncul dari akibat penolakan atas sebuah keadaan.
Maka ini adalah tanggung jawab pemerintah.

Alhamdulilah Blora arah kebijakan pembangunan yang benar dan masyarakat Blora memiliki masyarakat dan tokoh yang baik sehingga situasi kondusif,” tandas H Abdulah Aminudin.

Sedangkan, Penyampain Narasumber dari Kabag Analis Kebijakan Bag Ops Polres Blora  Kompol Sarmedi menuturkan bahwa peran Polri dalam penanganan gangguan Kamtibmas dan Konflik sosial di Kabupaten Blora. Kamtibmas adalah suatu kondisi dinamis yang ditandai dengan penegakan hukum serta terbentuknya situasi yang kondusif.

Bentuk gangguan Kamtibmas curanmor, penipuan, penggelapan, pencurian dengan pemberatan, kejahatan trans nasional, kejahatan terhadap kekayaan negara,” Ucap Kompol Sarmedi.

Imbuh Kompol Sarmedi, Konflik sosial adalah suatu proses sosial antara dua pihak atau lebih ketika pihak satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

Konflik Horisontal (antara masyarakat dengan masyarakat) meliputi bidang Ipoleksosbudhankam contoh bidang Politik diantaranya Pemilihan Kepala desa dan seterusnya,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Forkopimda Blora, Kepala Kesbangpol Kabupaten Blora Ahmad Nur Hidayat SH, MSi, MM, Kepala Bapeda Kabupaten Blora Ir Sutikno Slamet, Wadan Yonif 410/Alugoro, Ketua Gereja se-Kabupaten Blora Ir Yulius Sukarno, FKUB Kabupaten Blora, Toga, Tomas, Toda, dan Ormas Kabupaten Blora.

Narasumber acara tersebut dari  Sekertaris FKUB Kabupaten Blora / Anggota DPRD Blora Fraksi P PKB  H Abdulah Aminudin Amd., Kabag Analis Kebijakan Bag Ops Polres Blora. (JW/Red)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »